CIPLUKAN, TANAMAN LANGKA YANG BANYAK KHASIAT

Vania Clarensia
2001584313

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki kekayaan hutan yang sangat besar. Pada hutan-hutan tersebut, tumbuh berbagai jenis buah-buahan, seperti pisang, rambutan, durian, dan lain-lain. Namun selain buah-buahan yang sering didengar tersebut, terdapat banyak buah-buahan lain, namun kurang diketahui oleh masyarakat. Salah satunya adalah Buah Ciplukan.

Sumber Gambar: http://www.tradewindsfruit.com/content/mullaca.html

Tanaman ciplukan, atau dalam Bahasa Latin Physalis Angulata, termasuk dalam famili Solanaceae. Tanaman ini awalnya berasal dari daerah Amerika Tropis, namun saat ini telah tersebar dimana-mana, baik di daerah tropis, subtropis, dan daerah yang beriklim hangat. Di Indonesia, tanaman ini dianggap sebagai tanaman liar dan bahkan saat ini sudah hampir punah, padahal sebenarnya tanaman ini memiliki sangat banyak khasiat bagi manusia, bukan hanya buahnya, namun juga daun, batang, dan akarnya. Tanaman ini sudah banyak dimanfaatkan oleh penduduk luar negri seperti Jepang, Inggris, Amerika, dan lain-lain.

Di daerah Afrika Tropis, daun dari tanaman Ciplukan digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti gatal-gatal, cacar, jerawat, lesi, dan luka yang telah terinfeksi, menyembuhkan rematik dan meringankan otot-otot yang kaku. Daun ini apabila dicampur dengan Anchomanes difformis dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit tidur, atau disebut juga African Trypanosomiasis. Daun ini juga dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat lotion obat inflamasi pada mata. Selain itu, daun ini dapat dimakan langsung untuk menyembuhkan sakit perut, kolik, anuria, atau dicampur dengan tuak untuk untuk meredakan demam, serangan asma, mual dan muntah, serta diare.

Di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, tanaman Ciplukan digunakan untuk menyembuhkan malaria, sakit gigi, penyakit liver seperti hepatitis, serta sebagai diuretik (dapat meningkatkan jumlah urine), dan sarinya dapat menyembuhkan gonorea, nefritis, dan gangguan pencernaan.

Di Asia Tenggara, buah Ciplukan digunakan untuk menyembuhkan gangguan pencernaan dan diaplikasikan secara langsung pada kulit untuk menyembuhkan nyeri, luka bakar, dan goresan. Di Papua Nugini, daun Ciplukan direbus dan dikonsumsi untuk menyembuhkan konstipasi.

Physalis angulata dapat tumbuh dengan sangat baik dalam lingkungan yang lembab, tanah yang subur, dan dapat ditemukan pada ketinggian 3000m. Pada suhu yang terlalu tinggi, tanaman ini tidak dapat tumbuh. Proses germinasi dapat berlangsung dengan baik pada suhu 21 – 30⁰C. Mengetahui banyaknya khasiat dari tanaman Ciplukan, maka sudah seharusnya kita melestarikan tanaman ini, agar dapat merasakan manfaatnya dan menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sumber:

Schmelzer, Gabriella Harriet & Ameenah Gurib-Fakim. (2008). Medicinal Plants. Netherlands: PROTA