Bahaya Minum Teh Saat Makan

Feby Rizka Wahyuni
2001542254

Ilustrasi (Foto: thinkstock)

Teh sebagai teman minum saat makan merupakan hal yang sering kita lakukan pada sehari- hari, baik itu teh panas atau es teh. Tapi tahukah kalian, bahwa teh memiliki efek buruk bila diminun dalam selang waktu sejam sebelum dan sesudah makan? Teh akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %. Hal ini didukung oleh adanya riset dari Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang yang mengatakan bahwa minum teh baek teh panas maupun es teh setelah makan terbukti bisa mengakibatkan anemia.

Efek pengurangan daya serap zat besi diakibatkan oleh zat tanin yang terdapat di dalam teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayuran, dan kacang-kacangan.  Menurut Dr. Rachmad Soegih, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat tanin itu sendiri memang menghambat produksi hemoglobin.

Tidak hanya mempengaruhi penyerapan zat besi, konsumsi es teh yang berlebihan akan meningkatkan resiko batu ginjal, hal ini dikemukakan oleh  Penelitian Loyola University Chicago Strich Sschool of Medicine. Seperti diberitakan dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. “Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk,” kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.

Oleh karena ini, yuk ganti teman makan mu dengan air putih atau segelas jus jeruk. Vitamin C yang terkandung pada jeruk justru bekerja berkebalikan dengan teh, yaitu dapat memperbesar penyerapan zat besi. Selain itu, menurut Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dr. Dharmeizar, Sp, PD-KGH dalam jumpa pers Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, kandungan Citrates dalam jeruk atau lemon dapat menghambat proses pembentukan kristal (batu ginjal). Batu ginjal terbentuk dari campuran kalsium, fosfat, oksalat, serta asam urat. Jika pasien gangguan fungsi ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah di dalam tubuhnya, maka dia berisiko tinggi menderita batu ginjal.

Lalu bagaimana bila kita tetap ingin minum teh saat makan? Minumlah teh pada saat yang tepat, yaitu dengan jeda 2 jam setelah makan, atau saat pagi dan sore ditemani dengan karbohidrat dan protein seperti roti atau telur. Jeda itu diperlukan karena rentang waktu itu diperkirakan cukup bagi usus 12 jari dan usus halus bagian atas untuk melakukan proses penyerapan makanan.

Sumber Penulisan:

www.suaramedia.com

Merry Wahyuningsih. 2014.  Jangan Minum Teh Saat Makan, Ini Bahaya Kesehatannya. detikHealth: Jakarta.