Genetically Modified Organism (GMO), Amankah atau Tidak?
Hariton Harinata
2001541163
Sumber gambar : http://eurasiadiary.com/az/news/specialist-view/11505-qas-duzelden-yerde-vurub-goz-cixardanlar
Perkembangan dunia modern telah menjadi suatu pencapaian yang sempurna saat ini. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang seperti sistem ekonomi, pendidikan, budaya, dan teknologi. Kehadiran Genetically Modified Organism (GMO) menjadi bukti kemajuan teknologi khususnya dalam bidang pangan. Namun, tanpa disadari kemajuan teknologi tersebut memicu tantangan baru.
Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai GMO, perlu diketahui sedikit definisi dari bioteknologi. Bioteknologi merupakan ilmu yang memahami pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan barang, atau jasa. Prinsip dasar dari ilmu ini berakar pada manipulasi atau rekayasa dari makhluk hidup seperti fungi, bakteri, virus, tumbuhan, dan lainnya. Dengan adanya bioteknologi, dapat dihasilkan produk yang efektif, sekaligus efisien.
GMO atau yang lebih dikenal dengan produk rekayasa genetika merupakan organisme yang materi genetiknya telah diubah dengan metode rekayasa genetika menggunakan prinsip bioteknologi modern. Selain diubah, organisme tersebut akan ditingkatkan kemampuan materi genetiknya. Hal tersebut menyebabkan suatu organisme dapat memiliki sifat yang berbeda, serta kelebihan tertentu jika dibandingkan dengan produk aslinya. Bentuk dari produk GMO dapat dilihat pada jagung, tomat, beras, semangka, dan kedelai. Pada jagung, telah disisipi gen yang dapat membuat insektisida sendiri. Dengan adanya GMO, dapat dikembangkan, dan diciptakan gen baru pada organisme, yang tidak mungkin dapat terjadi secara alamiah, atau melalui persilangan tradisional.
Saat ini, banyak masyarakat yang setuju maupun tidak dengan adanya GMO. Pada dunia pertanian, kehadiran GMO menguntungkan petani karena dapat mengurangi penggunaan pestisida akibat tanaman yang lebih tahan terhadap hama, serta tentunya meningkatkan hasil pertanian. Namun sebaliknya, konsumsi produk GMO dapat menimbulkan berbagai penyakit atau efek yang merugikan kesehatan manusia seperti reaksi alergi, keracunan, hingga kanker. Efek buruk tersebut disebabkan oleh proses masuknya DNA ke dalam gen secara acak, sehingga dapat menggangu gen lainnya, dan membuat protein baru yang bersifat racun. Selain menimbulkan efek pada manusia, penggunaan GMO juga menyebabkan pencemaran lingkungan yang ditandai dengan menurunnya keanekaragaman hayati, dan tercemarnya sumber daya air.
Tanpa disadari, hampir seluruh produk pangan yang beredar merupakan hasil dari produk GMO. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kewaspadaan dalam memilih pangan yang beredar, sehingga produk yang dikonsumsi tidak menimbulkan berbagai macam efek negatif yang berkelanjutan.
Daftar Pustaka :
Walsh, G. and D.R. Headon. 1994. Protein Biotechnology. John Willey and Sons.
New York.
Wiseman, A. 1985. Handbook of Enzymes Biotechnology 2nd Ed. Ellis Harwood
Lim. Chicester.