AMANKAH IRADIASI SEBAGAI TEKNIK PENGAWETAN MAKANAN?

HANDAYANI
2001559753

Sumber: http://www.kabarnusa.com/2014/11/batan-kembangkan-teknologi-iradiasi.html

Makanan memiliki daya simpan yang berbeda-beda. Daya simpan tersebut berpengaruh dalam hal mempertahankan baik sifat fisik maupun kimia dari makanan tersebut. Untuk meningkatkan daya simpan makanan, diciptakan suatu cara yang disebut dengan pengawetan makanan. Pengawetan ini bertujuan agar makanan tersebut dapat dikonsumsi kapan saja dan siap untuk dihidangkan tanpa harus kesulitan memasak dan menyiapkan banyak bahan sehingga memudahkan masyarakat untuk mengatasi permasalahan waktu. Makanan yang diawetkan juga tidak mengurangi kualitas dari makanan tersebut.

Pengawetan yang sering masyarakat gunakan dari sejak dahulu adalah pengasapan, pemanasan, dan pembekuan. Namun, dari semua teknik pengawetan tersebut terdapat teknik pengawetan yang lebih modern akan penggunaan teknologinya. Teknik pengawetan tersebut adalah teknik nuklir dengan cara iradiasi. Teknik ini dijadikan alternatif untuk memperpanjang masa simpan dari suatu bahan pangan. “Hal ini untuk menjawab permasalahan pada bahan pangan yang mengalami tingkat kerusakan sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh pengaruh cuaca, serangan serangga, sampai kerusakan oleh mikroba,” kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto, dalam artikel new.liputan6.com.

Iradiasi adalah suatu proses fisika yang dapat dimanfaatkan dalam pengawetan untuk meningkatkan keamanan bahan pangan. Jenis radiasi yang memiliki energi tinggi yang disebut sebagai radiasi pengion merupakan jenis radiasi yang digunakan dalam teknik pengawetan ini. Hasil energi tersebut bertujuan untuk menghambat pertunasan dan pematangan serta membasmi serangga serta dapat membunuh mikroba patogen dan bakteri, sehingga mutu bahan pangan tetap terjaga. Pengaplikasian dosis iradiasi disesuaikan dengan tujuan pada bahan pangan tersebut. Makanan yang diawetkan dengan iradiasi dapat bertahan hingga 6 bulan, sehingga dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan makanan yang tahan lama namun kualitasnya tetap terjaga.

Teknik ini juga memiliki pembatasan dan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 701/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Pangan Iradiasi. Iradiasi lebih unggul dibandingkan dengan teknik pengawetan konvensional, yaitu hemat energi dan bahan, mudah dikontrol, dapat diproses dalam kemasan yang tidak tahan panas, tidak meninggalkan residu, dan ramah lingkungan. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir keamanan bahan pangan yang diawetkan dengan iradasi.

Sumber:

ATOMOS. Aplikasi Teknik Nuklir dalam Pengawetan Bahan Pangan. NO. ISSN 0215-0611. Jakarta: PDIN I BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, www.batan.go.id

Ramdhani, Gilang. 2014. Kapasitas Antioksidan Meningkat pada Makanan Iradiasi. Diperoleh 22 April 2017 pukul 05.17 WIB, http://news.liputan6.com/read/2125016/kapasitas- antioksidan-meningkat-pada-makanan-iradiasi