Industrial Visit To Thailand
Ditulis oleh : Aina Sofia Sari dan Joeharny Soeputri
(1801433182) (1801428623)
Pada tanggal 23-27 November 2015, sejumlah 29 orang mahasiswa beserta dosen Jurusan Food Technology BINUS University melakukan kunjungan industri dan kampus ke Thailand. Tujuan dari kegiatan ini, mahasiswa dapat memperluas wawasan dengan melihat dan mengetahui bagaimana proses produksi bahan pangan dan kemasannya.
Pada hari pertama, kami melakukan kunjungan ke Cerebos Limited yang berlokasi di Pinthong Industrial Estate, Project II 150/48 Moo 9, T. Nong-Kham, A. Sriracha, Chonburi 20110, Thailand. Kunjungan ini diawali dengan penjelasan mengenai produk, kemudian berkesempatan untuk mengelilingi pabrik, dan diakhiri dengan sesi tanya-jawab. Pabrik ini memiliki tiga jenis produk, yaitu BRAND’S Sari Pati Ayam, BRAND’S Vitaberry, dan BRAND’S Bird Nest. Salah satu produk BRAND’S yang saat ini terdapat di Indonesia adalah BRAND’S Sari Pati Ayam. BRAND’S Sari Pati Ayam adalah sari pati ayam berkualitas tinggi yang diekstrak dari daging ayam dan dikemas dalam bentuk cair sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Seluruh bahan yang digunakan oleh BRAND`S sari pati ayam adalah alami, dan seluruh produk BRAND`s sari pati ayam siap diminum, bebas lemak dan kolesterol, serta tidak mengandung bahan-bahan pengawet apapun. Ketiga produk BRAND’S digunakan sebagai suplemen bagi tubuh yang tidak dibatasi oleh dosis sehingga aman untuk dikonsumsi kapan saja.
Pada hari berikutnya, kami berkunjung ke Siam Agro-Food Industry Public Company Limited yang berlokasi di 363 Moo 2, Self Help Land Settlement No. 13 Road, Nikom Pattana, Rayong 21180, Thailand. Siam Agro-Food Industry Public Company Limited (Saico) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industri pangan yang memanfaatkan buah nanas segar sebagai bahan utamanya. Macam-macam produknya yaitu, Canned Pineapple, Canned Tropical Fruit, Aseptic Pineapple Crushed (Puree), dan Aseptic (Frozen Pineapple Juice Concentrate). Di sini kami berkesempatan mengelilingi pabrik untuk mengetahui proses pengolahan produk yang meliputi: penerimaan buah nanas dari perkebunan yang berada di daerah timur Thailand, kemudian memilah buah nanas sesuai dengan ukuran, berat, dan tingkat kematangan, lalu melakukan proses pencucian nanas menggunakan soy selama 4 jam, setelah itu dilakukan proses pengupasan kulit nanas, proses dilanjutkan dengan pengelompokan buah nanas sesuai dengan warna, pembersihan sisa kulit nanas, pengecilan ukuran, memasukkan nanas ke dalam kaleng, menambahkan sirup, menutup kaleng dengan simmering, memasak nanas (dipanaskan dengan suhu 98-110°C dilanjutkan dengan pendinginan di dalam air dingin), menginkubasi kira-kira 15 hari pada suhu 30°C untuk memastikan kualitas produk), memberi label dan kode produksi, pengemasan, dan distribusi.
Di hari yang sama, kami juga mengunjungi Siam Tin Plate Co.,Ltd. (STP) yang berlokasi di 9, I-5 Rd. Map Ta Phut Industrial Estate, Amphur Muang, Rayong 21150,Thailand. Siam Tinplate Co., Ltd adalah industri kerja sama antara Thailand-Jepang yang sudah berdiri sejak Agustus 1987, serta telah disertifikasi oleh ISO 9001, ISO 14001, dan TIS/OHSAS 18001. Industri ini bekerja sama dan mendapat dukungan penuh dari perusahaan Nippon Steel dan Sumitomo Metal. Industri ini didirikan untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap tinplate dan tin free steel di Thailand, dimana Thailand merupakan negara ekspor terbesar makanan kaleng, khususnya nanas kaleng dan ikan kaleng. Siam Tinplate Co.,Ltd memiliki dua macam jenis pelapisan yang berbeda, yaitu pelapisan untuk tinplate elektrolit dan pelapisan untuk tin free steel yang baru saja dijalankan pada tahun 2009. Tin plate terdiri dari beberapa komponen, yaitu oil film, oxide chromium film, tin layer, alloy layer, dan steel sheet. Sementara itu, tin free steel terdiri dari oil film, oxide chromium film, metallic chromium film, dan steel sheet. Perbedaan tin plate dengan tin free steel terletak di kandungan komposisi tin layer dimana tin plate mengandung tin layer sedangkan tin free steel tidak. Oil film dibuat melalui proses peminyakan, chromium oxide layer dibuat dengan chemical treatment, pure tin layer dilakukan dengan proses tin plating, tin-iron alloy layer dan metallic chromium layer dilakukan dengan proses plating, dan komponen lapisan terbawah atau dasarnya adalah steel base. Tin plate memiliki keunggulan dengan kandungan lapisan tin dapat mencegah reaksi kimia antara makanan dengan lapisan kaleng sehingga tin plate dapat digunakan untuk bahan kemasan makanan (food grade). Sedangkan tin free steel memiliki keunggulan yaitu harganya lebih murah daripada tin plate, dapat digunakan untuk canning yang terdiri dari 2 bagian (cover dan body), dan pengaplikasiannya yang lebih luas.
Kunjungan hari ketiga, kami mengunjungi National Food Institute Of Thailand yang berlokasi di 2008 Soi Arun Ammarin 36, Arun Ammarin Rd, Bangyeekhan, Bangplad, Bangkok 10700, Thailand. National Food Institute menjadi salah satu organisasi independent yang memfasilitasi dan membantu perkembangan sektor industri makanan di Thailand. NFI memegang peranan penting dalam sektor industri pangan Thailand. Peran itu ialah pada food safety, research and development, inteligence, dan business development. Dalam keamanan pangan, NFI bekerja sama dengan organisasi nasional lainnya dalam meluncurkan kampanye yang mempromosikan keamanan pada produk pangan Thailand, bersama WTO (World Trade Organization) membentuk persetujuan mengenai pengukuran sanitasi dan fito-sanitasi, serta berpastisipasi dalam membentuk standar keamanan pangan oleh UN Food and Agriculture Organitation. NFI mendukung para pembuat kebijakan dengan informasi market research untuk mengembangkan efisiensi managemen dan memperkenalkan persaingan pangan domestik. NFI menyediakan informasi tentang penelitian yang berkaitan erat dengan pangan untuk masalah – masalah yang dihadapi industri pangan yang mempengaruhi persaingan dan ekonomi. Dengan informasi yang dianalisis, dipertimbangkan, dan didistribusikan untuk mendorong dan memberikan manfaat bagi pemerintah dan instansi penting dalam bidang yang termasuk negosiasi internasional seperti keamanan pangan dan dmenguatkan seluruh daur industri untuk memastikan tersedianya produk berdasarkan permintaan konsumen. Di pabrik ini, kami berkesempatan mengelilingi laboratorium kimia, biologi, mikrobiologi, dan fisik. Setelah mengunjungi laboratorium, kami diberi kesempatan untuk mengunjungi Thai Food Heritage yang berada masih dalam satu kompleks dengan NFI. Thai Food Heritage adalah sebuah tempat seperti museum yang semuanya berkaitan dengan makanan. Di dalam museum ini terdapat 3 zona. Zona 1 yaitu tentang ladang emas. Dalam zona 1 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu ladang emas, proyek inisiatif dari Raja Thailand dan lahalam membuat keputusan public. NFI juga memberdayakan industri pangan dengan lahan yang subur untuk pertanian. Zona 2 berisi tentang kesukaan/kesenangan dari cita rasa masakan Thailand. Masakan Thailand diwariskan dari generasi atas ke generasi yang ada dibawahnya. Setiap masakan memiliki identitas kultural yang berbeda. Dalam zona 2 terdiri dari 3 bagian, yaitu catatan masakan Sra Pathum, kebijaksanaan masakan Thai, pesona masakan Thai dan pengemasan makanan Thai secara tradisional. Dalam zona 3 membahas tentang makana yang ada didunia. Dalam zona ini terdapat inovasi makanan yang dipamerkan dari industri makanan yang ada di negara Thailand.
Hari berikutnya, kami mengunjungi Kasetsart University yang berlokasi di 50 Ngamwongwan Road, Ladyao, Chatuchak, Bangkok 10900, Thailand. Kasetsart University merupakan Universitas negeri dan merupakan universitas pertanian pertama di Thailand, didirikan pada 2 Februari 1943. Kasetsart University memiliki banyak fakultas, namun pada kesempatan kali ini kami berkunjung ke Fakultas Agro-Industri. Di fakultas ini, kamiberkesempatan untuk melihat ruang kelas dan laboratorium serta minimarket yang menjual produk-produk inovasi mahasiswa, seperti biskuit, susu kedelai, vinegar serta berbagai macam makanan ringan. Ir. Ingrid Suryanti Surono M.Sc., Ph.D sebagai kepala jurusan Food Technology BINUS University berkesempatan menjadi Guest Lecture untuk menyampaikan materi kepada mahasiswa S2 Kasetsart Univeristy dan mahasiswa BINUS University. Perwakilan dari Kasetsart University yaitu Mr. Pisit Dhamavithee juga menyampaikan materi mengenai program perkuliahan yang ada di Kasetsart University kepada mahasiswa BINUS University sehingga memungkinkan BINUS University dapat bekerjasama untuk melakukan pertukaran pelajar.
Selain kunjungan industri, kami juga melakukan perjalanan ke beberapa tempat wisata, seperti Pattaya Beach, Asiatique, Grand Palace, Platinum, dan Siam.
Dalam perjalanan ke Thailand ini kami terkesan karena mendapatkan pengetahuan yang belum kami ketahui sebelumnya dan mengatahui beberapa tempat menarik serta makanan khas di Thailand. Untuk selanjutnya, kegiatan kunjungan industri diharapkan dapat terus dilaksanakan dengan lebih baik.
Berikut adalah beberapa dokumentasi saat kami mengikuti program Industrial Visit di Thailand:
Sekian artikel Thailand Industrial Visit kami. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!