Worldwide Graphic Designers

Worldwide Graphic Designers
Cultural Heritage
written by:
Audrey Devina Adyasa
Maria Jessica

@america, pacific place by WGD
25 april 2018, 7.30-8.15pm

WGD atau singkatan dari WorldWide Graphic Designers adalah kumpulan desainer dari mancanegara dalam pembuatan poster dengan tema kultur sosial. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kasus-kasus yang terkait sosial. Organisasi ini dibuat oleh Irwan Harnoko dari Indonesia dan Lila Skanavi dari Greece. Kali ini, WGD membawa topik tentang Cultural Heritage: Understand The Past and Create A Better Future.

“Studying cultural heritage helps us understand our identitiy. Knowing where we come from can bring communities together as well as help us appreciate the amazing places in which we live” – WGD.

Di acara talkshow ini yang diselenggarakan oleh WDG, ada beberapa narasumber yaitu,
Martin Mendelsberg dari Amerika yang merupakan seorang graphic designer dan affiliate proffesor dari Metropolitan State University of Denver dan merupakan anggota dari C-IDEA dan AIGA. Lalu ada Maria Papaefstathiou dari Swiss yang mengikuti International Reggae Poster Contest; I’ts Just Me, Graphic Art News.

Masing-masing merupakan desainer professional yang bergabung dalam pembuatan poster bersama WDG. Dalam talkshow ini, mereka dihadirkan melalui Skype: video call. Masing-masing narasumber menceritakan bagaimana cara pembuatan poster dari awal, arti dari poster yang dibuat dan lain-lain. Para profesional ini berkata bahwa dalam pembuatan poster harus dipikirkan secara matang, pesan apa yang akan diberi ke pembaca dan penikmat seni. Pesan ini dapat diimprovisasi pada saat pembuatan.

Lalu, setelah talkshow dari kedua narasumber selesai, dipanggil beberapa narasumber lokal dari berbagai universitas dan latar belakang.
V Mitchel Sutedja dari STDI
Irwan Harnoko dari founder WGD
Julianto Oei dari BINUS University
Agung Zainal Muttakin R dari Unindra
David Jiachim dari YAI Persada
Eston KM dari Pelita Harapan University

Masing-masing dari para dosen itu menceritakan kisahnya saat membuat poster bersama desainer manca negara. Ada yang dari Canada, Swiss, Greece, Jepang, Meksiko dan lain-lainnya. Satu hal yang harus diingat adalah bahasa visual itu universal. Bisa dimengerti setiap orang walaupun berbeda bahasa negara. Salah satu cara mereka berkomunikasi walaupun bahasa tidak ada yang mengerti adalah lewat visual. Meskipun dari dua pihak atau lebih tidak mengerti bahasa negara mereka satu sama lain, tapi bahasa bukanlah suatu halangan dalam seseorang untuk berinteraksi, bekerja sama dan membuat sesuatu hal dengan orang lain.

Lalu, pada sesi terakhir, Pak Irwan menambahkan tentang project terbaru mereka yaitu pembuatan poster bertemakan volunteerism.

Volunteerism adalah kerelawaan, upaya mengurangi ego dan berbagi dengan orang lain yang merupakan pencerdasan diri. Poster ini berukuran 40x60cm dengan 300DPI, RGB dan JPEG.

Maksimal pengumpulam poster 15 Mei 2018. Poster juga akan dikurasikan oleh lima kurator dari mancanegara dan tentunya, adalah seorang proffesional. Bahkan, salah satu dari Kurator pernah ditawari untuk mendesain mata uang negaranya. Hasil dari poster akan dikurasikan pada tanggal 30-31 Mei 2018.

Maka, jangan lupa untuk submit poster ke dosen masing-masing!

Kurator :

  1. Keith Kitz dari Amerika
  2. Christopher Scott dari Equador
  3. Agnieszka Ziemiszewska dari Polandia
  4. Renato Tagil dan Sabina Oberholzer dari Switzerland

Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat mengakses:
https://www.worldwidegraphicdesigners.com/