Unlocking Bandung’s Heritage Interior: Retro but Make It Modern”

Bandung itu selalu punya keindahan yang susah ditolak, apalagi kalau kita ngomongin interior gedung-gedung heritage-nya. Cukup jalan sebentar ke kawasan viral Bandung yaitu Braga atau Asia-Afrika, kamu langsung disambut bangunan tua dengan detail interior yang khas: kaca patri warna-warni, lantai tegel motif klasik, sampai kusen kayu jati yang dari dulu nggak pernah kalah keren. Elemen-elemen ini yang bikin interior heritage Bandung punya karakter kuat yang jarang ditemui di bangunan modern. Fun fact: banyak gedung tua di Bandung sengaja dirancang dengan ventilasi silang, jadi ruangannya tetap adem meski tanpa AC!
Sekarang yang makin menarik adalah bagaimana interior heritage ini diberi sentuhan modern tanpa menghilangkan jiwanya. Banyak desainer dan pemilik ruang yang sengaja memadukan bagian-bagian asli bangunan dengan lighting yang lebih simpel, furnitur clean, atau aksen metal biar suasananya lebih segar. Hasil akhirnya adalah ruang dengan perpaduan heritage dan modern yang pas tetap punya cerita dibalik designnya, tapi juga tetap relevan buat generasi sekarang. Makanya nggak heran café dan butik hits di Bandung banyak yang memilih stay di gedung heritage, secara visual lebih “kena” dan vibesnya juga beda banget. Oleh karena itu banyak mahasiswa” atau anak-anak muda yang nongkrong dan bekerja disana karna ambiencenya yang “homey” dan bikin lupa waktu.

Hal seperti ini juga terasa di dunia akademik. Di Studio Retail Interior BINUS Bandung, para mahasiswa justru dituntut kreatif dengan menjadikan gedung-gedung heritage sebagai site perancangan. Beberapa bangunan yang dipakai antara lain Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Drie Locomotive, BCCF, dan Gedung Indonesia Menggugat—semuanya punya karakter kuat dan tantangannya masing-masing. Dari sini, mahasiswa belajar mengolah interior dengan konsep yang unik dan beragam, sebagai tantangannya bagaimana agar gedung/site tersebut tetap memiliki identity aslinya dipadukan dengan identity brand retail yang akan dirancang. Di kota sekaya Bandung, menggabungkan retro dan modern bukan cuma soal gaya, tapi juga cara menjaga identitas sambil tetap bergerak maju.