Metode Pemilihan Warna Cat Interior 

Oleh:

Syahrizal Bachtiar (2501995124)

Pemilihan warna cat dinding sebuah ruangan bisa menentukan suasana hati kita. Dalam psikologi, warna merupakan elemen penting yang paling cepat ditangkap oleh mata kita. Percaya atau  tidak, pemilihan warna ruangan rupanya dapat berpengaruh secara langsung terhadap sistem  kesehatan, baik fisik maupun mental. Saat memilih cat untuk rumah atau bangunan, kebanyakan orang  mungkin memprioritaskan warna yang ingin mereka gunakan. Padahal, terdapat faktor-faktor yang perlu  dipertimbangkan sebelum memilih warna-warna cat tembok, misalnya menentukan warna furnitur  rumah terlebih dahulu.  

Gambar 1. Menentukan warna cat

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memilih warna cat tembok ruangan agar terjadi  keselarasan dari segi visualnya. Yang pertama yaitu menentukan furnitur apa saja yang akan diletakkan  di ruangan tersebut. Jika sebagian besar furnitur yang akan digunakan berwarna netral, pengaruhnya  terhadap penentuan warna cat tembok mungkin tidak begitu signifikan. Sebaliknya, warna-warna  perabot yang terang dan bold perlu menjadi titik awal penentu palet warna cat ruangan. Kedua,  menyesuaikan warna cat tembok dengan fungsi ruangan. Hal ini perlu diperhatikan untuk setiap  ruangan seperti pemilihan warna kamar tidur menggunakan warna yang tidak terlalu mencolok dan  menggunakan warna yang kalem sehingga penggunanya dapat beristirahat dengan nyaman dan tidak  terganggu dengan warna ruangan yang terlalu kuat.  

Gambar 2. Cahaya alami dalam ruangan

Ketiga, memperhatikan pencahayaan yang ada pada ruangan tersebut. Cahaya baik alami  maupun buatan memengaruhi tampilan warna ruangan. Karena itu, saat kamu memilih warna-warna cat tembok, pertimbangkan juga pencahayaan di ruangan tersebut. Pencahayaan erat sekali kaitannya  dengan arah ruangan dan waktu penggunaan ruangan. Ruangan yang menghadap ke utara umumnya  hanya menerima sedikit cahaya alami. Untuk menyeimbangkan kondisi ruangan yang cenderung redup,  sebaiknya kamu memilih warna-warna hangat dan light seperti kuning primrose dan baby pink.  Sebaliknya, ruangan yang menghadap ke selatan cenderung banyak memperoleh sinar matahari  sehingga warna-warna dingin, seperti abu-abu, teal, atau biru cobalt merupakan pilihan tepat agar  ruangan tidak terasa silau.Tidak berhenti di sana, kamu juga perlu mempertimbangkan waktu  penggunaan ruangan. Jika ruangan banyak digunakan pada siang hari, pengguna perlu memilih warna  yang lebih kuat dari tone pilihan yang sebenarnya. Pasalnya, sinar matahari yang sangat terang bisa  membuat tampilan warna cat dinding terlihat lebih usang. Sementara itu, apabila ruangan banyak kamu  gunakan pada malam hari, kamu perlu menyesuaikan pilihan warna dengan jenis cahaya lampu.  

Dari beberapa faktor tersebut, ada pula contoh penerapan pada beberapa ruangan. Pertama, yaitu kamar tidur. Kamar tidur adalah area pribadi yang paling sering ditempati. Oleh karena  itu, kamar tidur seharusnya bisa memberikan perasaan tenang dan nyaman. Efek tersebut bisa  dimunculkan dari penerapan warna hijau dan biru pada dinding kamar tidur. Sebaliknya, hindari aplikasi  warna merah pekat tanpa kombinasi atau warna-warna sejenis karena warna tersebut tidak bisa  memberi efek kenyamanan saat tidur. Kedua, Ruang Tamu. Tidak ada aturan khusus dalam pemilihan  warna untuk ruang tamu. Tapi, usahakan untuk tidak memilih warna-warna yang cenderung bersifat  provokatif agar para tamu merasa nyaman dan betah saat berkunjung. Yang perlu diperhatikan,  pemilihan warna sebaiknya disesuaikan dengan ukuran ruang tamu. Warna gelap cocok untuk ruang  tamu berukuran besar, sedangkan untuk ruang tamu berukuran kecil sebaiknya aplikasikan warna-warna  terang untuk memanipulasi ruangan agar terlihat lebih lega.

Gambar 3. Pemilihan warna untuk fungsi ruang

Ketiga, Ruang Makan. Warna merah sering dipakai di restoran cepat saji karena ada alasan  psikologisnya. Berdasarkan penelitian, warna merah dipercaya dapat merangsang nafsu makan. Nah,  Sobat Ngopi bisa mencoba menerapkan nuansa warna merah di ruang makan rumah Anda. Sebaliknya,  tidak dianjurkan menggunakan warna biru di ruang makan karena justru bisa membuat tak nafsu makan.  Yang terakhir, Dapur. Sebagai tempat berkreasi, dapur cocok sekali menggunakan warna-warna segar  seperti kuning jeruk atau hijau lemon. Kedua warna tersebut bersifat menyenangkan, sehingga dapat  merangsang kreativitas dalam meracik bumbu-bumbu dan menghasilkan masakan yang lezat.  

Sebagai kesimpulan, pemilihan warna pada ruangan sangat bergantung kepada psikologi  penggunanya. Warna juga harus disesuaikan dengan selera dan kebutuhan penghuni rumah supaya  tetap membuat nyaman penghuninya.