Neuschwanstein Castle, Visiting the Sleeping Beauty’s Castle In Real Life

Oleh :

Lovella Kania Yudistira (2440096843)

Gambar 1. Pemandangan langit yang indah di sekitar Neuschwanstein Castle

Kastil Neuschwanstein yang berada di Schwangau, Jerman, merupakan inspirasi dari kastil di film Disney yang tentunya pernah ditonton oleh sebagian besar anak muda dan orang dewasa di masa kini. Kastil ini merupakan inspirasi dari kastil dari film Sleeping Beauty dan film Cinderella. Raja Ludwig II yang dikenal atas kepribadiannya yang eksentrik memulai pembangunan kastil ini pada tahun 1869, dimana ia berencana untuk menggunakan kastil ini sebagai tempat pengasingannya setelah kekuasaannya sebagai raja direbut karena konflik politik pada saat itu. Sayangnya, Raja Ludwig II hanya dapat menikmati beberapa hari di dalam Kastil Neuschwanstein sebelum ia meninggal dunia tidak lama setelah dirinya dicap gila oleh psikiater pribadinya. Pada saat Raja Ludwig II meninggal, baru ada 15 ruangan di dalam kastil yang terselesaikan. Ruangan-ruangan ini masih dibuka untuk publik hingga hari ini.

Thronsaal atau Ruang Takhta di Kastil Neuschwanstein menunjukkan kepribadian sang raja yang dijuluki sebagai ‘Raja Gila’ pada zamannya. Raja Ludwig II mengambil banyak inspirasi dari interior zaman Byzantine, dengan beberapa pengaruh dari era Renaisans, Gotik, dan daerah Skandinavia. Ruangan dilengkapi dengan berbagai mural dan karya Richard Wagner, teman baik Raja Ludwig II. Namun pilihan warna yang mencolok merupakan cerminan dari selera sang raja. Uniknya, Ruang Takhta pada Kastil Neuschwanstein tidak memiliki takhta untuk Raja Ludwig II duduki. Takhta yang sedang diproses untuk kastil tersebut tiba-tiba diberhentikan ketika Parlemen Bavaria memerintahkan pemberhentian pembangunan Kastil Neuschwanstein setelah Raja Ludwig II meninggal.


Gambar 2. Thronsaal atau Ruang Takhta di Kastil Neuschwanstein

Sangersaal atau Singers’ Hall juga merupakan salah satu ruangan yang menunjukkan selera dan kepribadian Raja Ludwig II dengan baik. Ruangan ini didesain untuk penampilan opera dari Richard Wagner, ditambah dengan berbagai macam ornamen abad pertengahan yang merupakan kesukaan dari sang raja. Langit-langit ruangan yang menggunakan emas sebagai ornamen hiasannya juga berperan pada kemegahan ruangan ini.  Karena didesain khusus untuk penampilan musik dengan luas ruangan sekitar 270 meter persegi, ruangan tersebut masih digunakan sebagai ruangan untuk konser hingga hari ini.


Gambar 3. Sangershaal atau Singers’ Hall

Terlepas dari desain interior kastilnya yang cenderung mengambil inspirasi dari abad pertengahan, pada zamannya, Raja Ludwig II melengkapi kastilnya dengan berbagai macam teknologi yang cukup maju. Ada pemanas sentral, penghangat air, dan toilet bilas sebagai fasilitas. Ditambah dengan bel listrik yang digunakan Raja Ludwig II untuk memanggil para pelayannya dari dapur menuju ruang makan. Walau Kastil Neuschwanstein ini awalnya diperuntukkan sebagai tempat pengasingan Raja Ludwig II  dari rakyatnya, kini Kastil Neuschwanstein memiliki sekitar 1.5 juta pengunjung, melestarikan kisah sang raja.

Sumber foto dan referensi:
https://www.destination-munich.com/inside-neuschwanstein-castle-photos.html 
https://allthatsinteresting.com/neuschwanstein-castle 
https://britonthemove.com/inside-neuschwanstein-castle