The Rise and Fall of Linoleum

Oleh:

Clementhya Vania (2501988535), Erick Saputra (2540115502), Tsania Hafizha Dzakira (2501962366), Andrew Kurnia (2501982241)

Apa itu Linoleum?

Linoleum, atau biasa disebut dengan Lino, adalah material pelapis lantai yang terbuat dari minyak biji flax (linseed oil), serbuk kayu, dan serbuk gabus yang kemudian direkatkan pada  kain berserat kuat. Linoleum merupakan salah satu material yang tersedia dan dapat menjadi pilihan untuk diaplikasikan sebagai alas permukaan lantai. Linoleum umumnya berbentuk seperti lembaran, mirip dengan material vinyl. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat linoleum merupakan bahan alami sehingga material ini tergolong sebagai material yang ramah lingkungan. Selain itu, material ini juga hadir dalam berbagai warna dan pola sehingga memiliki banyak variasi untuk dipilih.

The Rise of Linoleum

Sejak tahun 1860-an, jenis lantai linoleum sudah sangat populer dan awalnya banyak digunakan masyarakat di Eropa. Diciptakan oleh inventor asal Inggris, Frederick Walton, jenis pelapis lantai satu ini banyak digunakan karena terkenal dengan bahannya yang aman karena terbuat dari seratus persen bahan alami dan ramah lingkungan. Material ini juga dikenal kuat, fleksibel, serta tahan air, yang membuatnya unggul dibandingkan dengan material lain yang tersedia pada saat itu. Tak hanya itu, linoleum juga memiliki kandungan anti bakteri dan mudah untuk dibersihkan, sehingga banyak digunakan pada ruang publik seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat yang memiliki aktivitas tinggi. Namun, seiring dengan berkembangnya waktu, popularitas lantai linoleum semakin lalu tersebar ke berbagai negara di dunia.

Kelebihan

Linoleum dapat bertahan hingga 40 tahun lebih apabila dirawat dengan tepat. Linoleum memiliki karakteristik yang fleksibel, lunak, dan durabilitas yang baik karena terbuat dari bahan alami. Terbuat dari bahan alami membuat linoleum dapat didaur ulang sehingga keberadaannya tidak merusak lingkungan. Linoleum memiliki warna yang lebih tahan lama dibandingkan vinyl karena proses pewarnaan dan pemberian motif pada linoleum berbeda. Motif dan warna linoleum sangat beragam sehingga kita lebih mudah untuk melakukan instalasi di area tertentu.

Kekurangan

Kekurangan dari linoleum adalah mudah tergores karena bahannya yang lunak. Permukaan dapat tergores jika benda berat digeser pada permukaan linoleum. Disarankan untuk lebih berhati-hati agar permukaan linoleum tidak mudah tergores. Ketika memasuki usia satu minggu sampai satu bulan, linoleum dapat mengeluarkan bau khas yang tidak berbahaya atau beracun tetapi dapat membuat orang terganggu.

Cara Menginstalasi Lantai Linoleum:

Langkah 1: Siapkan Ruangan

Siapkan ruangan sebelum menginstalasi lantai linoleum. Tidak seperti lantai lain, lantai linoleum tidak menggunakan bahan kimia keras dan pada saat menginstalasikannya tidak perlu menggunakan masker atau membuka jendela ruangan.

Langkah 2: Menyesuaikan Lantai

Pastikan menyesuaikan lantai sesuai dengan suhu dan tingkat kelembapan yang tepat sekitar 60 dan 80 derajat Fahrenheit dan kelembapan harus diantara 35% dan 75%, agar lantai tidak mudah melengkung dan perekat menempel dengan baik. (Gunakan Barometer untuk hasil kelembapan yang lebih akurat.)

Langkah 3: Temukan Pusatnya (jika menggunakan ubin)

Tidak perlu untuk menemukan bagian tengah ruangan jika menggunakan lantai roll-out atau lembaran. Namun ini sangat penting jika menggunakan lantai ubin jenis apapun. Dan untuk melakukannya, ukurlah ruangan terlebih dahulu. Kemudian tandai bagian tengahnya. Dan lanjutkan dengan mengukur ruangan dengan cara lain untuk memastikan bahwa yang di tandai benar-benar berada di tengah ruangan.

Langkah 4: Dryfit Lantai dan Potong

Pemasangan kering sangat penting, apapun jenis lantai linoleum yang digunakan. Dan lebih penting lagi jika menggunakan lantai linoleum berjenis ubin karena lebih rentan terjadinya kesalahan dalam pemasangannya. Terutama, ini dapat sangat membantu karena dalam pemotongannya, akan lebih mudah. Jika linoleum memiliki pola, dan kita ingin mengontrol dimana pola akan diletakkan dan bagaimana tampilannya setelah selesai, mulailah pola dari tengah dan potong.

Langkah 5: Terapkan Perekat dan Penyembuhan

Langkah ini tidaklah opsional tergantung dengan jenis linoleum yang digunakan, apakah perlu untuk di gunakan atau tidak. Untuk yang berjenis ubin, ada ubin kupas dan tempel atau menggunakan perekat terpisah untuk menempel pada subfloor. Dan untuk perekat terpisah, kita perlu mengoleskan perekat sedikit demi sedikit dan membiarkannya mengering.

Langkah 6: Lay Out Flooring

Jika sudah di oleskan perekat, mulailah menggulung lantai. Untuk ubin, harus dilakukan satu per satu karena hanya boleh menggunakan perekat di mana kita akan meletakkan ubin yang akan di tempelkan. Dan khusus lantai lembaran, kita dapat mengoleskan perekat di salah satu sisi ruangan dan menggulung linoleum di atas perekat tersebut. Dan tidak lupa untuk mengoleskan perekat di sisi lain ruangan dan di gulung sisa lembarannya.

Langkah 7: Gulung dan Instal Ulang Trim

Langkah terakhir melibatkan menggulung linoleum dengan roller yang dibuat untuk tujuan ini. Hal ini mirip dengan tamping bawah pavers atau kotoran. Ini untuk mengamankan linoleum ke perekat dan menyimpannya di tempat yang benar.

The Fall of Linoleum

Seiring dengan waktu, linoleum peminatnya semakin menurun sejak vinyl muncul. Hal ini dikarenakan vinyl memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh linoleum. Linoleum instalasinya tidak semudah vinyl karena bahan linoleum yang cukup tebal. Vinyl juga memiliki ketahanan yang sangat baik dibanding linoleum jika terpapar air atau area lembab. Walaupun Linoleum memiliki banyak warna dan motif, tetapi linoleum tidak dapat menyaingi vinyl yang memiliki warna serta motif yang jauh lebih banyak pilihannya di pasaran. Hal-hal tersebut merupakan penyebab mengapa linoleum menurun.

 

 

Referensi:

https://www.kompas.com/homey/read/2021/09/12/123500976/apa-itu-lantai-linolium-ini-penjelasannya-dan-cara-membersihkannya

https://www.thisoldhouse.com/ideas/all-about-linoleum-flooring

https://daily.jstor.org/why-people-once-loved-linoleum/

https://www.pinhome.id/kamus-istilah-properti/linoleum/

https://architectaria.com/semua-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-lantai-linoleum.html