SUSTAINABLE MATERIAL

Proses perancangan desain interior dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan perkembangan strategi dengan mengadopsi penyediaan lingkungan yang sehat, berkelanjutan, pemilihan bahan bangunan yang ramah lingkungan dan solusi desain yang tepat di ruang interior sehingga hasilnya akan menciptakan desainer interior yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sampai saat ini masih banyak desainer interior yang masih menggunakan bahan material yang tidak ramah lingkungan dan tidak sustainable dalam proses desain, konstruksi, dan bahkan furniturnya. Kriteria yang penting dalam memilih suatu material yang sustainable ialah memikirkan dampak positif/negatif bagi lingkungan, perawatan yang mudah, daya tahan tinggi, kenyamanan, non-toxic, dan fleksibilitas.

Pada era ini, kebanyakan orang lebih memilih material yang berkelanjutan, melihat dengan keadaan lingkungan kita yang kian memburuk dari hari ke hari. Dengan demikian, seorang desainer interior membutuhkan kreativitas yang tinggi agar bisa mengembangkan solusi untuk meningkatkan tingkat estetika dan kinerja bahan yang berkelanjutan agar hasilnya bisa sesuai dengan konsep penggunaan kembali dan daur ulang. Pada akhirnya, tingkat kelestarian lingkungan dapat meningkat dan mencapai kesehatan penghuninya.

Pembangunan dengan menggunakan material yang sustainable akan memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mempengaruhi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dari perspektif ini , lingkungan yang berkelanjutan ialah setiap bangunan dan ruang yang dibangun sesuai dengan kriteria berkelanjutan sehingga memberikan solusi lingkungan dan penggunaan bahan yang efisien.

Desain interior berkelanjutan didefinisikan sebagai “desain interior di mana semua sistem dan bahan dirancang dengan penekanan pada integrasi ke dalam keseluruhan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan penghuni dan memaksimalkan dampak positif pada sistem lingkungan, ekonomi dan sosial selama siklus hidup. sebuah bangunan”. Desain interior berkelanjutan bertujuan untuk merasionalisasi penggunaan material secara inovatif yang memungkinkan konservasi sumber daya alam dengan cara yang tidak mengarah pada degradasi lingkungan.

Oleh karena itu, dibandingkan dengan praktik desain tradisional, “di mana desainer terutama berfokus pada pemenuhan kebutuhan estetika dan fungsional klien, desain interior berkelanjutan berfokus pada aplikasi yang dimaksudkan bahan, kualitas estetika, dampak lingkungan dan kesehatan, ketersediaan, kemudahan pemasangan. dan pemeliharaan, dan biaya awal dan siklus hidup”.

Untuk hal di atas, desain interior berkelanjutan tidak hanya mempertimbangkan karakteristik bahan dan solusi berkelanjutan yang terkait dengan dampak lingkungan selama operasi produksi dan pembuangannya, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan individu selama operasinya.

Berikut merupakan contoh bangunan dari material sustainable:

  1. Assaha Restaurant / Beirut

Bangunan ini dirancang oleh arsitek Jamal Mecca, tahap pertama dibuat pada tahun 2014, dan pada tahun 2017 tahap kedua selesai. Ia mencoba menerapkan teori arsitektur rotasi yang didasarkan pada pemanfaatan limbah tua dan hancur melalui penggunaan kembali alat dan koleksi lama serta elemen bangunan di dalamnya, dan menggunakannya lagi dalam arsitektur dan desain interior.

https://id.pinterest.com/pin/445574956868104078/

2. Restoran Assaha / Bagdad

Bangunan yang dirancang oleh Al-Mammal Jamal Makkah dimulai pada tahun 2014. Ia mencoba menerapkan teori arsitektur rotasi, yang didasarkan pada pemanfaatan limbah bangunan tua dan hancur, melalui penggunaan kembali alat-alat tua dan barang koleksi dan elemen bangunan di dalamnya, dan menggunakannya lagi dalam arsitektur dan desain interior dan selesai pada tahun 2018, selain merestorasi arsitektur heritage.

https://google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fmedia-cdn.tripadvisor.com%2Fmedia%2Fphoto-s%2F04%2F9d%2F56%2F04%2Fopen-air- restaurant.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.tripadvisor.com%2FLocationPhotoDirectLink- g294005-d2105659-i77420036-Assaha_Hotel-Beirut.html&tbnid=LMCJxfM- tsbh_M&vet=12ahUKEwiMn5SI0JnzAhX1lEsFHfV5CScQMygCegUIARCVAQ..i&docid=FGN_X3wk bq54tM&w=550&h=412&q=assaha%20restaurant%20beirut&ved=2ahUKEwiMn5SI0JnzAhX1lEs FHfV5CScQMygCegUIARCVAQ

 

References:
 - Hayles, Carolyn S.,(2015). “Environmentally sustainable interior design: A snapshot of current supply of and demand for green, sustainable or Fair Trade products”, Institute of Sustainable Practice, Innovation and Resource Effectiveness (INSPIRE), University of Wales Trinity Saint David, Mount Pleasant Campus, Swansea SA1 6ED, UK
- Winchip, S., 2011, "Sustainable Design for Interior Environments "2nd ed., Fairchild: New York,.
- McDonough, W. & Braungart M. (2002), “Cradle to Cradle: Rethinking the way we make things”. New York, NY: North Point Halliday, S. 2008, “Sustainable Construction”. Elsevier,Childs K, Argeles C, HendersonH, Horst S, Malin N. 2007, “Beyond Interior Design - Interior Design and Global Impacts”. American Society of Interior Designers United States of America,.