Beragam Keunikan Ornamen pada Rumah Lamin

          Rumah Lamin merupakan salah satu rumah adat suku Dayak di Kalimantan Timur. Umumnya rumah Lamin berbentuk panggung dengan ukuran panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi 3 meter. Rumah Lamin biasanya terbuat dari kayu ulin dan beberapa bagian lainnya menggunakan kayu meranti, kapur, dan bengkirai. Selain itu, rumah ini dapat dihuni sekitar 100 orang. Kondisi iklim dan cuaca di wilayah Kalimantan yang panas dan tingkat kelembaban yang tinggi menjadikan bentuk rumah panggung berfungsi untuk menghindari panas dan lembabnya tanah. Sirkulasi udara dalam rumah Lamin cukup terjaga dikarenakan dinding dan lantai cukup berpori. Lantai rumah Lamin (disebut asoq) terbuat dari papan yang tersusun dari beberapa lapisan kayu ulin dan meranti.

https://warnaindonesia2014.files.wordpress.com/2014/10/rumah-adat-suku-dayak-kenyah-di-desa-pampang.jpg

       Rumah Lamin terbagi menjadi dua bagian yaitu sisi depan dan sisi belakang. Sisi bagian depan rumah digunakan sebagai ruang publik seperti menerima tamu, melakukan upacara adat, dan tempat berkumpul anggota keluarga. Sedangkan sisi bagian belakang digunakan untuk ruang privat seperti kamar tidur. Selain itu, hanya terdapat satu ruang dapur pada rumah Lamin yang dapat digunakan secara bersama-sama.

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gambar_Dinding_Lamin_Adat_Dayak_Kenyah_Pampang.JPG

 

         Sebagian besar ornamen pada rumah Lamin memiliki warna dan makna filosofis, seperti warna kuning yang digunakan untuk melambangkan kewibawaan, warna merah untuk melambangkan keberanian, warna biru untuk melambangkan kesetiaan, dan warna putih untuk melambangkan kebersihan jiwa. Salah satu keunikan rumah Lamin terdapat pada ukiran berbagai macam ornamen di bagian dinding rumah yang mengisahkan filosofi orang Dayak. Berikut merupakan beberapa ornamen yang terdapat pada dinding rumah Lamin.

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gambar_Dinding_Lamin_Adat_Dayak_Kenyah_Pampang.JPG

 

  • Ornamen patung manusia merupakan perwujudan seorang raja yang memimpin dan menjaga masyarakat setempat.
  • Ornamen guci dan gong digunakan sebagai alat pembayaran dan merupakan salah satu simbol harta berharga warisan dari nenek moyang.
  • Garis lengkung dan lingkaran diambil dari bentuk dasar tumbuhan pakis / paku yang berbentuk spiral dan sering ditemukan di Kalimantan. Ornamen ini melambangkan persatuan dan persaudaraan suku Dayak.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gambar_Dinding_Lamin_Adat_Dayak_Kenyah_Pampang.JPG
  • Burung enggang memiliki bentuk yang besar dan berparuh kuat namun rendah hati, setia, dan berani. Oleh karena itu, masyarakat setempat diharapkan dapat memiliki sikap seperti burung enggang.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gambar_Dinding_Lamin_Adat_Dayak_Kenyah_Pampang.JPG
  • Ornamen buaya memiliki makna agar masyarakat dapat tetap kuat dalam mempertahankan tradisi dan budaya untuk menghadapi pengaruh luar.
https://docplayer.info/150582223-Jelajah-arsitektur-lamin-suku-dayak-kenyah.html
  • Ornamen naga merupakan mahkluk suci dan kuat yang melambangkan kepahlawanan dan penjaga dari melapetaka. Ornamen ini hanya boleh digunakan oleh pemimpin / raja/ bangsawan.
https://media.neliti.com/media/publications/94495-ID-kajian-semiotik-ornamen-interior-pada-la.pdf
  • Ornamen harimau melambangkan jiwa kepemimpinan untuk melindungi masyarakat. Oleh karena itu, ornamen ini hanya dipakai oleh bangsawan/pemimpin/raja.

 

Referensi: 

https://artikel.rumah123.com/5-jenis-dan-gambar-rumah-adat-kalimantan-disertai-penjelasan-lengkap-64839
https://budi.kemdikbud.go.id/buku/pdf/Jelajah%20Arsitektur%20Lamin%20Dayak%20Kenyah-Agustin-Final-SD.pdf
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/21/171500969/rumah-lamin-rumah-adat-kalimantan-timur?page=all

 

Sherly Herlina