Dragon Boat Festival: 端午节
Dragon Boat Festival (Hanzi: 端午节), merupakan salah satu hari raya tradisional di China yang biasanya yang jatuh pada hari ke-5 bulan ke-5 menurut penanggalan pada kalender tradisional Tiongkok. Pada hari ini orang-orang bukan hanya akan menikmati Bakcang (粽子) tetapi juga mengadakan lombat mengayuh perahu naga yang seru di sungai.
Untuk mengetahui 端午节lebih lanjut, yuk mari kita simak legenda tentang 端午!
Legenda mengenai 端午节
Menurut legenda, perayaan ini dirayakan untuk menghargai seorang penyair patriotik yang bernama Qu Yuan (屈原). Qu Yuan merupakan seorang ahli politik dan penyair yang tinggal di negara Chu (楚国) semasa Zaman Berperang di Cina. Qu Yuan adalah orang yang pintar, kerja keras dan sangat mencintai negaranya. Rakyat-rakyat Chu juga sangat menyukai Qu Yuan. Karena kecintaanya terhadap negaranya, Qu Yuan selalu menganjurkan beberapa pandangan Politiknya seperti memperkuat Militer Kerajaan, Memperkuat Ekonomi Kerajaan, Menggunakan Orang-orang terpelajar dan bijak serta bersekutu dengan Kerajaan Qi untuk melawan Kerajaan Qin. Tetapi anjuran-anjuran tersebut semuanya ditantang oleh kaum bangsawan. Qu Yuan kemudian diberhentikan dari Jabatan kementeriannya dan diusir keluar dari Ibukota Kerajaan Chu tersebut serta diasingkan ke daerah Yuan dan daerah Xiang. Di Pengasingannya tersebut, Qu Yuan menuliskan beberapa karya Puisi yang menunjukkan kekuatirannya kepada Negara dan Rakyatnya.
Pada Tahun 278 Sebelum Masehi, Pasukan Militer Kerajaan Qin berhasil menguasai Ibukota Kerajaan Chu. Qu Yuan merasa sangat sedih, hatinya bagaikan ditusuk oleh ribuan pedang. Tapi Qu Yuan tetap saja tidak mau meninggalkan Negeri tercintanya ini sehingga pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Kalender Tradisional Tiongkok, Qu Yuan menuliskan Karya Puisi terakhirnya yang berjudul “Huai Sha [怀沙]” kemudian dengan memeluk sebuah batu besar, Qu Yuan melompat ke dalam Sungai “Mi Luo [汨罗]”. Qu Yuan mengorbankan dirinya demi Kesetiaan dan kecintaannya terhadap negerinya, Negara Chu.
Mendengar tentang kematian Qu Yuan, Rakyat Kerajaan Chu berbondong-bondong menuju ke Sungai Mi Luo dengan tujuan untuk dapat menyelamatkan Mayat Qu Yuan agar tidak dimakan oleh ikan-ikan atau binatang sungai lainnya. Banyak diantara mereka yang menggunakan Perahu untuk mencari Mayat Qu Yuan. Terdapat seorang Nelayan yang kemudian melemparkan nasi, telur ayam dan makanan lainnya ke dalam sungai agar Ikan, Udang dan binatang sungai lainnya tidak memakan mayatnya Qu Yuan. Karena mendengar penjelasan dari Nelayan tersebut, Rakyat Kerajaan Chu kemudian ramai-ramai menirunya dengan melemparkan Makanan-makanan tersebut ke dalam sungai.
Seorang tabib (dokter) tua juga menuangkan sejumlah minuman beralkohol ke dalam sungai dengan tujuan untuk memabukkan binatang-binatang sungai agar tidak memakan mayat Qu Yuan. Kemudian juga ada yang membungkus nasi-nasi tersebut dengan daun dan mengikatnya dengan benang berwarna sehingga dalam perkembangannya hingga kini menjadi makanan Bak Cang seperti yang kita kenal sekarang.
Setelah itu, muncullah tradisi makan Bak Cang dan Kegiatan Lomba Perahu Naga di setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek untuk mengenang Qu Yuan yang dikenal juga dengan Nama festival Duan Wu.
————————————————————
CONTACT US.
instagram: @himandabinus
email: himandabinus@gmail.com