Pengalaman Kelas Belajar di Cheng Shiu University
Pengalaman Kelas Belajar di Cheng Shiu University
Pada tanggal 21 Juli 2018 sampai dengan 31 Juli 2018, saya mengikuti kegiatan Study Tour yang diadakan di Kaohsiung, Taiwan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Cheng Shiu University. Selama 11 hari d isana, selain mengunjungi tempat – tempat wisata yang indah, kami juga banyak mendapatkan pembelajaran yang sangat menarik dan tentunya menambah wawasan kami mengenai keberagaman budaya yang ada di Taiwan. Di sini saya akan menceritakan pengalaman saya selama mengikuti kelas pembelajaran di Cheng Shiu University.
Kelas pertama yang kami ikuti adalah Creative Art Course. Pada kelas ini, kami diajarkan Teknik Screen Printing (sablon). Mula-mula yang kami lakukan adalah mendesain gambar yang kita inginkan pada bagian belakang dari kertas sticker. Setelah selesai mendesain, gambar tersebut dipotong menggunakan cutter mengikuti pola dan ditempelkan pada screen yang berfungsi untuk menghantarkan tinta ke media cetak. Menurut saya, bagian yang butuh ketelitian adalah ketika saya harus dengan hati – hati memotong sesuai pola, semakin rumit desainnya, semakin butuh perhatian ekstra dalam memotong pola.
Kelas kedua yang kami ikuti adalah Chinese Conversation Class. Kelas ini memiliki 2 sesi. Kami belajar berbicara dalam bahasa Mandarin, melakukan beberapa percakapan sederhana, dan bernyanyi dalam bahasa Mandarin. Kami pun juga diajarkan beberapa kosakata dasar dan pengaplikasian kosakata dasar tersebut ke dalam sebuah percakapan. Dosen pengajar juga memberikan beberapa permainan menarik untuk membantu kami dengan cepat menghafal kosakata. Dalam kelas percakapan ini, kosakata yang diberikan menggunakan traditional Chinese characters, dan saya selama perkuliahan sehari – harinya menggunakan simplified Chinese characters. Awalnya saya sedikit kesulitan dalam membaca karakter Mandarin yang diberikan tetapi ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi saya untuk belajar dan menambah wawasan mengenai traditional Chinese characters.
Kelas ketiga yang kami ikuti adalah Chinese Cultural Class. Kelas ini juga terdapat 2 sesi. Pada sesi pertama, kami diajarkan untuk membuat tatakan gelas yang terbuat dari papan kayu. Pertama-tama, kami harus meletakkan kertas pola yang sangat tipis ke atas papan kayu lalu menggunakan kuas untuk mengoleskan lem perlahan-lahan secara merata ke seluruh permukaan papan kayu, setelah lem mengering, barulah diberi lapiskan resin pada permukaan papan kayu agar terlihat indah. Lalu pada sesi ke-2, kami menghias lilin aroma dengan bunga bunga kering. Pertama-tama, cairan lilin dituangkan pada cetakan, lalu menunggu hingga cairan tersebut setengah mengeras barulah menghias lilin tersebut dengan bunga-bunga kering. Kedua sesi ini sangat menarik karena saya sebelumnya sama sekali belum pernah melakukannya. Banyak hal yang saya pelajari selama melakukan kegiatan ini, yakni dalam melapiskan lem di atas kertas pola ke papan kayu harus secara perlahan supaya kertas pola tidak sobek, dan juga dalam meletakkan bunga – bunga kering ke atas cairan lilin yang setengah mengeras perlu perlahan – lahan agar cairan setengah beku tersebut tidak retak.
Kelas ketiga yang kami ikuti adalah 3D Printing Class. Pada kelas ini, kami belajar mendesain produk dengan software Autodesk Fusion 360. Benda yang kami buat adalah Fidget Spinner. Pertama, kami mengukur diameter dari ball bearing (sebagai poros pemutar) dan besi ring (sebagai pemberat di ketiga sisi) menggunakan jangka sorong. Kedua benda tersebut merupakan bahan untuk membuat Fidget Spinner. Kami mengikuti arahan dosen serta kakak pembimbing dalam menggunakan software tersebut sehingga membentuk kerangka dari Fidget spinner yang nantinya akan dicetak menggunakan mesin 3D Printing. Kelas ini sangat menyenangkan dan merupakan hal yang baru bagi saya. Meskipun tidak terlalu paham, tetapi kakak pembimbing selalu siap sedia ketika kami membutuhkan pertolongan atau ingin bertanya. Setelah mendesain kerangka, kami membuat sendiri Fidget Spinner-nya menggunakan bahan yang telah tersedia.
Kelas terakhir yang kami ikuti adalah Laser Engraving Class. Di kelas ini kami membuat lampu hias akrilik. Pertama, kami diberikan beberapa potongan-potongan kayu yang harus kami rakit sendiri. Awalnya kami semua kebingungan bagaimana harus merakitnya karena tidak ada contoh yang diberikan, sehingga kami harus memutar otak sendiri agar terbentuk menjadi sebuah kotak. Setelah selesai, kemudian kami harus menyatukan kabel pada battery holder ke RGBY LED Strip dengan solder. Kami dapat memilih warna lampu yang diinginkan dengan mencampurkan kombinasi warna merah, hijau, biru dan kuning. Bagi yang tidak terbiasa menggunakan solder pasti akan kesulitan dan takut terkena percikan kawat timah yang mencair. Setelah selesai merakit, kami diberi kesempatan untuk melihat mesin laser yang sedang memotong kayu menjadi potongan kecil, dan setelah itu mencetak logo Cheng Shiu University. Kami pun dapat mencetak nama atau kata yang diinginkan untuk lampu hias tersebut. Berkat kelas ini, saya dapat melihat secara dekat mesin laser dan mengetahui kecanggihannya.
Selama belajar di Cheng Shiu University, saya terkesan dengan berbagai hal baru yang saya dapatkan di sana, merupakan sebuah pengalaman yang sangat berarti dan tak terlupakan. Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan oleh Cheng Shiu University kepada kami semua dan juga berterima kasih atas fasilitas-fasilitas yang telah disediakan karena sangat membantu selama kami berada di sana. Suatu saat nanti, saya berharap dapat mengikuti kegiatan ini lagi jika diberikan kesempatan.