Menyeimbangkan Waktu Layar: Tips untuk Kehidupan Teknologi yang Lebih Sehat
Di zaman digital ini, waktu yang kita habiskan di depan layar sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi mahasiswa yang menggunakan teknologi untuk belajar, bersosialisasi dan hiburan. Meskipun dengan menggunakan layar dapat memberikan sumber daya yang berguna, terlalu terpapar oleh sinar layar dapat berdampak buruk pada kesehatan baik fisik dan mental seperti mata lelah, gangguan tidur, dan stres yang meningkat. Untuk itu, penting bagi mahasiswa untuk menemukan keseimbangan agar bisa memanfaatkan teknologi tanpa mengorbankan kesehatan mereka.
Salah satu cara efektif untuk mengatur waktu layar adalah dengan menetapkan batasan yang jelas dan membuat jadwal harian yang seimbang antara aktivitas online dan offline. Misalnya, mahasiswa bisa menentukan jam-jam khusus untuk belajar, bersosialisasi secara online, dan bersantai dengan hiburan digital, sambil tetap menyediakan waktu untuk berolahraga, melakukan hobi dan berinteraksi langsung dengan orang lain. Menggunakan alat seperti Digital Wellbeing yang ada pada Android dan Screen Time pada iOS bisa membantu mahasiswa lebih sadar akan penggunaan layar mereka dan mendorong untuk mengambil istirahat secara teratur dari paparan sinar layar tersebut.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah menggunakan teknologi dengan lebih bijaksana dan bermanfaat. Artinya, kita perlu menyadari bagaimana dan mengapa kita menggunakan perangkat kita sekaligus membuat keputusan yang lebih tepat untuk menghindari screen time yang tidak perlu. Misalnya, daripada terus-menerus scrolling Instagram ataupun Tiktok tanpa tujuan, mahasiswa dapat mengakses konten edukatif, berinteraksi dengan teman, atau mengerjakan proyek kreatif secara online. Selain itu, dengan mencoba rutinitas “detoks” digital seperti mematikan perangkat satu jam sebelum tidur, dapat membantu memperbaiki kualitas tidur dan menjaga kesehatan mental secara umum.