5 Pelajaran yang Dapat Kamu Petik dari Marketing Apple
(Sumber: wptavern.com)
Halo, Sobat Filemagz! Sebagai penggemar teknologi, kamu pastinya sudah tidak asing lagi dong, dengan salah satu perusahaan yang bernama Apple! Perusahaan ini yang pada awalnya bermula hanya dari garasi milik penemunya, yaitu Steve Jobs, kini telah berevolusi menjadi sebuah perusahaan teknologi raksasa yang memiliki rangkaian produk mulai dari smartphone, tablet, jam tangan, hingga komputer. Merek Apple pun dapat katakan sudah menjadi sebuah benchmark atau sebuah tolok ukur kesuksesan bagi perusahaan-perusahaan lain pada industrinya.
Walaupun Apple sering mendapatkan kritikan-kritikan mengenai harga produknya yang selalu berada diatas harga pasar bagi sebagian kalangan orang, namun mereka tidak pernah berpikir untuk menurunkan harga dari produk mereka. Mereka malah selalu berhasil membuat para pembeli rela mengeluarkan uang yang bisa dibilang cukup fantastis setiap kali mereka mengeluarkan produk baru.
Pertanyaannya, mengapa Apple bisa melakukan hal ini? Yuk, langsung simak saja artikel ini untuk mengulas marketing Apple!
Berangkat dari Faktor “Why”
Pada sebuah acara talkshow yang bernama “TED Talks” pada tahun 2009, Simon Sinek, salah satu pembicara dan penulis buku “Start With Why”, pernah menyinggung Apple pada talkshow-nya yang dapat kamu tonton di sini. Simon mengatakan bahwa sebenarnya Apple tidaklah jauh berbeda dari para kompetitornya. Tapi, apa yang membuat perusahaan ini sangat spesial dan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif mereka? Mereka berbeda, dikarenakan mereka mulai menciptakan produk dengan memposisikan diri mereka sebagai calon pengguna produk.
Ketika para kompetitornya hanya memikirkan apa yang harus mereka ciptakan untuk menghasilkan keuntungan, Apple tahu jelas alasan mengapa mereka harus menciptakan produk ini. Apakah produk yang mereka ciptakan dapat berdampak baik dan menambah nilai dalam kehidupan penggunanya atau tidak. Hal ini membuat mereka menjadi sangat inovatif dan menjadi pelopor banyak sekali inovasi yang kemudian diikuti oleh kompetitornya.
Mari kita ambil contoh dari salah satu produk unggulan Apple, yaitu Airpods. Airpods diciptakan dengan tujuan agar pengguna dapat mendengarkan musik tanpa harus menggantung kabel pada telinga atau mengalami kabel sangkut. Pada awal rilisnya produk ini, banyak perusahaan yang menganggap produk ini tidak akan laris di pasar karena anggapan bentuk yang aneh tanpa adanya kabel. Namun, seiring berjalannya waktu, terbukti produk dari Apple ini menjadi salah satu produk terlaris perusahaan ini dan banyak kompetitor pun mengikuti langkah mereka dengan membuat produk serupa.
(Sumber: idownloadblog.com)
Konsep Promosi yang Minimalis
Produk-produk Apple memang dikenal dengan desainnya yang minimalis namun menarik dan enak untuk dipandang. Ketika mempromosikan produk mereka pada Apple Event, mereka tidak pernah memberikan desain keynote yang berlebihan ataupun kalimat dengan janji-janji yang berlebihan. Apple lebih fokus menampilkan produk mereka pada acara tersebut karena mereka lebih suka membiarkan produk mereka “berbicara” untuk kualitasnya.
Selain itu, dari segi penamaan produk Apple juga menggunakan nama-nama yang catchy dan mudah diingat seperti, iPhone, iPad, Macbook, iMac, Apple Watch, hingga Airpods.
(Sumber: businessinsider.com)
Pricing Strategy
Seperti yang kita ketahui, harga dari produk-produk Apple memang tergolong premium. Tidak jarang juga ada orang yang memberikan kritikan-kritikan mengenai pemasaran harga produk Apple. Namun, sejauh ini Apple sama sekali tidak pernah menurunkan harga dari produk mereka.
Dilansir dari wawancara Bloomberg Businessweek pada tahun 2013 dengan CEO Apple, Tim Cook, ia menyatakan bahwa Apple memang tidak pernah berencana untuk memasarkan produk dengan harga rendah yang kualitasnya standar karena tujuan utama Apple adalah menciptakan produk terbaik yang memberikan pembelinya pengalaman yang terbaik juga.
(Sumber: gsmarena.com)
Gunakan Bahasa Umum yang Mudah di Mengerti
Coba deh, kamu perhatikan website Apple untuk promosi produknya. Apa hal yang pertama kali kamu lihat? Yup, website yang dipenuhi gambar besar dan menarik serta bahasa yang mudah kita pahami seperti “edge to edge display”, “retina display”, “mind blowing performance”, dan lain sebagainya. Apple menghindari untuk memposisikan spesifikasi dengan bahasa yang terlalu sulit pada laman promosi mereka karena pasti banyak pembeli yang asing dengan istilah-istilah tersebut. Dengan begitu, sebagai pengguna yang awam sekalipun, kamu pasti tidak akan kesulitan memahami apa yang sedang dipasarkan oleh mereka bukan?
(Sumber: loupventures.com)
The Apple Ecosystem
Seperti yang telah kita ketahui, Apple memiliki serangkaian produk mulai dari smartphone, tablet, jam tangan, laptop, komputer, hingga aksesoris. Nah, ketika penggunaan serangkaian produk ini kita gabung, itulah yang dinamakan Apple ecosystem. Ekosistem ini merupakan salah satu alasan mengapa pengguna sangat susah untuk berpaling ke produk kompetitor. Bagaimana tidak, Apple menciptakan sebuah ekosistem yang tampak begitu sempurna dan sangat memudahkan penggunanya. sehingga marketing Apple dengan mudah untuk mengajak para user membeli produk yang mereka luncurkan.
Coba pikirkan, ketika menggunakan produk Apple dan kita ingin mengirim foto dalam jumlah yang banyak ke laptop kita, kita tidak perlu lagi menggunakan aplikasi pihak ketiga. Kita cukup menggunakan fitur Airdrop dari Apple dan foto-foto yang kita kirim akan diterima dalam hitungan detik.
Selain itu, ketika kita membeli produk baru dari Apple, kita cukup sign in dengan Apple ID dan semua data kita akan otomatis ditransfer dari perangkat lama kita ke yang baru.
Sangat mudah, bukan? Harus kita akui ekosistem Apple merupakan salah satu hal yang membuat penggunanya susah berpaling karena belum ada kompetitor Android lain yang bisa menyaingi Apple dalam hal ekosistem!
Nah, Sobat Filemagz, itu dia 5 pelajaran marketing yang dapat kita petik dari Apple! Apakah menurut kamu ada pelajaran marketing apple lainnya yang dapat kita ambil? Jika iya, kamu boleh menambahkannya di kolom komentar yah! Jangan lupa juga untuk follow akun instagram Filemagz dan Filetechno yah, see you on the next article!