Edge Computing, Teknologi yang Memudahkan Hidup Kita

Apa kamu tahu, menurut penelitian oleh IHS Markit dan UN Population Stat, diperkirakan 5 miliar orang terhubung ke 30-50 miliar objek dan mesin pada tahun 2020? Diperkirakan juga, perangkat yang terhubung akan mencapai 125 miliar pada tahun 2030, dengan CAGR (Compounded annual growth rate) sebesar 12%.

Dengan kata lain, seiring bertambahnya jumlah orang dan perangkat yang ada, lalu lintas data akan menjadi sangat besar (big data). Ledakan big data, sebagian disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan Internet of Things (IoT). Saat lalu lintas data tumbuh, koneksi data dan komunikasi data akan melambat (latensi data).

Untuk bidang bisnis, koneksi data yang lambat dan latensi yang tinggi akan mempengaruhi kinerja bisnis dan dampak keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan pusat data yang andal agar latensi tidak tinggi dan solusi yang efektif adalah Edge Computing atau komputasi tepi.

Pengertian Edge Computing dan Cara Kerjanya

Sumber : https://badisoch.in/wp-content/uploads/2022/06/maxresdefault-10.jpg

Nah, apa sih edge computing itu? Menurut firma riset IDC, edge computing atau yang biasa disingkat dengan EC adalah jaringan pusat data mikro (perangkat IoT) yang memproses atau menyimpan data penting, lalu mentransfer semua data yang diterima ke pusat data atau cloud dalam jarak 100 kaki.

Edge computing dapat memproses data yang simpel dengan cepat. Di sisi lain, data yang memerlukan analisis lebih lanjut atau membutuhkan daya komputasi yang besar akan dikirim ke cloud. Akibatnya, tidak semua data dikirim ke cloud, sehingga mengurangi beban jaringan dan menghindari potensi kemacetan di layanan pusat. Karena mengirim semua data ke kantor pusat tidak praktis dan tidak efisien.

Edge computing juga sangat ideal dalam banyak situasi. Salah satunya adalah ketika perangkat IoT memiliki konektivitas yang buruk sehingga tidak efisien jika selalu terhubung ke cloud pusat. Edge computing dapat secara tajam mengurangi latensi, karena data tidak perlu dipindahkan ke pusat data atau cloud untuk diproses.

Hal yang terpenting dalam edge computing adalah lokasi. Dalam komputasi perusahaan, data biasanya dihasilkan di client endpoint (contohnya di komputer milik user). Data ini akan dikirim melalui WAN (Wide Area Network) seperti internet, lalu melalui LAN (Local Area Network) dan aplikasi akan menyimpan dan memproses data. Hasil pekerjaan inilah yang dikirim kembali ke client endpoint. Ini merupakan pendekatan yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan.

Perbedaan Edge Computing dengan Computing Lain

Sumber : https://www.akira.ai/hubfs/Imported_Blog_Media/akira-ai-cloud-computing-vs-fog-computing-vs-edge-computing.png

Edge computing ini biasanya sering dikaitkan dengan cloud computing dan juga fog computing. Konsep-konsep ini memiliki beberapa kesamaan, tetapi mereka tidak sama dan umumnya tidak boleh digunakan secara bergantian. Salah satu cara termudah untuk memahami perbedaan antara edge, cloud, dan fog computing adalah dengan memahami cara kerja mereka. Ketiganya berkaitan dengan distributed computing dan fokus pada sumber daya komputasi serta penyimpanannya dalam data yang sedang diproduksi. Perbedaannya adalah letak sumber daya ini berada.

Berikut uraian singkat perbedaan dari ketiganya:

1. Edge Computing

Sistem komputasinya berjalan pada atau dekat sumber data. Jadi, kamu tidak perlu mengandalkan cloud untuk melakukan semua pekerjaan sekaligus. Maka sumber data lebih dekat dengan pusat data.

2. Cloud Computing

Pemrosesan data terjadi di hardware yang tidak dimiliki oleh user. Dengan kata lain, data dapat disimpan di pusat data yang jauh dari asal data.

3. Fog Computing

Komputasi terdistribusi, di mana data, komputasi, penyimpanan, dan aplikasi berada di antara sumber
data dan cloud.

Penerapan Edge Computing

Sumber : https://www.gigabyte.com/FileUpload/Global/Insight/Article/137/137.png?u=20211109

Edge computing akan sangat membantu di masa yang akan datang, berikut merupakan contoh-contoh penerapan edge computing.

1. Manufaktur

Industri manufaktur telah menggunakan edge computing untuk memantau dan mengaktifkan analitik real-time pembelajaran mesin untuk menemukan cacat manufaktur dan meningkatkan kualitas produksi produk mereka. Edge computing membantu menambahkan sensor lingkungan di seluruh fasilitas manufaktur, sehingga memberikan wawasan tentang bagaimana setiap komponen produk dirakit, disimpan, dan berapa lama produk dapat bertahan. Dengan adanya edge computing, produsen dapat membuat keputusan bisnis yang lebih cepat dan lebih akurat terkait dengan tata letak pabrik dan operasi manufaktur.

2. Pertanian

Bayangkan sebuah pertanian menanam tanaman di dalam ruangan tanpa sinar matahari, tanah, atau pestisida. Proses ini mengurangi waktu pertumbuhan lebih dari 60%. Dengan menggunakan sensor edge computing, perusahaan dapat melacak penggunaan air dan keperluan nutrisi untuk menentukan pemanenan yang optimal. Kita dapat mengumpulkan dan menganalisis data untuk menentukan dampak faktor lingkungan dan terus meningkatkan algoritma budidaya tanaman untuk memastikan panen tanaman yang optimal.

3. Pengoptimalan Jaringan

Edge computing mengoptimalkan kinerja jaringan dengan mengukur kinerja pengguna di internet dan menggunakan analitik untuk menentukan jalur jaringan latensi terendah yang paling andal untuk setiap lalu lintas pengguna.

4. Keselamatan Kerja

Edge computing menggabungkan dan menganalisis data dari kamera lapangan, perangkat keselamatan karyawan, dan berbagai sensor lainnya untuk membantu organisasi memantau kondisi tempat kerja dan memastikan karyawan mengikuti protokol keselamatan yang ditetapkan.

5. Meningkatkan Perawatan Kesehatan

Dengan adanya data dalam jumlah besar, seperti data pasien, diperlukan edge computing untuk mengakses data dan mengabaikan data “normal” lalu mengidentifikasi data bermasalah.

Nah, sekarang kamu udah paham belum nih mengenai edge computing? Buat kamu yang ingin membaca artikel informatif dan juga menghibur, Filemagz.com cocok banget nih buat kamu! Tunggu apa lagi? Jangan mau ketinggalan dan kunjungi website nya sekarang juga!