IHSG ditutup menguat ditopang surplus neraca perdagangan
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup menguat ditopang surplus neraca perdagangan November 2021. IHSG ditutup menguat 10,62 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.626,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,14 poin atau 0,44 persen ke posisi 944,49.
“Surplus neraca perdagangan dan kabar Vaksin Merah Putih ditargetkan dapat digunakan pada semester II-2022 menjadi katalis positif,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2021 mengalami surplus sebesar 3,51 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 22,84 miliar dolar AS dan impor 19,33 miliar dolar AS.
Secara tren, neraca perdagangan telah membukukan surplus selama 19 bulan secara beruntun. Sementara itu, pemerintah menargetkan Vaksin Merah Putih dapat digunakan pada semester II-2022. Tentunya hal itu akan menambahkan daftar persediaan vaksin nasional sehingga menopang secara luas pemberian vaksin.
Pasar saham Asia hari ini berfluktuasi di mana pasar cenderung menanti hasil pertemuan The Fed dan juga hubungan Amerika Serikat dan China.
Pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada salah satu perusahaan China yaitu Semiconductor Manufacturing International Corp. Hal itu tentunya akan menambah daftar perusahaan China yang masuk dalam daftar hitam investasi AS.
Kondisi tersebut berpotensi memunculkan ketegangan kedua negara. Pelaku pasar mengkhawatirkan akan timbul gesekan geopolitik.
Dibuka menguat, IHSG terus berada di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham.