Yuk Intip Kisah Kevin, Mahasiswa PR Founder Marketing Agency!
Pernah terpikir untuk memulai bisnis sambil kuliah? Gimana caranya tetap sukses di keduanya? Yuk, kita kenalan dengan Kak Kevin, seorang mahasiswa sekaligus pendiri agensi marketing yang berhasil membagi waktu antara dunia akademik dan bisnis.
Dari Manager Jadi Founder Agensi
Semua dimulai pada akhir 2022, ketika Kevin diberi kepercayaan untuk mengelola sebuah kafe di Karangploso bernama Kopi Siippp. Tak lama berselang, Kevin dipercaya sebagai marketeer untuk restoran Jawa berkonsep modern bernama Rapunten. Beberapa bulan kemudian, Kevin juga dipercaya mengurus Burger Bangor di Araya.
Di tengah kesibukannya, ada momen yang mengubah perjalanan kariernya. “Ada tiga customer dengan bisnis yang berbeda, mereka tertarik mengajak aku sebagai marketing bisnis mereka,” cerita Kevin. Karena sudah mengelola tiga brand, Kevin merasa sulit untuk menangani tiga brand tambahan. Maka lahirlah ide untuk membentuk agensi marketing sendiri, lengkap dengan tim dan sistem yang memungkinkan dia melayani lebih banyak klien. Nama agensinya? ROXST—nama panggung Kevin saat masih aktif di dunia game. Tujuannya apa? Supaya ROXST dapat terasa familiar di telinga pendengarnya, di mana hal ini dapat membantu ROXST terhubung dengan calon kliennya.
Dari Bisnis ke Marketing
Meskipun minatnya berada di bidang bisnis dan keuangan, Kevin memiliki ketertarikan kuat pada marketing. Baginya, sebuah bisnis yang bagus harus ditunjang dengan strategi marketing yang tepat. Inilah yang membuatnya mendalami bidang Public Relations, yang menurutnya masih sangat relevan dengan dunia bisnis yang ia minati.
Tantangan dan Pelajaran Berharga
Proses mendirikan agensi ROXST tidaklah mudah. Kevin memulai agensinya pada Juli 2023 dengan fokus utama membentuk tim yang solid. Ia mencari individu yang tidak hanya berbakat, tetapi juga memiliki passion di bidang marketing. Namun, tantangan terbesar yang dihadapinya adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Kevin, banyak mahasiswa yang belum siap untuk bekerja secara profesional. Bukan karena kurangnya skill, tetapi karena mereka masih belum bisa berkomitmen sepenuhnya untuk dunia kerja.
Selama menjalankan agensinya, Kevin menyadari satu hal penting: apa yang diajarkan di kelas memang relevan, tapi ketika diterapkan di dunia nyata, akan banyak dinamika yang membutuhkan improvisasi. “Real-life experience itu priceless,” ujarnya.
Tips Menjaga Keseimbangan Kuliah dan Bisnis
Di tengah kesibukannya, Kevin tetap berhasil menjaga keseimbangan antara akademik dan bisnis. Ia percaya bahwa kunci utamanya adalah komitmen, konsistensi, dan tanggung jawab. Menurutnya, memiliki mimpi saja tidak cukup! Integritas dalam menjalankan mimpi tersebut adalah hal yang paling penting. Kevin menekankan pentingnya bertanggung jawab atas segala keputusan, baik itu dalam bisnis maupun akademik.
Menariknya, Kevin tidak pernah menyesali keputusan apa pun dalam perjalanannya. Baginya, setiap kesalahan adalah pelajaran berharga yang membantu dirinya bertumbuh. Bahkan jika diberi kesempatan untuk mengulang waktu, ia tidak akan mengubah apapun, karena dirinya yang sekarang adalah hasil dari segala pengalaman, baik itu kesuksesan maupun kegagalan.
Untuk mahasiswa yang ingin memulai bisnis sambil kuliah, Kevin punya pesan sederhana nih! “Jangan terlalu banyak berpikir, mulai aja dulu!” Tantangan terbesar seringkali bukan pada tindakannya, tapi pada terlalu banyak berpikir sebelum memulai.
Jadi gimana, sudah siap ambil langkah pertama?
Seperti kata Kevin, jangan terlalu lama berpikir—mulai saja dulu dan wujudkan impianmu!