Gerakan #SaveRajaAmpat Menggema di Seluruh Nusantara

 

 

 

 

Raja Ampat, yang dikenal sebagai “Surga Terakhir di Bumi” karena keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa, kini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas pertambangan nikel. Sejumlah perusahaan tambang, termasuk PT Gag Nikel dan PT Kawei Sejahtera Mining, diduga melakukan pelanggaran terhadap aturan lingkungan hidup dan tata kelola pulau kecil di kawasan tersebut.

 

Pelanggaran Lingkungan dan Respons Pemerintah

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan bahwa beberapa perusahaan tambang di Raja Ampat telah melanggar peraturan lingkungan, termasuk beroperasi tanpa persetujuan penggunaan kawasan hutan (PPKH) yang sah . Sebagai respons, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menghentikan sementara operasi tambang nikel milik PT Gag Nikel dan melakukan verifikasi lapangan untuk menilai dampak lingkungan yang ditimbulkan.

 

Dukungan Publik dan Aksi Solidaritas

Gerakan #SaveRajaAmpat telah menjadi viral di media sosial, dengan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk selebritas dan aktivis lingkungan. Greenpeace Indonesia menyuarakan kekhawatiran bahwa ekspansi tambang nikel dapat merusak ekosistem laut yang kaya dan mengancam keberlanjutan pariwisata di wilayah tersebut . Pada 26 Mei 2025, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Jaga Alam Raja Ampat (ALJARA) menggelar aksi damai menuntut pencabutan izin tambang nikel yang beroperasi di dekat zona konservasi laut.

 

Komitmen SWANARAPALA BINUS

Sebagai organisasi pecinta alam yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan, SWANARAPALA BINUS menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan #SaveRajaAmpat. Kami mengajak seluruh anggota dan masyarakat umum untuk:

 

  • Menyebarkan informasi akurat mengenai dampak negatif pertambangan di Raja Ampat melalui media sosial dan forum diskusi.
  • Berpartisipasi dalam kampanye dan aksi solidaritas untuk menolak ekspansi tambang yang merusak lingkungan.
  • Mendukung inisiatif pelestarian lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati di Raja Ampat.