Pro dan Kontra Pendaki “Tektok”: Menilai Dampak Pengaruh Media Sosial pada Dunia Pendakian
Pendakian gunung telah lama dikenal sebagai aktivitas yang menantang fisik sekaligus memberikan pengalaman berharga tentang alam dan diri sendiri. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena baru muncul di mana pendaki gunung lebih memfokuskan diri untuk berbagi pengalaman mereka di media sosial seperti TikTok, yang sering kali disebut sebagai pendaki “Tektok”. Para pendaki ini terkadang mendaki hanya untuk menciptakan konten yang menarik di platform tersebut, dengan tujuan meraih popularitas atau mengikuti tren viral. Fenomena ini menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Artikel ini akan mengulas sisi pro dan kontra dari fenomena pendaki Tektok.
Pro Pendaki “Tektok”
- Meningkatkan Kesadaran tentang Keindahan Alam Para pendaki “Tektok” sering membagikan momen indah yang mereka alami di gunung. Hal ini membantu menarik perhatian masyarakat terhadap pesona alam yang ada, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan lingkungan. Tempat-tempat yang dulunya kurang dikenal kini bisa menjadi destinasi wisata yang populer berkat video mereka.
- Mengajak Generasi Muda untuk Cinta Alam Video yang dibagikan di TikTok sering kali memperlihatkan keindahan alam, tantangan mendaki, atau kegiatan menarik lainnya. Ini bisa menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai alam, serta mendorong mereka untuk beraktivitas di luar ruangan dengan cara yang positif.
- Meningkatkan Pariwisata Lokal Semakin populernya tempat-tempat pendakian yang dibagikan di TikTok dapat berdampak positif bagi sektor pariwisata lokal. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang tertarik untuk mendaki destinasi tersebut, ekonomi lokal pun bisa berkembang, mulai dari penyediaan jasa pemandu, fasilitas pendakian, hingga akomodasi.
- Membangun Komunitas Pendaki yang Terhubung Melalui TikTok, pendaki dari berbagai penjuru dunia dapat saling berbagi pengalaman dan tips mengenai pendakian. Hal ini memungkinkan terbentuknya komunitas pendaki yang lebih terhubung dan dapat saling memberikan informasi serta dukungan yang bermanfaat.
Kontra Pendaki “Tektok”
- Peningkatan Risiko Keamanan Salah satu kekhawatiran terbesar adalah banyaknya pendaki yang fokus pada pembuatan konten menarik, tanpa memperhatikan keselamatan. Video-video ekstrem atau nekat, seperti selfie di tempat berbahaya atau tantangan yang berisiko, dapat mempengaruhi kewaspadaan dan berpotensi meningkatkan kecelakaan, terutama bagi pendaki yang kurang berpengalaman.
- Kerusakan pada Alam Populeritas tempat-tempat pendakian yang dibagikan di TikTok bisa menyebabkan peningkatan jumlah pengunjung yang berpotensi merusak alam. Tumpukan sampah, kerusakan vegetasi, dan erosi adalah beberapa masalah yang bisa timbul ketika banyak orang datang tanpa memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan konservasi alam.
- Mengurangi Makna Pendakian Banyak pendaki yang terfokus pada pembuatan konten ketimbang menikmati pengalaman mendaki itu sendiri. Hal ini bisa mengurangi esensi sejati dari pendakian yang seharusnya lebih berfokus pada koneksi dengan alam dan pencapaian pribadi. Jika lebih tertarik pada “like” dan “views”, pendaki bisa saja melewatkan keindahan dan kedamaian yang ditawarkan alam.
- Mendorong Perilaku Tidak Bertanggung Jawab Untuk menarik perhatian di TikTok, sebagian pendaki mungkin melakukan hal-hal berbahaya atau tidak bertanggung jawab, seperti memilih jalur yang sulit tanpa persiapan yang cukup atau mencoba aksi ekstrem yang berisiko. Ini dapat menimbulkan bahaya bagi diri mereka sendiri dan orang lain di sekitar mereka.
Kesimpulan: Menjaga Keseimbangan antara Media Sosial dan Pendakian Alam
Fenomena pendaki “Tektok” menunjukkan bagaimana media sosial mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk kegiatan outdoor seperti pendakian gunung. Seperti tren lainnya, ada dampak positif dan negatif yang perlu diperhatikan. Di satu sisi, media sosial bisa menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang keindahan alam dan memotivasi orang untuk lebih mencintai alam. Namun, di sisi lain, risiko kerusakan alam dan kecelakaan tidak bisa diabaikan.
Untuk mencapai keseimbangan antara dunia pendakian dan media sosial, penting bagi para pendaki untuk tetap mengutamakan keselamatan, menjaga kelestarian alam, dan menikmati pengalaman mendaki secara menyeluruh. Dengan pendekatan yang lebih bertanggung jawab, pendaki “Tektok” bisa turut serta dalam gerakan positif untuk membagikan keindahan alam tanpa mengorbankan keselamatan dan kelestariannya.
Jadi, bagi pendaki “Tektok”, mari gunakan platform ini dengan bijak agar pendakian tetap aman, bermakna, dan tidak merusak alam yang kita cintai.