Selamat Hari Air Sedunia 2022!

Pada Hari Air tahun ini, tema yang diusung adalah

“Groundwater: Making the invisible, visible” yang berarti

“Air Tanah: Membuat yang tidak terlihat, bisa dilihat”.

Kemarin Hari Hutan dan hari ini adalah Hari Air Sedunia. Keduanya memang memiliki keterkaitan, dimana air dihasilkan dari pohon – pohon yang berada di pegunungan. Apabila hutan habis, maka tidak ada lagi sumber air bersih.

Apabila air habis, kira – kira apa yang bisa kita lakukan?
Pasti kita akan kebingungan menghadapi kondisi tersebut.

Manusia sering lupa bahwa hidupnya sangat bergantung pada alam. Mulai dari oksigen hingga air yang kita nikmati di kota. Dari mana asalnya apabila bukan dari gunung – gunung dan hutan – hutan?

Tanpa alam yang terjaga dengan baik, tidak akan ada kehidupan. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk menjaga dan menyadari permasalahan yang saat ini sedang terjadi, salah satunya permasalahan mengenai air tanah.

Kenapa kita harus peduli dengan air tanah?

Banyak yang belum menyadari pentingnya air tanah dalam kehidupan. Kita hanya peduli bahwa kita memerlukan air dalam keseharian kita tanpa peduli dan memikirkan bahwa akan ada permalasahan besar yang timbul apabila kita terus mengabaikan kondisi air tanah.

Air tanah dibagi menjadi 2:

  • Air Tanah Dangkal
    Air tanah yang pengisiannya melalui infiltrasi dari air hujan dan proses pengisiannya jauh lebih cepat. Lazim dimanfaatkan sebagai sumber air skala rumahan.
  • Air Tanah Dalam
    Air tanah yang berasal dari area pegunungan dan proses pengisiannya memerlukan puluhan hingga ratusan tahun. Lazim digunakan sebagai sumber air skala perhotelan, industri, dan perkantoran.

Namun kondisi air tanah dangkal banyak yang sudah tercemar, sehingga orang beralih ke air tanah dalam yang kemudian menyebabkan timbulnya problem besar terkait air tanah di Jakarta saat ini.

Apa yang akan terjadi apabila eksploitasi Air Tanah Dalam terus dilakukan?

Ketika Air Tanah Dalam terlalu banyak dieksploitasi sedangkan proses pengisian memerlukan waktu yang lama, maka akan menyebabkan air tanah habis dan menyebabkan kekosongan pada pori/lapisan air tanah yang kemudian berdampak pada penurunan permukaan tanah.

Pulau Sumatera, pesisir Kalimantan, dan pesisir Jawa mempunyai problem besar terakit air tanah.

Fakta air tanah di Jakarta:

  1. Permasalahan air tanah di Jakarta berkaitan dengan penurunan tanah.
  2. Laju penurunan tanah paling cepat adalah daerah Ancol, Pademangan, dan Muara Baru Jakarta Utara.
    Penurunan permukaan tanah rata – rata 0 – 18,2 cm/tahun di Jakarta Utara.
  3. Penggunaan air tanah tertinggi adalah Jakarta Selatan yang dimana terdapat banyak gedung perkantoran dan pemukiman.
  4. Banjir di Jakarta merupakan dampak dari penurunan tanah yang diakibatkan dari eksploitasi air tanah.

Maka sangat penting untuk menyadarkan diri dan masyarakat mengenai betapa serius dan mengancamnya permasalahan mengenai air tanah ini.

Meskipun kita tidak bisa melihat air tanah karena keberadaannya yang sulit kita jangkau, namun dampak dari permasalahan air tanah telah terjadi di mana – mana dan dapat kita jumpai, seperti menurunnya permukaan tanah yang kemudian menyebabkan banjir atau rob.

Apa yang bisa kita lakukan untuk melestarikan air tanah?
✔️ Melindungi lingkungan sumber air tanah
✔️ Tidak menimbun sampah di dekat sumber air tanah
✔️ Menggunakan air tanah secara bijak
✔️ Mengurangi penggunaan zat kimiawi
✔️ Melindungi dan melestarikan hutan

Ayo kita jaga dan lestarikan air tanah dengan menggunakan air tanah dengan bijak sehingga eksploitasi air tanah dapat diminimalisir!


Sumber:

https://www.metrotvnews.com/play/KZmCgYmo-hari-air-sedunia-2022-air-tanah

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/cara-melestarikan-air

Charissa Djuhadi