Movie Review: 12 Angry Men

Halo Manis! Ada film menarik nih untuk kalian para pecinta film klasik. Apa tuh? 

12 Angry Men merupakan film klasik yang lahir pada tahun 1957. Walaupun umurnya sudah lebih dari setengah abad, film ini dirasa tetap relevan dengan realita keadilan hukum di zaman kita sekarang. 

Berawal dari seorang anak kecil yang diadili karena telah membunuh ayahnya, hakim pun memberikan waktu kepada 12 juri untuk berunding menentukan nasib si anak tersebut. Para juri memasuki ruangan khusus. Sepanjang diskusi, masing-masing juri dengan mudah dan tanpa ragu menetapkan si anak bersalah dan pantas diberikan hukuman mati. Namun, ada 1 juri yang menyatakan bahwa si anak tidak bersalah. 

Sepanjang diskusi yang berlangsung selama satu jam, di dalam ruangan yang tidak terlalu luas dan tanpa pendingin ruangan, para juri mulai mengucurkan keringat. Atmosfer yang panas membuat emosi semakin bertambah dan tidak tertahankan. Watak asli setiap orang mulai terlihat satu persatu –dari pria yang penyabar, ketus, egois, pendiam, dan lain sebagainya. 

Walaupun setting film sebagian besar hanya di dalam ruangan besar yang suram dan berantakan, film dengan durasi satu setengah jam ini tidak terasa membosankan karena pembuat film dengan sukses mendorong penonton untuk ikut penasaran dan ingin mencari tahu kebenaran yang sebenarnya. Alur cerita disusun sedemikian rupa, terlihat jelas bagaimana masing-masing juri menyumbangkan pikiran kritis mereka dan dengan mudah menentukan nasib hidup dan mati seorang anak kecil yang duduk di kursi terdakwa.

Film ini tepat banget ditonton untuk kalian para pecinta film yang suka dengan alur cerita agak berat dan sedikit teka-teki. 

There were eleven votes for ‘guilty’. It’s not easy for me to raise my hand and send a boy off to die without talking about it first.”

Aisya Septiandra