Seni Ketoprak

Dalam masa pandemi seperti ini memang kita tidak lepas dari yang namanya menonton film ataupun serial drama entah itu di Youtube, Netflix, atau media lainnya yang menyediakan layanan tersebut. Selain film juga ada teater yang mulai berangsur-angsur kembali walaupun dalam bentuk virtual, nah berbicara tentang teater ada salah satu seni teater tradisional dari Indonesia yaitu Ketoprak.

Eits… Ketoprak ini bukan Ketoprak makanan tetapi seni teater tradisional yang dipercaya berasal dari Surakarta dan begitu populer di daerah Yogyakarta. Kata “Ketoprak” sendiri berasal dari kata prak yang merupakan bunyi dari alat musik tradisional yaitu Tiprak, ketika Tiprak dimainkan akan menghasilkan bunyi prak…prak…prak.

Seni Ketoprak ini biasanya memainkan cerita yang berkonteks budaya Jawa sehingga masyarakat Jawa begitu menggemari salah satu seni tradisional ini. Sama seperti tadi, seni Ketoprak dipenuhi dengan unsur budaya Jawa terlebih lagi dari bahasanya karena Ketoprak sangatlah memperhatikan bahasa yang digunakan. Penggunaan bahasa Jawa dalam Ketoprak tidak hanya memperhatikan tingkatannya saja, tetapi juga kehalusan bahasa, bahkan sampai muncul istilah “bahasa ketoprak” yaitu bahasa Jawa dengan bahasa yang halus dan spesifik.

Seni ini terbagi jadi beberapa jenis, yaitu Ketoprak Lesung, Ketoprak Gamelan, dan Ketoprak Humor. Ketoprak Lesung merupakan awal perkembangan dari seni Ketoprak ini, sama seperti namanya jenis yang satu ini hanya menggunakan alat musik lesung sebagai alat pengiring pertunjukan. Ketoprak Gamelan merupakan bentuk lanjut dari Ketoprak Lesung, sama seperti namanya juga Ketoprak Gamelan menggunakan Gamelan sebagai alat pengiring pertunjukkanya. Ketoprak Humor merupakan jenis Ketoprak yang lahir karena perkembangan sarana hiburan dan alat komunikasi, pertunjukkan di Ketoprak yang satu ini lebih berisi banyak banyolan daripada dua Ketoprak sebelumnya.

Masih banyak lagi budaya yang tersebar di Nusantara, memang dalam masa pandemi seperti ini kelestarian dari budaya-budaya yang ada mulai terancam karena sulitnya menunjukkan bagaimana hebatnya budaya-budaya tersebut. Untuk itu mari kita lestarikan budaya-budaya di Indonesia agar tetap terjaga, terawat dan tetap diingat oleh masyarakat.

Muhammad Arsyan Karomi