Tari Puspanjali dari Bali
Puspanjali merupakan tarian yang berasal dari kata “puspa” yang berarti bunga, dan “anjali” yang berarti penghormatan. Sesuai dengan namanya, tarian ini merupakan bentuk penghormatan dari tuan rumah kepada tamu yang datang.
Tarian Puspanjali biasanya dilakukan oleh para penari wanita yang menggunakan tata rias, kostum, dan aksesoris yang mirip dengan yang digunakan dalam tarian tradisional dan kreasi Bali pada umumnya.
Tarian ini dimulai dengan ritme yang lambat, kemudian berangsur-angsur menjadi cepat, dan akhirnya kembali melambat. Alur tarian Puspanjali disesuaikan dengan struktur musik gending yang terdiri dari pepeson, pengawak, pengecet, dan pekaad. Namun, saat ini durasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Tari Puspanjali menggambarkan betapa besar penghormatan tuan rumah terhadap kedatangan tamu dalam masyarakat Bali. Gerakan dalam tarian ini menceritakan kegembiraan sekelompok gadis Bali yang menyambut kedatangan dewa dalam sebuah tarian di halaman pura. Gerakan tari juga melambangkan keramahtamahan masyarakat Bali terhadap tamu yang datang.
Pada awalnya, penari mulai menggerakkan badan dengan tempo yang pelan dan lemah lembut. Kemudian, tempo gerakan bertambah cepat saat mencapai tahap pengecet, yang merupakan bagian musik dengan tempo sedang hingga cepat. Tarian diakhiri dengan pekaad atau penutup, di mana musik bergerak dengan tempo cepat dan perlahan melambat sampai selesai. Gerakan tari juga mengikuti perubahan tempo musik, dari cepat menjadi perlahan secara bertahap hingga akhir tarian.
Referensi : Geolana Wijaya Kusumah (2020). Tari Puspanjali Bali: Sejarah, Gerakan, Tata Busana, Tata Rias + Video. [online] Selasar. Available at: https://www.selasar.com/tari/puspanjali/ [Accessed 20 May 2023].