Misperceptions About Dance

Dance adalah salah satu wujud kesenian yang diminati oleh banyak orang. Sama seperti musik, dance juga memiliki banyak aliran seperti Hip-hop, Ladies, Modern Dance, Popping, Dancehall, dan masih banyak lagi. Masing-masing dari genre ini memiliki ciri khas masing-masing. Namun, sayangnya, banyak sekali orang yang melihat dance dengan persepsi yang buruk, mirisnya lagi beberapa mispersepsi buruk itu diakibatkan karena kurangnya pengetahuan dari orang awam. Apakah mispersepsi buruk itu? Yuk kita lihat beberapa contohnya!

Konotasi dance selalu buruk

“Kalian dance itu yang biasanya di dunia malam itu ga sih?” bagi para dancer hal ini pasti ga jarang kalian dengar, terutama dari mulut orang-orang yang belum mengenal dunia dance. Hal ini sangat salah, karena sebenarnya meskipun ada beberapa genre yang seperti kalian lihat dalam dunia malam, contohnya pole dancing yang konotasinya lebih sexy, bukan berarti semua dance seperti itu. setiap genre dalam dance memiliki ciri khas sendiri yang pastinya tidak sama satu sama lain.

Cowo nari = lembek

Dance merupakan sebuah kesenian yang bisa dilakukan oleh siapapun, baik cowok maupun cewek seharusnya diperbolehkan untuk berekspresi melalui tarian mereka. Tak jarang cowok yang menari akan dinilai lembek karena postur dan gerakannya yang lembut, ini sering membuat cowok segan untuk mempelajari dance. Padahal dalam dance itu ada banyak gerakan yang terkesan ‘manly’ seperti Bboy dan Hip-hop, namun karena adanya pandangan seperti itu, fakta ini sering dikesampingkan. 

Cowok pun boleh memilih genre yang mereka inginkan, meskipun mereka ingin mengambil genre yang kurang ‘manly’ seperti ballet mereka juga memiliki passion. Ada perkataan yang mengatakan “Dance with your heart not with your feet”, dengan adanya passion maka kemampuan individu itu dapat berkembang, sehingga cowok yang memilih untuk menari genre selain Hip-hop dan Bboy tidak boleh dipandang sebelah mata dan di cap lembek.

Cowok dancer pun sebenarnya memiliki mental yang kuat, apalagi karena sering mendengarkan kritik dari orang-orang yang kurang mau membuka matanya kepada dance 😉  

You have to be skinny to be a dancer

Ini jelas persepsi yang salah! Banyak sekali dancer di seluruh dunia yang memiliki proporsi tubuh yang berbeda. Secara skill mungkin mereka levelnya berbeda, tapi ini tidak ada hubungannya dengan bentuk atau ukuran tubuh karena yang mempengaruhi kemampuan adalah latihan. Jika kalian melihat Parris Goebel, badannya sebenarnya bukan termasuk badan ideal atau bisa dikatakan langsing menurut masyarakat pada umumnya, tapi ia merupakan seorang dancer yang cukup terkenal sebagai member The Royal Family.

Jadi, jangan ragu untuk menjadi dancer, apapun bentuk tubuhmu! kadang bentuk fisik diluar kendali kita, tapi untuk urusan passion, kita lah yang berhak mengatur untuk diri kita sendiri!

Dancing is easy

Lebih mudah mengatakan daripada melakukannya. Banyak sekali orang yang mengatakan bahwa dance adalah sesuatu yang mudah karena mereka melihat menari cukup menggerakan kaki dan tangan, pada realitanya dance bukan hal yang mudah karena ada basic tertentu yang harus dipelajari agar gerakan yang dilakukan dapat dilihat bagus. Seorang dancer yang lihai juga membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terus mengembangkan kemampuannya karena perkembangan tidak ada batasnya.

Apa dancer punya masa depan? 

Pernyataan ini sangatlah tidak benar, jika kalian lihat ada banyak sekali dancer yang akhirnya dapat mendapatkan uang dari jerih payah dance mereka, baik itu sebagai dancer industry, idol group member, dance crew member, dan berbagai macam profesi lainnya. Perjalanan untuk mencapai titik ini tentu akan susah, tetapi bukan berarti ini mustahil. 

Selain itu, jika pada akhirnya profesi kita bukan sebagai dancer skill ini sebenarnya bisa saja berguna untuk hal-hal lain di masa depan seperti part-time job sebagai coach dance ataupun menjadi pengisi event.

Setelah membaca ini bagaimana menurut kalian? Apakah kalian masih berpikir hal yang sama mengenai dancer dan seni tari?

Sebastiann Nussmann Wetik