The 2019 Dance Camp Experience

28 Maret 2019. Jam.. 5.00?! Wadidaw telat telat! Disuruh kumpul jam 5 pagi di BINUS Anggrek malah bangun nya yang jam 5. Cepat-cepat mandi dan kumpulin barang yang harus dibawa, ada yang ketinggalan ga ya? Aduhh udah jam 5.20 gimana inii, yaudahlahh yang penting cepetan sampai daripada ditinggal bus nya.

Saat sampai di kampus semuanya sudah berkumpul di depan admisi, oh nooo, takut dimarahin nihh.. Semua pada ngelihatin, senior yang ada di depan langsung memanggil.

“Kamu kenapa telat?”

“Sorry kak..”

“Ehh gapapa kokk, tapi lain kali jangan telat lagi ya” kata seorang senior, “Kita cuma manggil buat minta kamu tanda tangan kehadiran kok.”

Sejenak aku merasa tenang. Setelah selesai tanda tangan aku diminta untuk pergi ke barisan kelompokku. Tak lama kemudian kita semua naik ke atas bus yang akan membawa kita ke Villa Botani tempat Dance Camp STAMANARA 2019.

Di dalam tronton banyak yang tertidur lelap, disuruh datang jam 5 pagi sudah jelas pasti semuanya kelelahan. Tapi di bagian belakang masih ada anak yang seru ngobrol, tawa mereka memenuhi tronton, semangat banget ya mereka. Aku sendiri yang masih kelelahan memilih untuk menyusul anak-anak lain yang sudah terlelap.

Sesampainya kami disana kami diminta untuk mengumpulkan barang-barang kelompok. Wah ada yang barang nya kurang lengkap, ada yang ketinggalan jugaa. Aku ada yang ketinggalan ga ya.. Setelah mengumpulkan barang-barang kelompok kami semua pergi ke aula untuk makan dan mendapatkan sesi.

Yahh kok Dance Camp isinya malah sesi? Ga seru dong.. Eits! Jangan langsung berprasangka buruk dulu, meskipun sesi kita masih enjoy banget loo. Pembawa materi saat itu Kak Alexandra Deadora yang merupakan Ketua Umum STAMANARA 2018, Kak Manache Moivre yang saat ini menjabat menjadi Ketua Umum STAMANARA 2019, dan Kak Kezia Lukito yang merupakan Ketua Regional Alam Sutera 2019. Materi yang mereka bawakan berkisar pada kepemimpinan dan STAMANARA. Topiknya mungkin terdengar membosankan tapi pemateri kita berhasil membawakannya dengan cara yang lumayan menarik terutama karena pembawaan mereka banyak yang mengapproach para aktivis STAMANARA sehingga mereka pun ikut aktif dalam sesi tersebut.

Tidak hanya sesi para peserta juga mendapat kesempatan untuk mendangar sharing dari Kak Viona Aprillia, Kak Felita Calista dan Kak Chyntia Mila Djuwita. Tema sharing sharing adalah “How to be a Good Dancer”, tujuannya supaya kita mengerti kehidupan seorang dancer, sikap-sikap yang harus dimiliki dancer. Kita harus mengerti kalau dancer punya attitude yang bagus, tidak seperti stereotypes yang dipikirkan oleh banyak orang.

Setelah beberapa sharing dari sejumlah senior dan juga workshop dance yang lumayan bikin kaki kita pegel kita diminta untuk pergi ke puncak bukit. Ini adalah puncak acara dari Dance Camp 2019. Sebelum kita berangkat kami mengambil senter dan membuat barisan per kelompok. Perjalanan menuju puncak sangat sunyi dan dingin, tapi waktu yng kita butuhkan tidak terlalu lama, mungkin sekitar 5-7 menit.

Semakin dekat dengan bukit dapat terlihat cahaya samar-samar di puncak. Kami naik terus, cahaya itu pun menjadi lebih terang. Ketika sampai di atas ternyata sudah ada api unggun menyala yang menyambut kami. Wahh bener-bener terasa kaya Dance Camp nih, kita udah belajar tentang dance tadi dan kita juga dapet api unggun.

Ketika semua sudah berkumpul di puncak para peserta memulai performance, tarian Megacrew STAMANARA Kemanggisan dan Alam Sutera. Para dancers menampilkan koreografi yang sudah mereka persiapkan dari hari-hari sebelumnya, semangat mereka membara dan dapat dilihat dari muka mereka bahwa mereka sedang “enjoying their time together”. Para senior yang menjadi penonton juga senang dengan performance tersebut. We’re glad you liked it kakak-kakak!

Banyak hal yang kita peroleh dari Dance Camp kali ini, namun, yang paling penting dari dance camp 2019 adalah, kita diajarkan bagaimana caranya berorganisasi di stamanara menggunakan 4 stamanara values dengan berasaskan kekeluargaan.

 

STAMANARA. AHE!

Sebastiann Nussmann Wetik