BARBERQUE JAM : USAHA MEMPERTEMUKAN STREET CULTURE DI JAKARTA

LOUIS CHRISTOPHER

2001561915

“ Intinya gue cuma pengen komunitas yang di bawah payung “street culture” Jakarta untuk saling kenal” – Febian “Kreate” Hidranto.

Bicara tentang komunitas seringkali bukan suatu hal yang mudah untuk menyatukan pemikiran dan pendapat karena banyaknya kepala yang tergabung di dalamnya, apalagi jika kondisinya adalah lintas komunitas. Namun hal ini bukan halangan bagi Febian Hidranto, bboy legendaris Indonesia, untuk menjalankan niatan mempersatukan komunitas street culture di Jakarta, yang diwujudkannya dalam sebuah helatan acara bertitel Barbeque Jam.

Barbeque Jam adalah acara yang berisi kompetisi dari beberapa olahraga dan seni jalanan yang bernaung dalam sebuah payung besar bernama street culturebreakin, hip hop dance, skateboard, inline skate dan streetball / basketball freestyle. Dan seperti namanya, dalam Barbeque Jam juga tersedia barbeque grill bagi para hadirin.

Hingga hari ini Barbeque Jam sudah memasuki edisinya yang ketiga, semuanya diadakan di tempat yang merepresentasikan street culture itu sendiri: Barbeque Jam 1 (Agustus 2014) diadakan di Puink Skate Park, Ancol, Barbeque Jam 2 (Juni 2015) di Lapangan Ypk, Panglima Polim dan Barbeque Jam 3 (Mei 2016) diselenggarakan di Twilo Skatepark, di Kemang.

Sejak helatan pertamanya Barbeque Jam telah mendapat animo positif dan dukungan dari banyak komunitas street culture di Jakarta yang jumlahnya selalu meningkat dari edisi ke edisi, namun bukan berarti Barbeque Jam berjalan tanpa kendala.

“Bengkak di budget! hahahaha… Karena selama ini belum ada sponsor tapi thats the beauty of it, we cant get on top kalo gak struggle dulu hehehe”, jelas Bian setengah bercanda menceritakan tentang persoalan terbesar dalam penyelenggaraan Barbeque Jam. “But i love the process, i love the hecticness, i love Jakarta’s street cultureGue siap lewatin semua halangan untuk bawa semua orang-orang ini together”, lanjutnya antusias.

Pada Barbeque Jam pertama dan kedua, Febian dan kawan-kawan menggunakan sistem kolektif untuk memenuhi kebutuhan produksi. Patungan. Sedangkan di Barbeque Jam 3 semua pembiayaan dipenuhi oleh clothing line milik Febian dan Rico Lubisseorang streetballer veteran yang juga terlibat sebagai salah satu panitia, bernama Urbain.Inc.

“Misi gue adalah pengen nyatuin komunitas-komunitas yang ada di bawah payung “street culture” di Jakarta”, jawab Febian lugas ketika ditanya soal apa tujuannya membuat Barbeque Jam. “Intinya bring people together, get to know each other so we can learn from each other. Karena sesuatu yang kita gak ngerti biasanya kita takuti”, pungkasnya.

 

 

Sumber Penulisan/Daftar Pustaka : https://qubicle.id/story/barbeque-jam-usaha-mempersatukan-street-culture-di-jakarta