PO BINUS awalnya berdiri dengan nama PO STMIK Bina Nusantara, karena pada saat itu kampus BINUS masih merupakan STMIK (belum menjadi Universitas seperti sekarang). Tetapi mulai tahun ajaran 1996–1997, PO STMIK Bina Nusantara berganti nama menjadi Persekutuan Oikoumene Bina Nusantara sampai saat ini.
Persekutuan Oikumene STMIK Bina Nusantra (PO STMIK BINUS) adalah suatu persekutuan yang terbentuk semata-mata karena kemurahan Tuhan. Berawal dari sekelompok mahasiswa Kristen, antara lain Yusuf Agustin Irawan alias Bayu (Angkatan 83), Suryaningsih Subeno alias Noni (Angkatan 84), Maria Arul (Angkatan 85) dan Indra Sumadi (Angkatan 85), maka pada hari Rabu, tanggal 26 Maret 1986, pukul 08.30 WIB, PO STMIK BINUS terbentuk.
Persekutuan ini pertama kali diadakan di rumah Maria Arul, Jalan Bakti Dalam IV No. 3D, Kemanggisan, Jakarta Barat, karena belum mendapat ijin untuk diadakan di lingkungan kampus. Walaupun demikian, hambatan ini tidak mengurangi kesetiaan mereka untuk tetap bersekutu bersama.
Karena Maria Arul telah menyelesaikan studi dan kembali ke daerahnya, maka tempat persekutuan pindah ke rumah Noni yang bertempat tinggal di Jalan Tanjung Duren Timur Dalam VI No. 4, Kemanggisan, Jakata Barat. Dibandingkan dengan tempat yang pertama, rumah Noni lebih jauh dari kampus. Kesetiaan mereka diuji, karena dengan mengikuti acara PO STMIK BINUS, berarti mereka harus bergegas menuju rumah Noni, setelah jam kuliah kedua usai (pukul 11.10 WIB). Demikian pula setelah persekutuan usai, mereka harus segera menuju kampus jika tidak ingin terlambat mengikuti kuliah berikutnya.
Pada tahun berikutnya disebabkan alasan yang sama yaitu Noni telah lulus. Persekutuan harus kehilangan tempat berkumpul. Tetapi Tuhan yang telah memulai pekerjaan baik ini, Ia juga meneruskannya sampai pada hari Kristus (Fil 1:6). Karena kemurahan Tuhan, Fadjar (Angkatan 86) dan keluarga, menerima PO STMIK BINUS dengan tangan terbuka. Bahkan Bapak Drs Sudarso, S.H, Ayah Fadjar, yang juga menjadi Dosen di STMIK Bina Nusantara banyak mengambil bagian dalam pelayanan ini. Selanjutnya, beliaulah yang menjadi penasehat dan pembimbing persekutuan. Keluarga ini bertempat tinggal di Jalan Anggrek Garuda V, Blok E/14, Slipi Jakarta Barat. Kasih dan pemeliharaan Tuhan yang tidak berkesudahan mengantarkan persekutuan ini pada suatu kesempatan yang lebih indah. Tuhan yang penuh kemurahan menyalurkan kemurahan-Nya melalui pimpinan STMIK Bina Nusantara, sehingga pada tanggal 7 Oktober 1988, PO STMIK BINUS untuk pertama kalinya diizinkan untuk melakukan kegiatan ibadah di lingkungan kampus BINUS.
Karena kerinduan beberapa mahasiswa yang sudah bekerja dan kuliah pada malam hari, maka sejak awal tahun 1989 diadakanlah persekutuan setiap hari Sabtu, pukul 19.15 s/d 20.45 WIB dengan nama PO Malam. Walaupun tenaga dan pikiran mereka terkuras oleh pekerjaan maupun kuliah, kerinduan pada Firman Tuhan dan persekutuan dengan saudara-saudara seiman tidak menghalangi mereka mengikuti persekutuan dengan setia. Walaupun perkembangan Persekutuan malam secara kuantitas tidak sepesat Persekutuan Pagi, campur tangan Tuhan jelas terlihat dalam memelihara persekutuan ini. Selain persekutuan pada hari jumat dan sabtu, PO STMIK BINUS juga membentuk Kelompok Kecil (KK) dan mengadakan perayaan Natal dan Paskah, serta Kamp. Walaupun menurut ukuran mahasiswa acara-acara tersebut diluar kemampuan (sehubungan dengan dana dan persiapan lainnya), dengan doa dan pergumulan yang cukup panjang acara-acara tersebut selalu berlangsung dengan baik tanpa kekurangan suatu apapun. Bahkan semuanya ini membuat anggota PO STMIK BINUS semakin mengenal Allah. Penyertaan dan kasih dari Tuhan terhadap persekutuan ini begitu terasa dari tahun ke tahunnya sehingga persekutuan boleh tetap ada sampai sekarang ini, semua adalah karena Allah yang berinisiatif dan hanya karena pemeliharaan dan kasih anugerah dari Tuhan Yesus Kristus pada PO BINUS.