PA Induktif

Sekilas Pandang

Metode induktif adalah suatu proses pemikiran dari fakta-fakta menuju kepada suatu kesimpulan. Metode ini disebut juga metode penemuan, karena mula-mula kita harus menemukan fakta-fakta yang ada, kemudian menyelidiki fakta-fakta tersebut hingga kita memahami bagian yang sedang kita pelajari serta sampai pada suatu kesimpulan logi

Observasi adalah sebuah konsep yang sangat luas, menyangkut segala sesuatu yang ada di dalam teks. Lihat kata kerjanya, lihat emosinya. Jadilah seorang ilmuwan, jadilah seorang ahli bahasa, jadilah seorang seniman. Segala sesuatu yang ada dalam teks adalah sebuah observasi (bahkan apa yang hilang dari teks juga termasuk sebuah observasi).

Kemudian, dari observasi munculah Interpretasi. Observasi yang telah kita lakukan akan  memfokuskan dan membangun Interpretasi.  Itulah sebabnya diagram di atas menyempit dari observasi ke interpretasi. Beberapa hasil observasi akan membangun setiap ide yang terdapat dalam ajaran utama.

Lalu dari interpretasi berkembanglah Aplikasi. Perkembangan itu terjadi karena aplikasi umum (titik di mana interpretasi dan aplikasi bertemu) bukanlah titik perhentian. Banyak PA yang kehilangan ketajamannya karena orang-orang yang melakukannya hanya sampai pada aplikasi umum yang tidak bisa diterapkan secara konkrit dalam kehidupan mereka. Setiap orang yang melakukan PA harus membuat aplikasi yang spesifik untuk dirinya.  Itulah sebabnya bagian kanan diagram di atas mengembang.

Observasi

Apa yang dikatakan oleh teks?  (What does it say?)

Amati dan kumpulkan fakta-fakta yang ada sebanyak mungkin.Jangan pernah berhenti mengamati teks.

Pertanyaan dasar yang sering digunakan adalah siapa, apa, di mana, kapan, bagaimana.Untuk memperdalam pengamatan, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik, misalnya :

  1. Pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca) : Siapa yang berbicara (menulis)?Siapa yang mendengarkan (membaca)?
  2. Pengulangan : kata-kata dan ide-ide apa yang diulang-ulang
  3. Perbandingan/kontras : kata-kata atau ide-ide apa yang diperbandingkan/dikontraskan?
  4. Tema/motif : ide-ide apa yang tampak menonjol?
  5. Sebab-akibat (atau akibat-sebab) : apakah terdapat hubungan-hubungan antara hal-hal yang sama atau yang berlawanan?
  6. Umum ke khusus : apakah terdapat suatu pergerakan dari sebuah ide umum ke ide-ide yang spesifik?
  7. Daftar : apakah terdapat daftar benda-benda, hal-hal, atau ide-ide?
  8. Interogasi : apakah terdapat penggunaan sebuah pertanyaan yang diikuti oleh jawabannya?
  9. Apa yang “hilang” dari teks?
  10. ………??

Perhatikan pula fakta-fakta yang ada sebelum dan/atau sesudah teks yang anda PA-kan (memperhatikan konteks).

 

Interpretasi

Apa artinya? (What does it mean?) [khususnya bagi pendengar/pembaca mula-mula]

Fakta-fakta yang terkumpul diselidiki untuk mengetahui apa yang ingin disampaikan penulisnya.Jika penulisnya ada di sini, apa yang akan ia katakan mengenai teks tersebut? Apa yang ingin ia sampaikan kepada pendengarnya?Anda harus dapat mendukung interpretasi tersebut dengan hasil observasi anda.Cari arti serta hubungan dari kata, kalimat, dan paragraf .Perhatikan ajaran-ajaran apa yang dominan (utama) dalam teks tersebut, fakta-fakta apa yang mendukungnya dan bagaimana hubungan ajaran-ajaran tersebut.Simpulkan ajaran utama dari teks tersebut.Kita membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi, bukan dari pikiran kita sendiri.

Aplikasi

Apa artinya  bagi saya? (What does it mean to me?)  [hari ini, besok, minggu atau bulan depan?]Apa efeknya bagi kehidupan saya?Harus dibuat berdasarkan ajaran utama yang diperoleh dari interpretasi dan dibuat sebagai sesuatu yang konkrit dan spesifik.Anda bisa menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti ini :

  • Apa yang saya pelajari tentang karakter Allah dan/atau karakter saya?
  • Adakah sesuatu yang mengharuskan saya memuji Allah?
  • Adakah sesuatu yang harus saya lakukan atau berhenti lakukan?
  • Tingkah laku apa yang harus saya tiru atau ubah?
  • Adakah hal khusus yang harus menjadi komitmen saya minggu ini?

Setiap aplikasi tidak selalu berarti bahwa anda harus melakukan sesuatu, tapi juga bisa bentuk lainnya.Untuk membantu anda bisa menggunakan akronim SPECK di bawah ini.

  • Is there a : Sin to avoid?
  • Promise to claim?
  • Encouragement to gain?
  • Command to obey?
  • Knowledge to learn?

Contoh PA dengan metode Induktif  : Matius 14:22-33.

Observasi

Fakta yang ada dalam perikop :

  1. Siapakah tokoh-tokoh dalam cerita ini? Yesus dan murid-murid (ayat 22).
  2. Dimanakah mereka berada pada permulaan cerita itu? Tempat yang sunyi di tepi sebuah danau (ayat 15). Dari ayat 34 diketahui danau itu adalah danau Galilea, daerah seberang
  3. Kapan hal itu terjadi? Menjelang malam (ayat 15).
  4. Apakah yang baru saja terjadi?Tuhan Yesus melakukan mujizat untuk memberi makan lebih dari 5000 orang; tersisa 12 bakul roti (ayat 15-21).
  5. Setelah orang banyak itu makan, perintah apa yang diberikan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya dan kepada orang banyak? Murid-murid disuruh pergi ke seberang dengan perahu , orang banyak disuruh pulang (ayat 22-23).
  6. Apakah yang kemudian dilakukan oleh Tuhan Yesus? Naik ke atas bukit dan berdoa (ayat 23).
  7. Apa yang terjadi ketika murid-murid menyeberangi danau?Perahu sudah berlayar beberapa mil, lalu diombang-ambing gelombang karena ada angin sakal. (ayat 24).
  8. Apa yang lebih menakutkan bagi murid-murid selain angin ribut itu? Murid-murid berteriak-teriak ketakutan karena mereka mengira melihat hantu, yang sebenarnya adalah Tuhan Yesus yang berjalan di atas air (ayat 25-26).
  9. Kapan Tuhan Yesus mendatangi mereka?
  10. Kira-kira jam 3 malam (ayat 25). Jadi sudah berjam-jam lamanya murid-murid diterpa angin ribut.
  11. Apa yang dikatakan Petrus setelah Tuhan Yesus menyatakan diriNya kepada mereka?Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air (ayat 28).
  12. Apa yang kemudian dilakukan Petrus ketika Tuhan Yesus menyuruh dia datang?Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendatangi Tuhan Yesus (ayat 29).
  13. Apa yang dilakukan dan dikatakan Petrus ketika ia merasakan tiupan angin?Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam, lalu berteriak “Tuhan, tolonglah aku!” (ayat 30).
  14. Apa yang dilakukan dan dikatakan Tuhan Yesus terhadap Petrus? Tuhan Yesus segera mengulurkan tanganNya, memegang Petrus dan berkata “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (ayat 31).
  15. Apa yang terjadi ketika Yesus naik ke perahu? Angin reda dengan segera, dan orang-orang di perahu itu menyembah Yesus sambil berkata, “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.” (ayat 32 dan 33).

Interpretasi

  1. Dari fakta-fakta yang didapat, kita bisa melakukan interpretasi dengan mengajukan pertanyaan mengenai makna perikop ini :
    • Ketika Tuhan Yesus menyuruh murid-murid menyeberangi danau, apakah Ia tahu bahwa angin ribut akan melanda mereka? Ya, karena Ia adalah Tuhan, Ia mengetahui apa yang akan terjadi pada murid-muridNya.
    • Jika Yesus tahu bahwa angin ribut akan melanda murid-muridNya, mengapa Ia menyuruh mereka pergi? Tampaknya Tuhan Yesus ingin menguji mereka; ia sengaja membiarkan mereka diterpa gelombang selama berjam-jam lamanya.
    • Pelajaran apa yang ingin diajarkan Tuhan Yesus kepada mereka berkaitan dengan bahaya yang mereka hadapi? Dari ayat 27, tampak bahwa Tuhan Yesus ingin mengajarkan agar mereka tidak kuatir, sebab Ia tetap memperhatikan mereka meskipun Ia tidak bersama mereka. Jika melihat kenyataan dari perikop-perikop sebelumnya, para murid seharusnya yakin bahwa mereka akan selamat karena mereka telah melihat dan mengalami banyak mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus. Bahkan mereka baru saja memegang bakul-bakul berisi sisa makanan hasil mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus.
    • Pelajaran khusus apakah yang diajarkan Tuhan Yesus kepada PetrusPertama, Petrus harus beriman teguh; dia harus fokus kepada Tuhan Yesus, apapun yang ia alami. Kedua, Tuhan Yesus tetap setia menolong, meskipun ia gagal untuk beriman teguh.
    • Apakah yang dipelajari murid-murid melalui pengalaman mereka di danau itu mengenai kuasa Yesus dan hubunganNya dengan Allah Bapa? Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas alam, dan Dia adalah Anak Allah.

Ajaran utama perikop ini :

  1. Yesus Kristus adalah Anak Allah, yang berkuasa atas segala sesuatu.
  2. Natur dan Hak Istimewa seorang murid Kristus : mengenal Yesus secara khusus dan harus hidup sesuai pengenalan itu.

Aplikasi

  1. Apakah yang saya pelajari dan saya imani tentang Tuhan Yesus?I a adalah Anak Allah yang berkuasa atas segala sesuatu.
  2. Adakah teladan yang harus saya ikuti? Ada, yaitu teladan Tuhan Yesus yang menyediakan waktu untuk berada sendirian bersama Bapa dalam doa; mulai besok saya akan menyediakan waktu khusus untuk berdoa selama 30 menit setiap hari. Juga teladan Petrus yaitu yang bertindak berdasarkan perintah Tuhan Yesus (ia tidak turun dari perahu tanpa perintah Yesus), serta berseru kepada Tuhan ketika ia dalam bahaya.
  3. Adakah suatu perintah yang harus saya taati? Saya harus percaya bahwa Tuhan memperhatikan saya selalu, bahkan di saat saya merasa Dia tidak memperhatikan saya. Saya harus tetap berjalan dengan iman yang terarah kepada Dia.
  4. Apakah yang harus saya lakukan atau hindarkan menurut perikop ini pada saat saya mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan saya? Saya harus percaya akan kuasa Tuhan. Saya harus fokus kepada Tuhan, bukan kepada kesulitan  yang sedang melanda. Dan jika saya sempat mengalami kegagalan dalam mempercayakan diri kepada Tuhan, saya harus berseru kepada Dia untuk mendapatkan pertolonganNya, supaya saya tidak mengalami kejatuhan yang lebih dalam lagi.
  5. Adakah janji yang dapat saya pegang? Ya, ada, yaitu bahwa Tuhan selalu memperhatikan dan menjaga saya dalam setiap keadaan, bahkan dalam keadaan yang paling sulit sekalipun. Kasih dan kuasaNya akan menyanggupkan saya untuk menjalani apa yang telah Ia rencanakan bagi saya, dan bersamaan dengan itu saya akan makin mengenal Dia.

Daftar Pustaka :

  1. Fuller, Marge, PENYELIDIKAN ALKITAB SECARA INDUKTIF, Kalam Hidup, Bandung.
  2. Makalah INDUCTIVE BIBLE STUDY, Intervarsity Small Group Leadership Training, Great Lakes E/W,USA.

 

Febyan  Mirag Molle

Depok, Februari 2003