Pelayanan yang Menumbuhkan Iman

Kevin adalah seorang anak yang sangat rajin beribadah di gereja. Sewaktu dia berada di bangku SD, ia mendapat ajakan dari temannya untuk ikut dalam paduan suara. Setelah melakukan beberapa kali latihan, ia dan teman-temannya berkesempatan untuk meberikan penampilan mereka di ibadah umum. Kevin sangat menikmati tampil di atas panggung dan ditonton oleh banyak orang. Hingga pada saat ia memasuki jenjang SMP dan berada di komisi remaja, para pengurus membuka pendaftaran bagi anak-anak yang rindu untuk melayani di berbagai bidang, baik itu di atas mimbar maupun yang di bawah mimbar. Mendengar itu, Kevin sangat bersemangat dan cepat-cepat mendaftar. Setelah pendaftaran ditutup, semua calon pelayan diberikan pembinaan yang akan meluruskan tujuan mereka dalam melayani di gereja. Firman Tuhan yang disampaikan diambil dari Lukas 10 : 38 – 42

Dalam perikop yang berjudul Maria dan Marta ini, dapat kita simpulkan bahwa lebih penting mendengarkan Firman Tuhan terlebih dahulu, daripada terlihat melayani Tuhan. Dengan kita mendengarkan dan memusatkan diri kita kepada Firman Tuhan, semua pelayanan yang akan kita ambil akan memiliki tujuan yang satu, yaitu memuliakan Tuhan.

Pelayanan  bukanlah suatu hal yang dapat kita ambil menjadi kehebatan kita. Talenta dan karunia yang Tuhan berikan kepada kita haruslah kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, dan pada akhirnya akan kita kembalikan kepada Dia sebagai rasa syukur atas berkatNya kepada kita.

Melalui perumpamaan tentang talenta, kita bisa melihat bahwa Allah memberikan talenta kepada menurut kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. Setelah itu, kita dapat melakukan apa saja dengan talenta yang sudah dipercayakan kepada kita. Patutlah kita mencontoh hamba yang mendapat lima dan dua talenta, dimana mereka mengusahakannya dengan sepenuh hati mereka sehingga mereka memperoleh laba dan mengembalikannya kepada tuannya.

Dalam konteks masa sekarang ini, sudah seharusnya kita mencari, menggali, dan melatih segala talenta, bakat, dan minat yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Selanjutnya, sebagai bentuk terimakasih dan rasa syukur kita kepada Tuhan, maka kita mempersembahkan kembali talenta yang kita punya bahkan  seluruh hidup kita kepadaNya dengan satu tujuan, yaitu memuji dan memuliakan Dia.

Seringkali, orang-orang berpikir kalau melayani itu hanya dapat dilakukan di gereja. Memang benar di gereja kita dapat melayani dengan menyalurkan bakat yang kita punya dalam beberapa aspek pada ibadah gereja. Tetapi, sebenarnya masih banyak pelayanan lain yang dapat kita lakukan untuk kemuliaan Dia. Ada banyak sekali macam-macam pelayanan yang dapat kita ambil di dalam gereja ataupun di luar gereja.

  1. Pelayanan di atas mimbar

Mungkin kita semua sudah mengetahui pelayanan apa saja yang berada di atas mimbar atau yang tampil di depan banyak orang dan sering kita lihat dalam ibadah hari Minggu. Beberapa pelayanan tersebut adalah pembicara atau pengkhotbah, worship leader, singer, pemusik, penari latar, MC, dan pelayanan lainnya yang mewajibkan orang tersebut untuk tampil di atas panggung. Pelayanan ini bisa jadi kegemaran bagi beberapa orang dan juga kesulitan bagi orang-orang tertentu. Tidak mudah untuk seseorang tampil di atas mimbar, dilihat oleh banyak orang, dan tetap harus fokus memuliakan Tuhan. Seringkali pelayan-pelayan bisa memiliki tujuan yang berbeda dalam situasi ini.

Tetapi, para pelayan Tuhan harus terus diingatkan bahwa melayani bukanlah suatu ajang untuk mencari ketenaran atau menunjukkan bakat dan talenta yang dimiliki. Melainkan, tujuan yang sebenarnya adalah sebagai ungkapan rasa syukur kita atas karunia dan berkat yang telah diberikan Tuhan selama hidup kita. Dengan itu, kita dapat melayani dengan sepenuh hati kita.

  1. Pelayanan di belakang layar

Masih dalam ibadah hari Minggu, selain para pelayan yang tampil di atas mimbar, ada juga pelayan-pelayan yang berada di bawah mimbar dan di belakang layar. Pelayanan mereka tidak kalah pentingnya dari lancarnya ibadah tersebut, seperti usher atau penyambut. Mereka adalah orang pertama yang dilihat oleh para jemaat ketika memasuki ruang ibadah dan memegang peran yang sangat penting dalam menyambut jemaat dengan hati yang gembira. Melalui itu, jemaat dapat merasakan hangatnya persekutuan dalam ibadah bersama-sama dengan umat Tuhan.

Selain usher, orang-orang yang melayani di bidang multimedia juga menjadi salah satu kunci dalam kelancaran pelaksanaan ibadah. Tanpa mereka, ibadah dapat menjadi kurang terarah tanpa adanya teks lirik lagu dan slide powerpoint. Terakhir, ada juga para pengurus gereja yang mengatur semua jalannya ibadah dan menjadi orang yang menjaga agar ibadah tetap berjalan kondusif. Dengan kesatuan hati, mereka mengatur kapan para jemaat dapat melayani sesuai dengan jadwal yang sudah mereka tentukan.

  1. Pelayanan kesaksian dan memuridkan

Pelayanan ini adalah pelayanan yang lumayan jarang diperhatikan oleh para jemaat. Mungkin banyak dari kita yang datang ke gereja pada hari Minggu, beribadah, lalu pulang. Mengulang jadwal tersebut berulang kali, tanpa merasakan perbedaan atau kegunaan dari ibadah tersebut. Untuk lebih meningkatkan pertumbuhan Iman kita, memberi diri bergabung dalam kelompok-kelompok kecil dapat meningkatkan keintiman relasi kita dengan Tuhan dan sesama. Contohnya, untuk para pengurus dapat memiliki kesatuan hati mengurus sebuah gereja atau komisi bersama-sama, mereka harus memiliki Iman yang cukup agar tujuan mereka tetap hanya untuk meninggikan Tuhan.

Untuk para jemaat, PO dan beberapa gereja menyediakan suatu program dimana para jemaat dapat diperlengkapi lebih dengan adanya persekutuan yang lebih mendalam. Di dalam kelompok, para jemaat dapat membahas Firman Tuhan lebih dalam, sharing, dan juga saling mendoakan satu sama lain. Dengan itu, relasi mereka dengan Tuhan dapat terus dekat dan mereka juga memiliki rekan yang dapat mendukung satu sama lain.

  1. Pelayanan di kehidupan sehari-hari

Selain di dalam lingkungan gereja, pelayanan juga dapat dilakukan oleh seluruh umat percaya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan mereka berkegiatan yang bertujuan memuliakan Tuhan, mereka sudah melakukan ibadah mereka masing-masing yang ditujukan kepada Tuhan. Memang tidak mudah untuk melakukan studi, usaha, pekerjaan di dunia ini seorang diri saja. Dengan kita mengingat akan kasih Tuhan, kita dapat menikmati seluruh aktivitas karena tujuan kita adalah untuk meninggikan namaNya. Banyak sekali hal-hal di kehidupan yang dapat kita persembahkan untukNya, seperti menolong orang yang kesulitan, mendukung orang yang sedang berada dalam pergumulan, dan hal-hal lainnya yang mencerminkan kasihNya kepada dunia yang fana ini.

Setelah Kevin melayani di gerejanya selama beberapa tahun, ia memutuskan untuk melanjutkan studinya ke luar kota dan tidak bisa melayani lagi di gerejanya itu. Ini menjadi keputusan yang sangat sulit, karena ia masih ingin melayani di gerejanya. Di samping itu, ia juga ingin mengejar cita-citanya. Lalu, ia menyadari bahwa pelayanan yang ia lakukan tidak hanya berada di gerejanya. Pelayanan dapat dilakukan dimana saja asalkan ia memiliki hati yang tertuju kepada Tuhan. Tiba-tiba, ia teringat akan satu ayat Firman Tuhan.

Dimana pun kita ditempatkan oleh Tuhan dan melalui cara apapun itu, pelayanan yang Tuhan berikan untuk kita akan terus berlanjut. Mungkin di mata manusia, beberapa hal tidak terlihat seperti sebuah pelayanan untuk Tuhan. Tetapi, Tuhan akan terus berikan berbagai macam pelayanan yang sesuai dengan bidang dan kemampuan kita, sehingga kita sanggup melakukannya dengan sepenuh hati kita. Mari terus beri diri kita untuk melayani kapanpun dan dimanapun kita ditempatkan untuk kemuliaan nama Tuhan di tengah dunia ini.

Sumber:

Christopher Owen