2020, Tahun Penuh Ketakutan?
Halo teman-teman, apakabarnya?
Sudah berapa hari sejak karantina dimulai ya ini? Masih bersukacita? Adakah yang disyukuri? Sudah bosan? Atau sudah lelah dengan keadaan yang tidak pasti? Iya saya tahu, kondisinya memang sulit ya. Mungkin kita pernah berpikir, tahun 2020, baru awal saja, sudah banyak kejadian dan peristiwa yang bisa kita kategorikan secara manusiawi “buruk” terjadi. Untuk sementara ini puncaknya adalah pertama kalinya pandemik terjadi yang disebabkan oleh penyebaran virus baru yaitu COVID-19, atau yang sering kita sebut Virus Corona.
Virus ini berhasil membuat kita diam, entah itu diam secara fisik dan menetap di rumah, diam dan meninggalkan kegiatan kita sehari-hari (pergi ke kampus, bekerja, magang, dan lain-lain). Bahkan akhirnya kita merasakan ibadah secara virtual yang telah disediakan oleh gereja kita masing-masing (termasuk PO BINUS). Ya, saya tahu, mungkin masih banyak gereja yang belum siap untuk memfasilitasi jemaatnya secara virtual beribadah mandiri di rumah masing-masing.
Hmmm… kalau mau disebutkan satu-satu, banyak sekali yang kita bisa keluhkan di masa-masa ini.
Tetapi, layakkah kita mengeluh dan menggerutu? Lalu masih adakah secercah harapan?
Saya dengan yakin menjawab, YA SELALU ADA HARAPAN! Asal kita tahu, kepada sumber yang mana kita berharap?
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
1 Korintus 10:13
Pasti sudah tidak asing bukan dengan penggalan ayat di atas? Sering mendengar, tapi sudahkah kita benar-benar meyakini dengan iman kita bahwa pencobaan-pencobaan yang kita lalui ini adalah pencobaan yang biasa? Tidak melebihi kekuatan kita? Dan yang paling penting, (masih) yakinkah kita Allah tetap dan selalu setia menyertai kita, terlebih di masa-masa yang nyata di tengah pandemik ini?
Teman-teman, aku mengajak teman-teman benar-benar membaca ayat di atas dan mengimaninya, bahwa pencobaan pandemik, kemerosotan pertumbuhan ekonomi, struggle di masa perkuliahan, di PHK oleh tempat kerja, ditinggalkan oleh orang yang tersayang, atau bahkan mengidap positif dari COVID-19, apapun yang sedang kita alami saat ini, tidak melebihi kekuatan kita. Dan yang terpenting adalah Allah hadir, Allah tidak tidur, dan Allah yang tetap dan selalu setia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita!
Saya setuju jika teman-teman menyebut semua ini adalah badai. Badai kita masing-masing, Tuhan izinkan badai itu hadir dan terjadi di hidup kita. Tidak jarang kita (bahkan saya) berdoa pada Allah, berdoa meminta agar hidup kita dijauhkan dari badai atau masalah. Tetapi tak jarang juga, Tuhan mengizinkan badai itu hadir, Tuhan mengizinkan kita terjun dalam badai itu. Mau tahu kenapa? Tuhan mau kita memanfaatkan badai itu untuk membentuk kita. Untuk kebaikan kita!
Ahh… sulit…
Aku jatuh bangun….
Aku ga mampu….
Mau menyerah….
I feel you, friends! See? Kita lemah banget ya? Terbatas ya? Aku juga seperti itu kok… kita semua, manusia terbatas.
Tetapi Tuhan tidak pernah menuntut tanpa menyertai.
Tuhan mengingatkanku melalui perenungan… dan aku mau bagikan kepadamu:
1. Kamu Punya Iman terhadap Yesus
“Iman bukan menyangkali realita, tetapi tidak menyerah dengan realita, karena ktia berharap dan bersandara kepada sumber yang lebih besar, yaitu Allah”
Imanmu mungkin tidak bisa memindahkan gunung, tetapi iman mu (terhadap Kristus) mampu membawamu berhasil melewati lembah dan mendaki gunung yang tidak bisa kau pindahkan tersebut. Berjalan bersama-Nya, ya temanku!
2. Use Clear Thinking and Common Sense
Di saat seperti ini, worry jadi hal pertama yang menyerang pikiran kita. Kenapa bisa? Rasa kuatirmu, membuatmu fokus terhadap masalahnya saja, dan percayalah itu yang membuatmu menjadi tidak produktif, kamu menjadi stuck. Yuk, ingat lagi Firman Tuhan:
“Dear friend, guard Clear Thinking and Common Sense with your life;
don’t for a minute lose sight of them.
They’ll keep your soul alive and well,
they’ll keep you fit and attractive.
You’ll travel safely,
you’ll neither tire nor trip.
You’ll take afternoon naps without a worry,
you’ll enjoy a good night’s sleep.
No need to panic over alarms or surprises,
or predictions that doomsday’s just around the corner,
Because God will be right there with you;
he’ll keep you safe and sound.” — Proverbs 3:21-26
3. Cepat Mendengar, Lambat Berbicara
Yang satu ini kelihatannya mudah dilakukan, tetapi nyatanya, tidak semudah itu. Dari sini diingatkan, membaca dan mendengar Firman Tuhan, mendengarkan suara-Nya, hal yang utama bagi kita. Tetapi pada saat badai itu datang, apakah mudah untuk mendengar kembali suara Tuhan saat kita tenggelam dalam badai? Tidak. Tetapi haruskah kita menyerah? Tidak!
Di sini juga, Tuhan mengingatkan, jadilah agen penyebaran berita injil yang benar — (dalam arti jangan jadi pemberita HOAX)
Dengar suara-Nya… Minta kepekaan…. Allah menyertai
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, d Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. — Yohanes 16:13-14
Bagaimana langkah kalian selanjutnya? Langkah konkret apa yang kalian mau ambil sebagai tanda kalian meresponi kebaikan dan kasih Tuhan?
Maukah kita berjuang, walaupun jatuh bangun akan selalu ada? Maukah kita percaya bahwa Dia tak pernah meninggalkan?
Mau kah kita tetap percaya bahwa, walaupun kelihatannya tahun 2020 sangat mengerikan, tetapi tetap percaya, God is in control.
“Kamu akan Kuberikan hati yang baru , dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.”
Yehezkiel 36:26