THRONE OF YOUR HEART
Budiyanto
(Alumni Binus – binusian 2016)
Sumber Gambar : http://www.flowingfaith.com/2012/03/the-throne-of-your-heart.html
Yakobus 4:1-5
Ketika liburan semester, Sandi bersama teman-temannya pergi mendaki ke sebuah gunung. DI pagi hari, Sandi bangun lebih awal untuk berjalan disekitar pegunungan. Dia begitu menikmati suasana alam, bunyi air mengalir, dan akhirnya dia sampai di sebuah sungai kecil. Ada yang salah dengan sungai itu, karena sungai itu penuh dengan sampah. Sandi tak rela meninggalkan tempat itu begitu saja. Akhirnya Sandi mulai membersihkan hilir sungai dengan memungut sampah disitu. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk melihat permukaan sungai yang cukup bersih. Sandi cukup senang walaupun masih terlihat beberapa sampah yang masih berserakan. Keesokan harinya ketika ia kembali ke tempat itu, ia tidak melihat sisa pekerjaannya yang kemarin. Sungai iu lagi-lagi penuh dengan sampah. Bahkan lebih banyak dari yang kemarin. Begitu penasaran, akhirnya Sandi memutuskan untuk mengikuti aliran sungai sampai ke hulunya, dan ia mendapati sebuah temat pembuangan sampah yang besar di dekat hulu sungai. Di dorong oleh tekad yang kuat, Sandi akhirnya membersihkan sumber masalahnya.
Yakobus menunjukkan sumber utama masalah dalam hidup manusia adalah kuasa daging (red. Berhala) yang berusaha menduduki takhta hati manusia termasuk orang percaya. Bahkan orang percaya di zaman Yakobus memakai doa (yang seharusnya menjadi sarana berelasi dengan Tuhan) sebagai sarana untuk meminta keinginan mereka dalam rangka memuaskan hawa nafsu mereka.
Apa yang Yakobus tulis berlaku juga untuk kita. Sumber masalah kita terletak pada apa/siapa yang duduk di atas takhta hati kita; apa/siapa yang paling kita kasihi. Doa seharusnya menjadi sarana kita untuk bisa kembali melihat siapa Allah dan siapa kita. Dan di dalam doa juga kita punya kesempatan untuk menata kembali ulang arah kasih kita.
Sumber Penulisan/Daftar Pustaka : “FLAVOUR”: Buku Acara Retret Pengurus PO 2017