SEBAB YESUS HIDUP, ADA HARI ESOK
Alex Nanlohy
(Perkantas Jakarta)
Sumber Gambar : http://www.danielnugroho.com/church/sbab-dia-hidup/
“We live and die; Christ died and lived!” (John Stott)
Menarik untuk memperhatikan bahwa keempat kitab injil begitu fokus pada berita kematian dan kebangkitan Kristus. Bahkan Yesus sendiri berbeda dengan para pendiri agama di dunia yang meminta diingat ajaran dan kehidupan mereka. Yesus malahan meminta murid-muridNya untuk mengingat kematianNya.
Hal ini juga yang ditegaskan oleh Tim Chester dalam pendahuluan bukunya Ordinary Hero, “Mungkin agak mengherankan, ketika penulis Perjanjian Baru memberi tahu bagaimana kita harus hidup, mereka sering menunjuk kembali ke kehidupan Yesus. Sebaliknya mereka membawa kita lagi dan lagi pada peristiwa salib dan kebangkitan Yesus. Ketika mereka berbicara tentang pernikahan atau konflik masyarakat atau uang atau oposisi atau kepemimpinan atau godaan atau bekerja atau penderitaan, mereka melihat ke salib dan kebangkitan. Jadi jika anda ingin tahu bagaimana hidup sebagai seorang Kristen, anda perlu memahami bagaimana salib dan kebangkitan membentuk kehidupan kita. Pola salib dan kebangkitan perlu menjadi respon wajar kita, kebiasaan kita, naluri kita. Kita perlu menghidupi salib dan kebangkitanNya setiap hari.
Sudah hampir tiga minggu Jumat Agung dan Paskah berlalu. Namun biarlah salib dan kebangkitanNya dapat menguatkan dan menginspirasi kita untuk menjalani hidup yang bermakna di dalam dunia milik Allah ini. Hidup yang dibebaskan dari dosa masa lalu, dijalani dengan penuh pengharapan akan masa depan yang pasti. Hidup yang menyatakan iman, kasih, dan pengharapan bagi dunia ini.
Soli Deo Gloria!
Sumber Penulisan/Daftar Pustaka : Media pembinaan “Oratio” dari Perkantas Jakarta