MANUSIA BARU DALAM KRISTUS
Johannes Saragih
Sumber Gambar : https://gkjwsby.wordpress.com/2013/05/04/sudahkah-kita-menjadi-ciptaan-baru/
“Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Kristus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam Roh dan pikiranmu, dan mengenkan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Efesus 4:21-24)
Menjadi manusia baru adalah proses kerja wilayah batin. Menjadi manusia baru itu bukan operasi wilayah fisik. Walaupun nanti setelah seseorang diubahkan menjadi baru dalam wilayah batinnya, bisa akan memunculkan bukti-bukti perubahan penampilan secara fisik. Metodelogi menjadikan manusia baru dalam Kristus dimulai dari dalam, bukan dari luar. Ini dimulai dengan mendiagnosa “penyakit” manusia lama dari dalam, dengan kemauan untuk menanggalkan jubah manusia lama (Efesus 4:22). Jubah manusia lama itu yang dulu “dijahit” dengan benang-benang hawa nafsu, dusta, kepahitan, fitnah dll. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia lama itu adalah manusia tanpa integritas.
Manusia baru dalam Kristus itu adalah manusia yang telah mengalami pencerahan spiritualitas yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Bukan manusia lama yang masih terikat ritual-ritual agamawi sebagai pusat spiritualitasnya, atau manusia lama yang terikat dengan keinginan-keinginan daging (Galatia 5:19), tapi manusia baru yang telah dan terus belajar mengenal Kristus (Efesus 4:20). Pengenalan akan Kristus itu bukan berbasis kognitif yang semata-mata intelektual tapi pengenalan yang berbasis keintiman (intimacy),kontemplatif, dan aplikatif. Pusat spiritualitasnya adalah Kristus sebagai Guru Agung Karakter, Tuhan dan Juruselamat Pribadi.
Sumber Penulisan/Daftar Pustaka : https://www.facebook.com/notes/pelaku-firman/manusia-baru-dalam-kristus/194862857223032/