PIONEER 2025
“Build Together, Sustain Forever”
Malang, Juli 2025 — Program PIONEER sukses diselenggarakan oleh mahasiswa BINUS @Malang melalui kolaborasi tiga organisasi: TFISC (TFI Student Community), BNCC (Bina Nusantara Computer Club), dan Panorama. Program ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 11 hingga 13 Juli 2025, bertempat di Pendopo LPMD Desa Wisata Agro Bumiaji, Kota Batu, Malang. Mengusung tema “Membangun Pariwisata Berkelanjutan” dan slogan “Build Together, Sustain Forever”, PIONEER hadir sebagai bentuk kontribusi mahasiswa dalam mendukung pariwisata lokal sekaligus memberdayakan pelaku UMKM. Kegiatan ini menjadi wadah kolaboratif antara mahasiswa dan warga desa untuk menggali potensi wisata melalui pendekatan digital dan pengembangan keterampilan.
Acara hari pertama dibuka secara resmi dengan sambutan dari Project Manager, dilanjutkan dengan seminar pariwisata berkelanjutan, membahas pentingnya peran warga lokal dalam mengembangkan potensi usaha di sektor pariwisata. Dalam sesi ini, peserta juga mendapat pelatihan public speaking untuk mempersiapkan mereka menjadi duta wisata desa. Sebelum dan sesudah sesi, peserta mengikuti pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan kemampuan mereka.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pengenalan website sebagai sarana promosi digital dan media informasi wisata. Pendekatan ini selaras dengan pendapat Mumtaz dan Karmilah (2022), yang menyatakan bahwa digitalisasi wisata merupakan langkah penting dalam menjawab kebutuhan masyarakat modern yang semakin bergantung pada teknologi dalam merencanakan aktivitas wisata. Sesi ini menutup rangkaian kegiatan hari itu, yang kemudian diakhiri dengan foto bersama dan pembagian konsumsi kepada seluruh peserta.
Hari kedua dimulai dengan sambutan dari perwakilan desa, kemudian dilanjutkan dengan sesi pengenalan mengenai Digital Branding dan pemasaran produk. Pada sesi ini, warga diperkenalkan pada strategi dasar dalam memasarkan produk secara digital, termasuk membangun citra usaha yang menarik di era online. Materi kemudian berlanjut pada pengenalan website sebagai lanjutan dari sesi hari pertama. Di sini, warga dikenalkan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) serta cara penggunaannya untuk mendukung promosi digital. Antusiasme peserta terlihat tinggi, terutama saat mereka diajarkan cara memasukkan konten digital ke dalam website secara langsung.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan singkat mengenai eco enzyme, disertai sesi praktik langsung yang dipandu oleh warga dan pegiat eco enzyme dari lingkungan sekitar. Pegiat tersebut juga turut memberikan sambutan serta berbagi pengalaman mengenai manfaat dan proses pembuatan eco enzyme. Kegiatan sempat dijeda dengan ishoma sebelum dilanjutkan dengan sesi terakhir. Sesi penutup diisi dengan pemaparan materi tentang konten digital, di mana warga diajak belajar cara membuat dan mengelola konten yang menarik untuk dipublikasikan secara online. Seluruh rangkaian kegiatan hari kedua ditutup dengan sesi foto bersama serta penyampaian jargon semangat dari desa sebagai simbol kebersamaan dan harapan untuk terus berkembang.
Memasuki hari ketiga, kegiatan dimulai dengan penjelasan singkat mengenai pembuatan konten YouTube, yang menjadi fokus utama pada hari tersebut. Setelah sesi pembuka, seluruh peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk mengikuti workshop pembuatan konten yang bertujuan mempromosikan potensi desa. Setiap kelompok berdiskusi mengenai konsep dan lokasi pengambilan gambar, sebelum kemudian menyebar ke beberapa titik di sekitar desa dengan didampingi para volunteer.
Setelah sesi pengambilan gambar selesai, peserta diajak untuk mengedit konten mereka menggunakan aplikasi sederhana yang telah diperkenalkan sebelumnya. Hasil video yang telah diedit kemudian dikumpulkan untuk direview bersama. Kegiatan sempat dijeda dengan waktu istirahat, salat, dan makan (ishoma) sebelum dilanjutkan dengan sesi pemutaran hasil karya dari masing-masing kelompok.
Antusiasme peserta sangat terasa saat seluruh kelompok menampilkan hasil kerja mereka. Tepuk tangan dan semangat apresiatif mengiringi setiap video yang ditayangkan, mencerminkan rasa bangga atas proses belajar yang telah dilalui bersama. Sebagai penutup, acara diakhiri dengan sambutan dari perwakilan perangkat desa dan Project Manager yang menyampaikan apresiasi serta harapan untuk keberlanjutan kegiatan ke depan. Setelah itu, sesi foto bersama dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan perangkat desa, warga, seluruh volunteer, dan panitia sebagai simbol kebersamaan dan kolaborasi yang terjalin selama rangkaian kegiatan.Seluruh rangkaian kegiatan Pioneer tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan tulus. Sponsor dari Hotways, Cleo, Ayam Goreng Nelongso, dan Geprek Kak Rose, serta Indozone sebagai media partner, memberikan peran penting dalam memastikan kelancaran setiap sesi. Kehadiran mereka menambah semangat dan energi positif dalam proses belajar bersama. Lebih dari sekadar pelatihan, Pioneer menjadi ruang tumbuh yang mendorong pelaku usaha mengembangkan keterampilan soft skill maupun hard skill, serta mendukung penguatan UMKM secara berkelanjutan. Program ini diharapkan menjadi pengalaman yang mendidik, memberdayakan, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Referensi
- Mumtaz, A. T., & Karmilah, M. (2022). Digitalisasi Wisata di Desa Wisata. Jurnal Kajian Ruang, 1(1), 1. https://doi.org/10.30659/jkr.v1i1.19790