[NC-RELATED] Latihan Dasar Kepemimpinan Calon Pengurus Nippon Club Gen 26
Konnichiwa, mina-san! Pada awal bulan Juni kemarin, Nippon Club melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Calon Pengurus atau biasa disingkat “LDK-CP”. LDK-CP merupakan kegiatan pelatihan wajib yang bertujuan untuk melatih kemampuan kepemimpinan para aktivis Nippon Club generasi ke-26 dalam mempersiapkan mereka untuk menjadi pengurus Nippon Club ke depannya. LDK-CP ini, penting agar para calon pengurus dapat mengetahui tata perencanaan, pengawasan, pengendalian, dan pengorganisasian yang tepat untuk mencapai tujuan Nippon Club.
LDK-CP Nippon Club tahun ini dilaksanakan secara onsite dan online. Kegiatan LDK-CP onsite dilaksanakan di ruangan L2A BINUS Syahdan, sedangkan pelaksanaan online menggunakan sarana Zoom meeting. Kegiatan ini, dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Juni 2025 dan berlangsung dari pukul sepuluh pagi hingga pukul dua siang. Kegiatan diisi dengan pemaparan materi oleh pengurus generasi ke-25 mengenai beberapa topik, yaitu Regenerasi, Strategic Management, Good Organization Governance, dan Personal Branding. Para aktivis diwajibkan untuk mengisi pre-test yang telah disediakan untuk mengukur pengetahuan terkait materi yang akan disampaikan. Pemaparan materi dilakukan melalui presentasi oleh pembicara, dan diakhiri dengan post-test untuk menguji pemahaman aktivis perihal materi yang baru disampaikan.
Pemaparan materi yang pertama adalah perihal regenerasi yang dibawakan oleh Kak Natasha Hatoli selaku Sekretaris Umum Nippon Club. Regenerasi didefinisikan sebagai upaya organisasi dalam mempersiapkan pengurus baru dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan untuk membawa organisasi mencapai tujuannya. Sesi pemaparan materi ini juga membahas perihal persyaratan wajib bagi aktivis yang ingin menjadi pengurus, yaitu mengikuti LDK-CP organisasi, memiliki IPK ≥ 2.75, menyelesaikan ≥ 15 SKS per semester, dan mencapai poin SAT ≥ 85 poin. Selain itu, sesi ini juga membahas perihal soft skill dan hard skill, dan pentingnya untuk mengasah dua keterampilan ini dalam berorganisasi. Soft skill adalah keterampilan alami seseorang yang mencakup kecerdasan emosional, sosial, serta keterampilan dalam memecahkan suatu masalah. Sedangkan hard skill adalah keterampilan khusus yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan, seperti keterampilan bahasa asing, penggunaan perangkat tertentu, dan sebagainya.
Materi berikutnya adalah materi strategic management, dibawakan oleh Kak Delvin selaku Bendahara Umum Nippon Club. Sesi ini membahas perihal perencanaan dalam kegiatan organisasi, pembuatan rancangan sistematis, untuk mencapai tujuan organisasi. Materi ini juga menyampaikan perihal pentingnya pengelolaan sumber daya Nippon Club, yaitu aktivis dan pengurus, para anggota, grup LINE, serta server Discord Nippon Club. Materi ini juga membahas perihal perbedaan antara ekspektasi dan realita yang dihadapi dalam berorganisasi dan menjalankan berbagai program kerja dengan strategic management. Penggunaan strategic management dapat membantu melatih manajemen waktu, kedisiplinan, kepercayaan diri, komunikasi dengan orang lain, bertanggung jawab, dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.
Materi berikutnya adalah materi Good Organization Governance atau disingkat GOG, yang dibawakan oleh Kak Jayvin selaku Ketua Umum Nippon Club. Materi ini membahas perihal delapan prinsip GOG yang terdiri dari: prinsip akuntabel, yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan organisasi harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku; prinsip partisipatoris, yaitu melibatkan banyak pihak melalui ruang diskusi; prinsip berorientasi kepada konsensus, yaitu sebisa mungkin mengambil keputusan atau kesepakatan yang dapat menyerap semua golongan tanpa merugikan siapa pun; prinsip setara dan inklusif, yaitu memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota untuk mengembangkan dirinya serta tidak meninggalkan satu orang atau kelompok akibat suatu perbedaan; prinsip transparan, yaitu membuka diri terhadap publik untuk mendapatkan informasi yang benar dan akurat dengan tetap memperhatikan perlindungan atas rahasia organisasi; prinsip mematuhi aturan, yaitu menghindari adanya tindakan sewenang-wenang; prinsip efektif dan efisien, yaitu mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya secara minimum; serta prinsip responsif, yaitu menjadi peka dan proaktif dalam menyikapi berbagai peluang dan tantangan yang didapat. Kedelapan prinsip GOG ini penting untuk diimplementasikan demi tercapainya kejelasan tujuan organisasi, kepercayaan dari para stakeholder, kestabilan finansial, dan kemajuan perkembangan organisasi.
Materi terakhir pada LDK-CP ini adalah materi personal branding yang dibawakan oleh Kak Adzri, selaku Ketua Cabang Nippon Club region Alam Sutera. Personal branding adalah proses membangun persepsi atau gambaran terkait identitas suatu organisasi. Branding mencakup beberapa elemen penting seperti logo, warna, desain, maskot, pernyataan visi-misi, serta lingkup kegiatan organisasi. Sebagai contoh, branding Nippon Club dapat dilihat dari logo yang mencakup lingkaran biru dengan tulisan Nihon Kurabu, serta maskot yang memiliki palet warna serupa bernama Nishi.
Nah, itulah rangkuman kegiatan LDK-CP generasi ke-26 kepengurusan Nippon Club yang telah dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2025 lalu. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan dihiasi dengan antusiasme yang tinggi dari para aktivis. Semoga melalui LKD-CP ini, para aktivis mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam perihal kepemimpinan dan kepengurusan organisasi sehingga semakin siap dan yakin untuk menjadi pengurus Nippon Club generasi berikutnya. Semangat selalu dalam memajukan Nippon Club dan sampai jumpa di artikel berikutnya, mina-san!
Writer: Wiyy
Editor: Ravioli