Yuk, intip LDK Aktivis Nippon Club Generasi 26!
Konnichiwa mina-san! Sebentar lagi kita akan memasuki bulan ketiga di tahun 2025, ‘tak terasa ya? Nippon Club-pun juga akan memasuki umur ke-26 tahun ini, yang berarti Nippon Club akan mengalami regenerasi kepengurusan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada generasi sebelumnya dan menyambut generasi baru, yaitu generasi 26. Dalam rangka menyambut dan melaksanakan generasi baru ini, Nippon Club baru saja mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan Aktivis atau LDK Aktivis sebagai salah satu program kerja wajib yang bertujuan untuk melatih dan mempersiapkan para aktivis baru Nippon Club. LDK Aktivis Nippon Club melakukan apa saja sih? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut.
Namun, sebelum mengetahui kegiatan LDK Aktivis ada apa saja, kita harus mengetahui aktivis itu sebenernya apa sih? Aktivis adalah jabatan yang ada di dalam keorganisasian yang berperan dalam mendorong berjalannya kegiatan yang ada maupun yang akan diadakan di dalam organisasi selama masa jabatan aktivis. LDK Aktivis merupakan salah satu syarat untuk seorang mahasiswa ditetapkan secara resmi sebagai aktivis Nippon Club.
LDK Aktivis berjalan selama satu hari pada tanggal 23 Februari 2025 lalu dari pukul 10.00 sampai selesai, dan diselenggarakan secara onsite di Binus Syahdan ruangan L3F ataupun secara online lewat aplikasi zoom bagi yang tidak dapat hadir secara onsite. Ketika calon aktivis memasuki ruangan, mereka akan menemui calon aktivis lain dan diharapkan untuk mengisi entry ticket selaku absen bahwa calon aktivis telah hadir. Pembukaan LDK Aktivis dilakukan dengan perkenalan ulang oleh ketua umum dan para DPI (Dewan Pengurus Inti), kemudian para aktivis mengerjakan pre-test untuk mengukur tingkat pengetahuan awal mereka tentang Nippon Club. Semua materi yang dibawa saat LDK Aktivis akan memiliki pre-test dan post-test masing-masing.
Kemudian, LDK Aktivis berlanjut dengan pembawaan materi pertama, yaitu tentang Nippon Club yang dibawa oleh Kak Natasya dan Kak Jayvin. Kak Natasya menjelaskan tentang perjalanan Nippon Club selama 25 tahun kemarin, visi dan misi Nippon Club, makna lambang Nippon Club, struktur organisasi Nippon Club, dan juga value NISHI, yaitu Noble, Integrity, Solidarity, Hardworking, Initiative. Lalu, Kak Jayvin melanjutkan dengan penjelasan tentang timeline program kerja yang akan dilaksanakan selama generasi 26. Penyampaian materi pertama diakhiri dengan sesi Q&A dan pengisian post-test, lalu aktivis diperkenankan untuk ishoma sampai 12.30.
Selesai Ishoma, LDK Aktivis berlanjut dengan memasuki materi kedua, yaitu tentang leadership yang dibawa oleh Kak Richie. Materi leadership ini menjelaskan peran seorang pemimpin untuk bisa memotivasi, memandu, dan membimbing para anggotanya. Selain itu, Kak Richie juga menjelaskan tentang gaya atau tipe-tipe leadership yang ada, seperti demokratis, otoriter, dan lainnya, beserta dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing gaya leadership tersebut.
Materi selanjutnya dibawa oleh Kak Delvin, yakni tentang finance atau keuangan. Materi ini membahas tentang bagaimana kesehatan finansial organisasi menjadi faktor penting dalam memastikan keberlangsungan kegiatan Nippon Club. Salah satu indikator bahwa keuangan organisasi dalam kondisi sehat adalah ketika pemasukan dan pengeluaran dilakukan sesuai dengan kebutuhan operasional organisasi. Kak Delvin juga menjelaskan mengenai sistem reimburse yang diterapkan di Nippon Club. Reimburse adalah proses penggantian dana yang telah ditalangi oleh aktivis atau pengurus untuk keperluan organisasi. Proses reimburse ini memiliki batas waktu maksimal, yakni hingga H+1 hari setelah pengeluaran dilakukan atau paling lambat H+1 minggu. Aktivis atau pengurus yang melakukan talangan diwajibkan untuk mengumpulkan bukti berupa bon, struk, kwitansi, ataupun screenshot sebagai syarat untuk mengajukan reimburse.
Setelah materi tentang finance selesai, LDK Aktivis berlanjut dengan pembahasan mengenai administrasi yang dibawakan oleh Kak Adzri. Sebagai organisasi yang berada di bawah naungan Binus University, Nippon Club harus menjalankan berbagai prosedur administrasi yang sudah ditetapkan. Salah satu aspek penting dalam administrasi organisasi adalah penyusunan laporan yang mencakup proposal sebelum aktivitas atau program kerja, dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) setelah kegiatan selesai. Proposal berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang mencakup tujuan, anggaran, dan rincian teknis kegiatan, sementara LPJ digunakan untuk melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan serta penggunaan dana.
Setelah semua materi selesai disampaikan, LDK Aktivis ditutup dengan post-test dan pengisian exit ticket. Itu dia rangkaian kegiatan LDK Aktivis Nippon Club Generasi 26! Semoga dengan adanya LDK Aktivis, para aktivis semakin mengerti tentang visi, misi dan value Nippon Club, serta mendapatkan pemahaman tentang leadership dalam organisasi, finance, dan administrasi yang perlu dilakukan selama dalam Nippon Club. Selain itu, semoga mereka juga semakin siap dan termotivasi dalam menjalankan peran mereka di organisasi. Sampai jumpa di kegiatan Nippon Club selanjutnya! Ganbatte mina-san!
Writer: Ravioli
Editor: jL