[Liputan] Saling Berbagi Wawasan Bersama Nippon Club dan JCAFE

Konnichiwa, minna-san! Kali ini kami berkesempatan meliput benchmarking antara Nippon Club dan JCAFE yang diadakan pada tanggal 10 April 2022 lalu. Penasaran apa saja yang terjadi di benchmarking ini? Yuk, baca lebih lanjut.

Benchmarking merupakan kegiatan di mana beberapa organisasi sejenis saling memberikan wawasan ke dalam struktur kegiatan, cara kerja, dan pengalaman masing-masing organisasi. Dalam kegiatan ini, masing-masing organisasi dapat saling berbagi tips dan referensi kerja yang dapat meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Ditambah lagi, kegiatan ini dapat membangun dan mempererat hubungan antar organisasi.

Acara dibuka dengan salam pembuka dari pembawa acara yang diikuti dengan sambutan oleh ketua umum Nippon Club dan ketua umum JCAFE. Setelah itu, dilanjut dengan presentasi Nippon Club yang dimulai dengan memperkenalkan apa itu Nippon Club, sejarah, visi dan misi, dan struktur organisasi Nippon Club.

Setelah introduksi Nippon Club, presentasi beralih ke program kerja dan road map untuk masa depan Nippon Club. Program kerja tersebut termasuk program kerja yang wajib dilakukan sebagai UKM dari Binus dan ada juga program kerja inisiatif yang ditentukan oleh Nippon Club sendiri. Road map yang dibahas di sini mencakup harapan dan kegiatan Nippon Club selama dua tahun ke depan.

Divisi pertama yang mempresentasikan kerja mereka adalah divisi Member Support. Tugas mereka adalah menjadi jembatan antara anggota Nippon Club dengan pengurus Nippon Club. Divisi ini juga mengelola data-data anggota Nippon Club dan mengatur server Discord Nippon Club.

Divisi kedua adalah divisi komunitas, divisi ini bertugas untuk mengatur dan membuat kegiatan untuk setiap komunitas yang ada di dalam Nippon Club. Komunitas tersebut yaitu TCG,  board game, arcade rythm, action figure, tomodachi band, dan cosplay. Setiap komunitas bersifat independen dari komunitas lainnya, tetapi berada di dalam pengawasan divisi ini.

Selanjutnya adalah divisi media. Divisi ini bertugas untuk membuat segala desain visual dan branding bagi Nippon Club. Divisi inilah yang mendesain karakter maskot Nippon Club, Yata dan Nishi. Divisi keempat adalah divisi jurnal. Tugas divisi ini adalah meliput dan membuat artikel tentang Nippon Club, budaya-budaya Jepang, dan liputan dan wawancara. Hasil artikel yang dibuat akan diposting ke website resmi Nippon Club dan ke akun Instagram Nippon Club.

Selanjutnya adalah divisi edukasi, divisi inilah yang memberikan wawasan tentang budaya Jepang kepada anggota Nippon Club. Divisi ini memberikan beberapa pilihan kelas, seperti kelas bahasa, digidraw, dan manga bagi anggota yang berminat.

Terakhir adalah divisi Public Relations (PR), divisi ini memiliki tugas untuk menjadi jembatan antara Nippon Club dengan organisasi lain. Divisi ini menghubungkan Nippon Club dengan organisasi lain dengan tujuan memajukan Nippon Club. Mereka juga memperlihatkan organisasi lain yang telah bekerja sama dengan Nippon Club sebelumnya.

Dengan divisi PR menjadi divisi terakhir dari Nippon Club, selanjutnya adalah giliran JCAFE untuk memberikan wawasan tentang organisasi mereka. JCAFE merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Universitas Multimedia Nusantara yang bertujuan untuk memperkenalkan, menambah wawasan, dan mengajak orang-orang mengetahui kebudayaan Jepang dalam berbagai bidang.

Presentasi dibuka oleh wakil ketua JCAFE yang memperkenalkan sedikit mengenai struktur organisasi JCAFE. JCAFE sendiri memiliki tujuh divisi dan setiap divisi memiliki proyek tahunan yang dilaksanakan oleh setiap anggota dari generasi divisi tersebut. Hasil proyek akhir setiap divisi ini nantinya akan dipamerkan di JCAFEST, festival tahunan yang diselenggarakan oleh JCAFE.

Presentasi pertama dilakukan oleh J-Illust. Divisi ini berfokus dalam desain visual layaknya divisi media di Nippon Club. Divisi ini juga mengatur publikasi ke media sosial JCAFE. Selain itu, J-illust juga mengadakan beberapa kegiatan seperti lomba menggambar dan pembuatan kompilasi art book sebagai proyek akhir mereka.

Selanjutnya adalah JC-Music. Fokus divisi ini adalah pembuatan musik, di mana setiap minggunya anggota dari divisi ini berkumpul untuk membuat cover song. Selain itu, JC-Music  juga melakukan kegiatan bonding yang masih berhubungan dengan musik.

Giliran berikutnya adalah JC-Culture Division. Tugas utama divisi ini adalah untuk mengajarkan aspek budaya Jepang yang lebih unik dan jarang diketahui. Materi yang diberikan tentang budaya Jepang ini dapat berupa seminar atau podcast yang dilakukan secara rutin.

Berikutnya adalah JC-TCG. Divisi ini menampung anggota-anggota yang berminat dalam trading card game. Kegiatan yang dilakukan divisi ini yaitu konsultasi tentang kartu, jual-beli kartu, dan turnamen.

Selanjutnya adalah JC-Visual Novel. Seperti namanya, divisi ini bertugas untuk membuat visual novel setiap tahunnya. Divisi ini dibagi menjadi divisi-divisi kecil yang masing-masing memiliki tugas tertentu dalam pembuatan visual novel.

Divisi selanjutnya adalah Weaponry. Proyek divisi ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan senjata replika, seperti pembuatan senjata beramunisi peluru karet dan membuat senjata prop.

Terakhir adalah JC-Cosplay. Divisi ini berfokus kepada kegiatan cosplay, mulai dari kostum sampai make up-nya. Semua anggota akan diberikan materi dasar tentang cosplay, seperti make up, wig styling, photoshoot, dan armor making. Proyek akhir divisi ini adalah membuat semacam video kompilasi dari anggotanya menggunakan kostum cosplay mereka masing-masing.

Dengan berakhirnya presentasi JC-Cosplay, maka berakhirlah sesi presentasi dari benchmarking ini. Sesi selanjutnya adalah sesi permainan, di mana kedua organisasi berpartisipasi dalam bermain Kahoot dengan topik seputar kebudayaan Jepang. Partisipasi dari masing-masing organisasi sangat aktif dan membuat permainannya semakin sengit. Pada akhirnya, ketua umum Nippon Club, Faldo Krisnata membawa pulang hadiah. Sedikit mencurigakan bukan?

Sesi benchmarking ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Hal ini dikarenakan masing-masing organisasi dapat memperoleh wawasan baru yang nantinya bisa diimplementasikan ke organisasi sendiri.

Sekian untuk artikel kali ini, terima kasih kepada JCAFE karena telah bersedia untuk mengikuti kegiatan ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Penulis: 59ducks
Editor: Eru