Perbedaan Budaya Indonesia dengan Budaya Jepang
Konnichiwa minna-san! Kembali lagi dengan artikel Nippon Club. Hal yang akan kita bahas kali ini adalah perbedaan budaya Indonesia dan budaya Jepang. Tentu kalian penasaran bagaimana perbedaannya bukan? Yuk, disimak artikel berikut ini.
Setiap negara pasti memiliki budaya dan adat yang berbeda-beda, begitu juga dengan Jepang dan Indonesia. Jepang dan Indonesia sudah sering menjalin hubungan kerja sama, mereka saling melakukan pertukaran budaya untuk mempererat hubungan. Dari situ, kita bisa melihat berbagai perbedaan dan keunikan yang dimiliki oleh kebudayaan dari Indonesia dan Jepang.
Nah, hal yang akan kita bahas lebih dalam adalah beberapa kebudayaan umum atau sehari-hari dari kedua negara tersebut, yaitu :
1.) Budaya Menghormati Orang Lain
Setiap negara memiliki caranya masing-masing untuk menghormati orang lain, begitu juga dengan Jepang dan Indonesia. Di negara Jepang, membungkukan badan merupakan cara mereka menghormati orang lain, hal itu disebut dengan Ojigi (お辞儀). Ojigi ini biasa dilakukan saat ingin meminta maaf, mengucapkan terima kasih, dan sebagai salam pada acara seremonial atau acara resmi lainnya.
Ojigi ini terbagi menjadi 3 jenis, yang pertama adalah Seikerei yang merupakan sikap membungkukan badan sekitar 45°. Kemudian, yang kedua adalah Keirei yaitu sikap membungkukan badan sekitar 30°- 45°, dan terakhir adalah Eshaku yaitu sikap membungkukan badan sekitar 15°-30°. Dari ketiga jenis tersebut, Seikerei adalah jenis Ojigi yang cukup jarang dilakukan, yaitu hanya dilakukan saat menyampaikan permintaan maaf.
Indonesia juga memiliki cara menghormati yang serupa dengan Jepang. Bedanya, masyarakat Indonesia membungkukan badan dengan tangan kanan ke bawah & tangan kiri ditekuk di belakang bagian pinggang. Hal ini biasanya dilakukan sebagai tanda permisi ketika melewati orang yang lebih tua.
2.) Budaya Berjabat Tangan
Berjabat tangan adalah budaya yang dilakukan oleh masyarakat Jepang dan masyarakat Indonesia. Hal yang membedakan adalah bahwa di Indonesia, berjabat tangan merupakan hal yang umum dilakukan ketika bertemu dengan orang. Di negara Jepang, berjabat tangan adalah hal yang tidak umum dilakukan, tetapi budaya jabat tangan dilakukan pada saat acara Internasional.
3.) Budaya Makan
Sebelum makan, orang Jepang biasanya selalu bertepuk tangan kecil yang disebut gassho, kemudian mengucapkan Itadakimasu (いただきます) yang artinya selamat makan. Lalu, setelah selesai makan mereka mengucapkan Gochisousamadeshita (ごちそうさまでした) untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada yang memasak. Kalau orang Indonesia, mereka berdoa sesuai keyakinan masing-masing pada saat sebelum dan sesudah makan.
Kemudian, di Jepang ada budaya tersendiri ketika memakan mie. Jika kita memakan mie di Jepang, kita harus mengeluarkan suara “slurp” dan mienya tidak boleh diputus cepat. Hal itu dilakukan untuk menghargai sang koki bahwa makanan tersebut enak. Sementara di Indonesia, kita tidak boleh mengeluarkan suara ketika sedang makan apapun itu makanannya, dikarenakan hal itu dianggap tidak sopan.
4.) Budaya Minum
Di negara Jepang, terdapat budaya ketika minum teh yang bernama Sadou (茶道). Sadou dibagi menjadi 2 tipe, yang pertama adalah ochakai (お茶会), upacara minum teh yang bisa dikatakan tidak begitu formal. Ochakai biasanya dilakukan sebagai perayaan kelulusan atau keberhasilan yang dilakukan dengan mengundang teman atau kerabat dekat. Kemudian yang kedua adalah Chaji (茶事), Chaji ini sifatnya sangat formal dan bisa dikatakan sakral dan bisa berlangsung lebih dari 4 jam lho, minna. Di negara Indonesia, tidak ada budaya atau tradisi meminum teh dengan peraturan yang ketat seperti di Jepang.
5.) Budaya dalam Transportasi
Seperti yang kalian tau, Indonesia terkenal dengan kepadatan lalu lintasnya yang dipenuhi oleh kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Banyak kendaaraan umum seperti angkot yang berhenti ditengah jalan untuk mengambil dan menurunkan penumpang, sehingga sering terjadi kemacetan yang membuat masyarakat menjadi emosi. Berbeda dengan Jepang, masyarakat di negara Jepang lebih menyukai transportasi yang tidak menimbulkan polusi berlebihan. Mereka sangat patuh untuk tidak menimbulkan polusi, dan juga sudah adanya transportasi yang memadai berupa kereta seperti MRT dan Shinkansen. Selain itu, pajak mobil di Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia, oleh karena itu kita sering melihat anak-anak sekolah sampai orang dewasa di Jepang yang menggunakan sepeda untuk melakukan aktivitas.
Demikian artikel mengenai budaya sehari-hari Indonesia dan Jepang, menarik bukan? Semoga dengan artikel kali bisa menambah wawasan kalian mengenai budaya sehari-hari di Jepang dan juga di Indonesia. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Sumber : Bahasa Jepang Bersama, Kumparan
Author : MiwMiw
Editor : Ririe