Berawal dari Jalanan, Inilah 5 Merek Streetwear Jepang Paling Populer
Jepang adalah salah satu negara yang sangat unggul dalam beberapa hal, salah satu keunggulannya adalah mode. Cara berpakaian warga Jepang millenial bisa dikatakan sangat futuristis, karena mereka berani mencoba gaya baru yang jarang diikuti orang lain.
Karena itu, Jepang merupakan salah satu negara yang menjadi pemicu nilainya sebuah trend busana ala streetwear, sebuah aliran mode busana yang fokus terhadap pakaian yang biasa dipakai di jalanan oleh anak muda.
Pada awalnya, trend streetwear berawal dari budaya skateboarding di Amerika Serikat. Trend ini dimulai oleh Shawn Stussy pada tahun 1980. Dimana ia mendirikan merek baju streetwear pertama yaitu Stussy. Semenjak itu, minat orang dalam busana streetwear meningkat. Pada tahun 1990-an, busana streetwear mulai diminati warga Jepang. Dimulai dengan toko kecil di Harajuku yang bernama Nowhere. Hingga sekarang, Jepang sudah memiliki berbagai streetwear yang terkenal.
Berikut adalah beberapa merek streetwear yang terkenal di Jepang, dan saya akan bahas beberapa merek yang paling terkenal.
- Yohji Yamamoto (Y-3)
- A Bathing Ape
- Neighborhood
- WTAPS
- Mastermind Japan
Merek ini dikenal dengan desainnya yang maskulin, bersudut, dan didominasi oleh warna hitam. Merek ini sangat diminati oleh orang yang menyukai techwear, atau pakaian yang mempunyai unsur teknologi. Meski demikian, merek ini memiliki desain yang sederhana dan abadi, sehingga produknya tidak mudah dilekang waktu. Merek ini adalah hasil dari kerja sama antara Adidas dan Yohji Yamamoto.
Kalian pasti pernah mendengar merek ini. Merek ini adalah merek yang tenar di awal tahun 2016. A Bathing Ape, disingkat Bape, adalah salah satu merek asal Jepang yang lebih terkenal di luar negeri dibandingkan di negaranya sendiri. Pada awalnya Bape merupakan produsen kaus oblong yang tidak memiliki merek. Beberapa lama kemudian produsen ini menjual berbagai jenis produk, dari jaket hingga kertas toilet dan mempengaruhi gaya hidup. Merek ini pun muncul sebagai ungkapan atas para konsumen produk mereka sendiri. Bape dikenal dengan corak loreng khasnya yang sering dijadikan corak di produk mereka. Merek ini menjadi sangat diburu warga Jepang karena Bape selalu membuat desain dalam jumlah yang sedikit atau limited edition. Karenanya produk yang dikeluarkan selalu segar dan langka.
Merek ini dibentuk pada tahun 1994 di Harajuku dan alirannya mirip dengan Deus Ex Machina dari Australia. Neighborhood adalah salah satu merek streetwear yang digemari warga Jepang, dan merek ini sangat digemari oleh orang yang menyukai casual style. Merek ini diketahui sudah melakukan kolaborasi dengan beberapa merek pakaian, salah satunya berkolaborasi dengan Bape.
WTAPS, disebut doubletaps, adalah salah satu merek asal Jepang yang sangat diminati di negaranya. Doubletaps terinspirasi dari estetika gerakan punk dan anarkisme. Akhirnya Tetsu Nishiyama memutuskan untuk membangun image dari desain Doubletaps. Ciri khas dari pakaiannya adalah bergaya militer dan cenderung terkesan longgar. Selain itu, Doubletaps juga menyampaikan pesan tertentu dalam setiap produknya. Maka tak heran bila di Jepang, Doubletaps adalah merek yang laku habis secepat merek Supreme di luar negeri.
Mastermind adalah merek Jepang yang juga tenar di negara asalnya. Gaya Mastermind mirip dengan Doubletaps, namun Mastermind cenderung bergaya casual dibandingkan militer. Ciri khas yang ditampilkan adalah warna hitam dengan gambar tengkorak dan tulang yang membentuk lambang silang. Gayanya yang sangat iconic membuat Mastermind sangat populer. Kepopulerannya membuat banyak merek yang ingin bekerjasama dengan mastermind. Salah satu contohnya, Mastermind menjadi salah satu merek yang dapat bekerjasama dengan produsen koper bersejarah asal Perancis, Maison Goyard. Selain itu, Mastermind juga pernah berkolaborasi dengan Adidas.
Source: ShopandBox, Yukio Hishika(1, 2), FilthyDripped