Sushi dan Kimbap, Bagai Kembar Tidak Identik
Jam istirahat tiba, saatnya anak-anak menyantap bekal makan siang. Begitu membuka bekal, Albert (10) tiba-tiba diserbu oleh teman-temannya. “Itu sushi ya?”, tanya temannya. “Bukan, ini adalah kimbap.”, begitulah Albert menjawabnya. Segera, temannya pun kebingungan karena menurut mereka ini adalah sushi. Karena bentuk dan isinya terlihat mirip dengan sushi yang mereka santap.
Ya, sekilas kimbab memang terlihat seperti kembaran sushi secara fisik. Gumpalan nasi yang diselimuti dengan rumput laut menjadi ciri khas fisik keduanya. Namun secara rasa dan isi dari keduanya sangatlah berbeda. Maka tidak heran bila terkadang keduanya baru bisa dibedakan setelah disantap.
Kimbap atau gimbap merupakan salah satu makanan khas Korea Selatan yang selama ini sering disalahartikan dengan sushi. Banyak orang yang berpikir bahwa makanan ini muncul akibat perang yang terjadi antara Jepang dan Korea. Meski demikian, ternyata kimbap merupakan makanan hasil dari kebiasaan atau tradisi orang Korea pada zaman dahulu. Mereka memiliki kebiasaan membungkus kim (rumput laut) dengan bap (nasi) di dalamnya.
Berbeda dengan kimbap, sushi ternyata memiliki konsep yang sedikit berbeda. Pada awalnya sushi merupakan metode pengawetan daging ikan dengan beras fermentasi. Pada awalnya, setelah melakukan pengawetan, beras tersebut akan dibuang. Namun seiring berkembangnya waktu, nasinya tetap digunakan. Bahkan terdapat sushi cepat, sushi yang dibuat dengan potongan daging ikan, nasi, dan juga cuka.
Melihat sejarahnya, keduanya menjadi berbeda secara rasa dan bahannya. Kimbap umumnya menggunakan minyak wijen sebagai bumbunya. Beberapa orang bahkan suka menambahkan biji wijen pada bagian atas dari kimbap. Beras yang digunakan tidak selalu beras putih, namun mereka juga memiliki beras merah atau beras hitam. Selain itu, isian dalam kimbap umumnya berupa sayur seperti kimchi. Selain itu kimbap memiliki isian lainnya seperti bulgogi, tuna kaleng atau keju. Sehingga rasa dari kimbap cenderung lebih manis namun tetap ada sedikit rasa asam dan asin. Selain itu penampakan dari potongan kimbap tentunya lebih berwarna dibandingkan sushi.
Sedangkan sushi memiliki citarasa yang berbeda. Melihat asal usulnya, sushi biasanya ditambahkan cuka sebagai bumbunya. Selain itu, cuka dapat memberikan daya simpan yang lebih lama. Isian utama dari sushi adalah ikan atau hasil mentah maupun yang sudah dimasak. Sushi tidak selalu memiliki gulungan rumput laut pada bagian luarnya. Meski demikian, sekarang sudah banyak sushi yang ditambah dengan isian tambahan seperti sayur atau telur dan dibungkus dengan rumput laut. Namun yang utama tetap isian dari ikan maupun hasil laut lainnya.
Jadi sekarang sudah tahu perbedaan dari keduanya? Sekarang sudah tidak lagi kebingungan untuk menentukan diantara keduanya ya. Diantara keduanya, mana yang lebih kalian suka?
Sumber: NDTV Food, Japan Travel, Food Republic, BeHGOPA