Kamukah Pemuda Al-Quran Itu?
Download rekaman artikel ini disini
Sobat , kira-kira apa yang kamu butuhkan agar hidup menjadi indah, damai, bahagia, sekaligus terarah?
Banyak orang bilang, kita butuh semacam buku panduan. Karena selain indah, damai, dan bahagia, kita juga ingin hidup kita lebih terarah.
Tapi tahukah, Sobat? Buku panduan kehidupan itu sudah ada, lho. Hanya saja banyak orang yang belum tahu. Atau sudah tahu, tetapi pura-pura tidak tahu.
Mereka sibuk menyusun buku panduannya sendiri. Sampai lupa bahwa yang mereka buat itu semu.
Yang nyata, lurus, dan bisa menyelamatkan kita di dunia dan akhirat, cuma ada satu buku panduan: Al-Qur’an.
“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya.” (Qs. Al-Kahfi: 27)
Beruntunglah orang-orang yang sejak kecil sudah diperkenalkan dengan Al-Qur’an. Lebih dahulu belajar huruf hijaiyah dibanding huruf alfabet. Bisa membaca Al-Qur’an lebih dulu, dibanding membaca tulisan latin.
Beruntung. Beruntung. Beruntung.
Di beberapa SMP, SMA, hingga Universitas, belakangan ini kerap menggelar tes baca Al-Qur’an bagi para peserta didik baru. Tes ini biasanya merupakan rangkaian kegiatan orientasi siswa/mahasiswa.
Ternyata, hasil tes tersebut cukup mengejutkan. Banyak dari mereka belum bisa membaca Al-Qur’an. Jumlahnya melebihi orang-orang yang mampu membaca Al-Qur’an. Dan yang bisa membaca Al-Qur;an dengan lancar dan bertajwid, jumlahnya lebih sedikit lagi.
Menyedihkan.
Yang lebih membuat miris, kita tak merasa bersalah meski bacaan Al-Qur’an kita tidak baik. Padahal Al-Qur’an adalah pedoman, tuntunan hidup, bahkan satu-satunya kitab yang memiliki bonus tanpa akhir.
Dari Abdullah bin Mas’ud, telah berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya pahala kebaikan. Sedangkan satu pahala kebaikan akan dilipatgandakan menjadi 10 kali. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.”
Ada banyak kisah di sekitar kita yang bercerita tentang keutamaan Al-Qur’an.
Dalam buku The Perfect Muslimah, Ahmad Rifa’i Rif’an menceritakan tentang seorang muslimah yang memutuskan menjadi penghafal Qur’an. Setelah ia menjadi hafidzah, hidupnya semakin mudah. Nilai sekolahnya membaik, bahkan diterima di PTN dengan mudah. Padahal, waktunya lebih banyak digunakan untuk menghafal Al-Qur’an. Bukan menghafal materi ujian.
Sobat, pemuda yang hebat itu ialah yang meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an. Bukan menunggu waktu luang, baru berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Pemuda yang sejuk lisannya itu ialah yang selalu mengutip ayat Al-Qur’an dalam kata-katanya. Apa yang dia sampaikan, berasal dari sumber terkuat: Al-Qur’an.
Pemuda yang berjiwa Al-Qur’an ialah pemuda yang selalu berusaha sempurna mengamalkan Al-Qur’an.
Itulah pemuda yang dirindukan umat. Itulah pemuda yang selalu dinanti surga. Itulah pemuda yang selalu bersama Al-Qur’an.
Kamu, sudah berinteraksi dengan Al-Qur’an hari ini?
src; dakwahsekolahku.com