Yavuz Sultan Salim Khan: Pendiri Khilafah Utsmani

Gambar 1. Yavuz Sultan Selim Khan

Biografi Yavus Sultan Selim Khan

Sultan Salim Khan Al-Ghazi atau yang biasa kita dengar Yavuz Sultan Selim Khan merupakan seorang sultan/raja yang lahir di Turki Usmani berada dibawah kekuasaan Sultan Muhammad Al-Fatih. Beliau lahir dan mengalami masa pertumbuhan, menjalani Pendidikan dan masa kepimpinan di Trabzon sebelum menjadi Sultan.

Yavuz Selim Khan atau Salim I (Salim Al-Awwal) lahir di Amasya pada 10 Oktober 1467 M (1466/1470 M) dan wafat di Tekirdag, Corlu pada 22 September 1520 M di usia 54 tahun. Yavuz Selim Khan menjadi Penguasa Trabzon selama 24 tahun (1487-1512 M) lalu menjadi Sultan Turki Utsmani selama sekitar 8 tahun (1512-1520 M). Yavuz Selim Khan sejak lahir mengalami pertumbuhan dengan baik, sehingga menjadi orang yang kuat. Yavuz Selim Khan memiliki tinggi badan yang standar, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi.

Pada masa Pendidikan Yavuz Salim Khan menjalani Pendidikan dengan banyak belajar berbagai macam ilmu. Beliau belajar ilmu alam (riyadiyat), adab, falsafah, ilmu tentang Islam, serta beberapa Bahasa Turki, bahasa Arab, dan bahasa Persia. Salim sebagai muslim banyak belajar tentang Islam. Baik itu Al-Qur’an dan Al-Hadits serta ilmu tentang Islam lainnya. Hal ini tampak pada Sultan Salim yang di dalamnya berisi beberapa ayat Al-Qur’an sebagai peringatan kepada Syah Ismail agar kembali ke dinul Islam yang benar dan agar dia meninggalkan sekte Syiah Rafidhah dan gemar mencela para sahabat.

Sultan Salim Khan memiliki gelar Yavuz (Pemberani), Khalifah bagi umat Islam dunia, dan Khadim Al-Haramain (pelayan dua kota suci di Mekah dan Madinah). Selain itu juga disebut Dai dan Ghazi (Berjihad di medan perang). Sultan Salim Khan sangat dikenal sebagai Yavuz, artinya Sultan pemberani. Karena beliau memiliki sifat tegas, keras, dan ganas dalam menindak siapa saja yang menghalangi cita-citanya dalam mendakwah dan jihad di jalan Allah saat keadaan sengat mengkhawatirkan dikarenakan oleh meluasnya pengaruh Syiah Rafidhah (Persia) di Anatolia (Turki) dan pasukan Katolik Portugis di Laut Merah yang ingin menyerang Mekah dan Madinah, serta Katolik Spanyol yang terus mengejar umat Islam setelah diusir dari Andalusia menuju Afrika Utara, Maroko, Al-Jazair dan Tunisia.

Pemerintahan Sultan Selim I

Yavuz Sultan Selim adalah nama lain Sultan Selim I, yang memerintah Kesultanan Utsmaniyah dari tahun 1512 hingga 1520. Kebijakan politik dan militer yang agresif adalah fokusnya selama pemerintahannya. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah penaklukan Kesultanan Mamluk. Ini membuat Usmani menguasai Mesir, Suriah, dan Hijaz, serta kota-kota suci Makkah dan Madinah. Selain itu, kemenangan dalam Pertempuran Chaldiran pada tahun 1514 menghentikan Syiah Safawi untuk berkembang di Iran, memperkuat kekuasaan Sunni di negara itu. 

Selim I melakukan reformasi besar dalam administrasi untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan. Ia menciptakan sistem administrasi yang lebih terpusat dan menempatkan pejabat yang setia dan berpengalaman di posisi penting, yang membantu memperkuat birokrasi 3. Reformasi ini juga membantu menjaga stabilitas pemerintahan dan memperkuat otoritas pusat atas provinsi-provinsi yang baru dibentuk.

Di bidang militer, Selim I memperkuat pasukan Utsmani dengan memasukkan teknologi baru dan meningkatkan penggunaan artileri dalam pertempuran. Dia juga meningkatkan disiplin dan pelatihan militer, membuat pasukan Utsmani menjadi salah satu yang paling tangguh di masanya. Kebijakan militer ini tidak hanya membantu Utsmani memperluas wilayahnya tetapi juga melindungi kekuatan mereka dari ancaman dari luar.

Gambar 2. Gambaran Selim I selama kampanye di Mesir

Pengaruh Sultan Selim 1 dalam Sejarah Dunia Islam

Sultan Selim I, yang memerintah Kesultanan Utsmaniyah dari 1512 hingga 1520, adalah tokoh penting dalam sejarah Islam. Di bawah kepemimpinannya, Usmani berhasil memperluas wilayah kekuasaan mereka secara signifikan. Ini termasuk mengalahkan Dinasti Mamluk di Mesir dan Suriah, dan mengambil alih kota-kota suci Makkah dan Madinah 1. Selain itu, kemenangan dalam Pertempuran Chaldiran menghentikan ekspansi Syiah Safawi di Iran. Ekspansi ini memperkuat posisi Utsmani sebagai kekuatan dominan di dunia Islam dan meningkatkan hubungannya dengan kekuatan Eropa, yang mulai melihat Utsmani sebagai kekuatan penting.

Peninggalan Sultan Selim 1

Yavuz Sultan Selim, atau Sultan Selim I, meninggalkan kesan besar pada sejarah Kekaisaran Utsmani dan dunia Islam. Putranya, Suleiman the Magnificent, membangun Masjid Yavuz Selim di Istanbul untuk menghormati ayahnya. Kebijakan ekspansif Selim I, yang termasuk penaklukan Mesir dan Suriah, memperluas wilayah kerajaan Usmani secara signifikan dan menempatkan kota-kota suci Makkah dan Madinah di bawah kendali kerajaan Utsmani. Efek jangka panjang dari kebijakan ini adalah penguatan kerajaan Utsmani sebagai kekuatan dominan di dunia Islam dan peningkatan hubungan diplomatik dengan kekuatan Eropa.

Gambar 3. Masjid Yavuz Selim

Daftar pustaka:

Penulis :

Ammar Said – Information System, B27; Muhammad Sirajudin Suyuti – Computer Science, B27

Divisi Syiar Region Kemanggisan.