Apa Sih Rebo Wekasan?!

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

 

Rebo Wekasan adalah istilah yang merujuk pada maksud hari Rabu akhir di bulan Safar. Pada hari tersebut biasanya dilaksanakan amaliyah tertentu seperti shalat, dzikir, doa, dan tabarruk dengan menyebut asma Allah sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala macam musibah dan cobaan. Shalat sunnah lidaf’il (tolak bala) misalnya, namun, di beberapa kalangan NU, shalat sunah lidaf’il bala ini mulai mengalami perubahan dengan disarankan tidak lagi diniatkan untuk memperingati Rebo Wekasan, tetapi sebagai shalat sunnah sebagaimana shalat sunnah lainnya saja.

Awal mula tradisi Rebo Wekasan dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid. Masyarakat yang melakukan tradisi tersebut di antaranya masyarakat Jawa, Madura, Sunda, dll. Contoh-contoh upacara adat di Tanah Jawa:

  1. Sedekah Ketupat, Sidekah Kupat di daerah Dayeuhluhur, Cilacap.
  2. Upacara Rebo Pungkasan, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta.
  3. Ngirab, di daerah Cirebonan.
  4. Safaran di beberapa daerah.
  5. Dan banyak orang muslim tertentu yang melakukan sembahyang tertentu.

Rebo Wekasan menurut Islam di wilayah tertentu biasanya disambut dengan cara berdo’a serta melaksanakan shalat rebo wekasan (shalat tolak bala’), karena rebo wekasan kabarnya akan ada musibah, rabu wekasan dapat dijumpai pada bulan Shafar, yang mana rebo wekasan ini merupakan hari rabu terakhir di bulan Shafar.

Menurut Buya Yahya, pada dasarnya sholat sunah lidaf’il bala itu adalah sholat hajat dengan memohon agar terhindar dari bala. Sebenarnya tidak ada nash sharih yang menjelaskan anjuran shalat Rebo wekasan. Bila shalat Rebo Wekasan diniati shalat sunnah mutlak, terdapat berbeda pandangan ulama. Menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari haram. Dalam pandangan beliau, anjuran shalat sunah mutlak yang ditetapkan berdasarkan hadits shahih tidak berlaku untuk shalat Rebo Wekasan, sebab anjuran tersebut hanya berlaku untuk shalat-shalat yang disyariatkan.

Bagaimana dengan pandangan Abdul Hamid Quds dalam kitabnya Kanzun Najah Was-Surur Fi Fadhail Al-Azminah wash-Shuhur yang menjelaskan: banyak para Wali Allah yang mempunyai pengetahuan spiritual yang tinggi mengatakan bahwa pada setiap tahun, Allah menurunkan 320.000 macam bala bencana ke bumi dan semua itu pertama kali terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar.

 

 

 

 

 

Referensi: