Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum Warohatullahi Wabarokatuh

 

Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal delapan bulan Dzulhijjah. Lebih tepatnya, sehari sebelum hari Wukuf. Dikutip dari Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah Nur Solikhin, perbedaan antara puasa Tarwiyah dan Arafah dan puasa Sunnah secara umum adalah waktu pelaksanaan dan niatnya.

Menurut syariat, puasa tarwiyah sama dengan puasa pada umumnya. Artinya tidak makan, menahan nafsu dan hal-hal lain yang membatalkan puasa. Hadits berikut, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu, merupakan dalil yang paling kuat yang dijadikan dasar puasa sunnah pada hari Tarwiyah.

“ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله، من هذه الأيام العشر” رواه البخاري.

“Tidak ada hari yang di dalamnya amal shaleh lebih dicintai Allah kecuali pada sepuluh hari ini (maksudnya 10 hari bulan Dzulhijjah).( HR Bukhari)

Sedangkan puasa Arafah atau puasa 9 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Puasa ini dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Bagi yang tidak bisa melakukannya selama 9 hari penuh, dianjurkan berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau saat jamaah melakukan Wukuf di Arafah.

Setiap puasa sunnah memiliki keistimewaannya masing-masing. Sunnah Arafah memiliki keunggulan yang sangat istimewa dalam hal puasa. Meskipun hukum puasa Arafah adalah sunnah, siapa pun yang mengamalkan puasa sunnah ini akan menerima, selain pahala, pengampunan dosa yang dilakukan setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Buktinya adalah hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun lalu dan akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR.Muslim, No. 1162)

Kedua puasa sunnah sangat dianjurkan karena memiliki kekhasan masing-masing. Untuk Puasa Arafah, keutamaannya adalah kemuliaan bagi yang menjalankannya. Sedangkan puasa Tarwiyah keutamaannya adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.

 

Referensi: