Mengapa Pahala Abu Bakar Sangat Banyak?
Siapa yang tidak mengenal Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘anhu? Tentu kita semua mengenalnya, bukan? Salah satu sahabat Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam yang termasuk ke dalam Khulafaurrasyidin. Beliau merupakan seorang yang sangat mencintai Rasulullah sampai ke titik di mana ia lebih mengutamakan Rasulullah dibandingkan harta, anak, istri, dan bahkan dirinya sendiri.
Kelembutan hatinya menjadikannya selalu menangis apabila membaca ayat suci Alquran. Aisyah mengomentari hal itu, “Sesungguhnya Abu Bakar adalah seorang yang sangat lembut, apabila ia membaca Alquran, ia tak mampu menahan tangisnya”. (HR. Bukhari no. 713).
Ia juga merupakan orang yang sangat bersemangat dalam beramal saleh seperti berpuasa, mengantar jenazah, memberi makan orang miskin, serta menjenguk orang sakit (HR. Muslim, no. 1028).
Sikap Wara’ Abu Bakar juga merupakan faktor lainnya mengapa beliau sungguh mulia. Sikap Wara’ secara sederhana berarti meninggalkan perkara haram dan syubhat. Ketegasan beliau dalam menentukan halal dan haram merupakan bukti dari sikap Wara’ itu sendiri.
Karena banyak memiliki keutamaan dan sifat-sifat mulia dalam Islam, ‘Umar bin al-Khattab Radhiyallahu‘anhu memuji beliau dengan mengatakan: “Seandainya keimanan Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu ditimbang dengan keimanan penduduk bumi (selain para Nabi dan Rasul Shallallahu ’alaihi Wasallam) maka sungguh keimanan beliau Radhiyallahu ‘anhu lebih berat dibandingkan keimanan penduduk bumi”. (HR. Ishaq bin Rahuyah dalam Musnadnya, no. 1266 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul iman, no. 36 dengan sanad yang shahih)