Mencintai Al Qur’an
Al Imam An Nawawy -rahimahullah- berkata tentang adab membaca Al Qur’an:
Diutamakan bagi pembaca Al-Qur’an di luar shalat supaya menghadap kiblat.
Hal ini telah banyak disebut dalam beberapa hadits:
“Sebaik-baik majlis adalah yang menghadap kiblat.”
Hendaklah dia duduk dengan khusyuk dan tenang sambil menundukkan kepalanya dan duduk sendiri dengan adab baik dan tunduk seperti duduknya di hadapan gurunya, inilah yang paling sempurna. Diharuskan baginya membaca
sambil berdiri atau berbaring atau di tempat tidurnya atau dalam keadaan lainnya dan dia mendapat pahala, akan tetapi nilainya kurang dari yang pertama.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (keagungan Allah Ta’ala) bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah Ta’ala sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan Bumi…”
(QS Ali-Imran 3:190-191)
Diriwayatkan dalam Shahih dari Aisyah, beliau berkata:
“Bahwa Rasulullah bersandar di pangkuanku ketika aku sedang haid dan beliau membaca Al-Qur’an.”
(Riwayat Bukhari & Muslim)
Dalam suatu riwayat:
“Beliau membaca Al-Qur’an sedang kepalanya berada dipangkuanku.”
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari beliau berkata:
“Aku membaca Al Qur’an dalam shalatku dan membacanya di atas tempat tidurku.”
Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata:
“Sungguh aku membaca hizibku ketika aku berbaring di atas tempat tidurku.”
Sumber : Mengenal Islam yang Haq