Meraup Keuntungan di Atas Penderitaan: Refleksi Islam atas Bencana di Sumatera

Banjir yang terus melanda berbagai wilayah di Sumatera bukan sekadar peristiwa alam yang datang tanpa sebab. Kerusakan lingkungan akibat pembukaan lahan besar-besaran, khususnya untuk perkebunan sawit, telah menghilangkan keseimbangan alam dan memperparah dampak bencana. Hutan yang seharusnya menjadi penjaga kehidupan justru berubah menjadi ladang keuntungan, sementara masyarakat kecil menjadi pihak yang paling merasakan akibatnya.

Lebih menyedihkan lagi, penderitaan rakyat seakan tidak direspons dengan empati yang memadai. Pemerintah enggan menetapkan status bencana nasional, sementara bantuan kemanusiaan yang datang justru dibatasi dan dikenakan pajak. Dalam situasi darurat, kebijakan semacam ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keberpihakan negara: apakah keselamatan rakyat benar-benar menjadi prioritas, atau justru dikalahkan oleh kepentingan ekonomi dan citra politik.

Islam dengan tegas menolak segala bentuk keuntungan yang dibangun di atas penderitaan orang lain. Allah SWT mengingatkan bahwa kerusakan di muka bumi terjadi akibat perbuatan manusia sendiri (QS. Ar-Rum: 41). Ayat ini menjadi peringatan bahwa eksploitasi alam tanpa tanggung jawab bukan hanya persoalan ekologis, tetapi juga persoalan moral dan spiritual yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Selain itu, Islam menempatkan pemimpin sebagai pemegang amanah yang besar. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Ketika kebijakan tidak berpihak pada korban bencana dan justru mempersulit bantuan, maka nilai keadilan (al-‘adl) dan kasih sayang (rahmah) yang menjadi inti ajaran Islam telah diabaikan.

Sebagai bagian dari umat Islam dan civitas akademika kampus, kita memiliki tanggung jawab moral untuk tidak diam. Kepedulian, solidaritas, serta keberanian menyuarakan kebenaran adalah bentuk ibadah sosial yang nyata. Bencana di Sumatera seharusnya menjadi momentum muhasabah bersama: bahwa pembangunan tanpa akhlak hanya akan melahirkan kerusakan, dan Islam selalu berdiri di sisi kemanusiaan serta keadilan.

Aurora Diordaiva Zahira Shafa - 2702366256