Mengenal Rasulullah Melalui Perayaan Maulid Nabi
Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Allah berfirman “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS: al-Ahzab [33]: 21).
Pada hari ini, tanggal 8 Oktober 2021 bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah merupakan bulan kelahiran manusia mulia yang menjadi teladan seluruh manusia,, rasul kita semua, Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam. Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam lahir pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah dimana saat itu bertepatan dengan tanggal 23 April 571 M. Disebut tahun gajah karena menjelang kelahiran Rasulullah terjadi peristiwa dimana pasukan gajah datang di bawah pimpinan Abrahah, seorang raja yang kejam dari Habsyah yang berniat untuk menghancurkan Ka’bah dengan pasukan gajahnya itu.
Kelahiran Rasulullah sangatlah spesial bahkan jauh sebelum beliau lahir, kabar terkait hadirnya nabi akhir zaman telah disampaikan oleh Allah dalam kitab-kitab sebelum Al Quran yang membuat para rabi Yahudi dan pendeta Nasrani mengetahui gambaran sifat-sifat Rasulullah. Selain itu, bahkan dalam Al Quran dalam Surah Al Ahzab ayat 56, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”
Rasulullah hadir sebagai cahaya untuk dunia yang kian kelam ini. Beliau berjuang dalam berdakwah bersama para sahabatnya hingga dunia menjadi lebih baik untuk dihuni oleh umatnya. Suri teladan yang ada dalam diri Rasulullah yang paling menonjol adalah tentang kasih sayangnya hingga segala perbuatan serta perilaku Rasulullah menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Kasih sayang dan cinta Rasulullah meliputi seluruh alam ini termasuk umatnya. Kasih sayang dan cinta Rasulullah untuk kita yang Insya Allah diakui sebagai umatnya sangat besar. Besarnya cinta Rasulullah kepada umatnya bahkan membuat dirinya mengingat nasib umatnya sepeninggalannya kelak hingga di saat-saat akhir hayatnya, Rasulullah masih sempat mengucapkan umati….umati…(umatku…umatku…) serta beliau sempat bercakap-cakap dengan Jibril yang hendak mencabut nyawanya.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang sangat lemah.
Jibril pun menjawab “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,”
Namun hal itu masih membuat raut wajahnya terlihat cemas, hingga Jibril bertanya kepada Rasulullah “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril.
Rasulullah akhirnya bertanya kepada Jibril tentang umatnya “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya,” Jawab Malaikat Jibril.
Masya Allah, sungguh besar cinta Rasulullah kepada umatnya hingga di akhir hayatnya, beliau masih sempat menanyakan nasib umatnya yang bahkan belum pernah ia temui. Maka sekarang, tanyakan pada diri kalian masing-masing, apakah kalian yang mengaku sebagai umatnya sudah mencintai Rasulullah?
Sungguh, kebanyakan dari kita mampu berkata bahwa diri kita mencintai Rasulullah, tapi lagi-lagi perkataan hanya sekadar perkataan yang seringkali tidak sesuai dengan isi hati. Kita mengakui cinta kepada Rasulullah, namun melaksanakan sunnahnya saja tidak pernah. Lalu, apa bukti cintamu kepada Rasul jika dirimu saja tidak mampu meneladani perilaku Rasulullah.
Maka, di momentum maulid nabi yang seringkali diselenggarakan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia ini sebisa mungkin kita manfaatkan agar dapat menjadi salah satu kesempatan untuk meningkatkan rasa cinta kita kepada Rasulullah melalui kisah-kisah yang dibacakan oleh para ulama yang mengisi acara maulid atau dengan mendengarkan pembacaan rawi dan sebagainya yang ada dalam rangkaian maulid nabi. Meskipun hingga saat ini, masih terdapat perbedaan pendapat terkait perayaan maulid, sebagai sesama umat muslim hendaknya kita tidak mempermasalahkan hal tersebut melainkan melihat sisi positifnya dan memanfaatkan hal tersebut untuk meningkatkan pengetahuan kita atas kisah-kisah Rasulullah yang kemudian setelah kita tahu akan hal tersebut, maka Insya Allah akan timbul rasa kagum dan rasa cinta kepada Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam.
Semoga artikel ini juga menjadi salah satu media yang mampu menimbulkan rasa kagum di dalam hati para pembaca kepada Rasulullah untuk kemudian timbul rasa cinta serta timbul keinginan untuk meneladani perilakunya, melaksanakan sunnah-sunnahnya serta selalu bersholawat kepadanya dimanapun dan kapanpun agar kelak diakui oleh Rasulullah sebagai umatnya di Yaumil Akhir nanti. Aamiin… aamiin… Ya Rabbal ‘alamin.
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
Referensi:
Damayanti, Imas . (2021). Maksud Allah SWT dan Malaikat Bershalawat kepada Rasulullah. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/qw2pn2320/maksud-allah-swt-dan-malaikat-bershalawat-kepada-rasulullah
Akbar, Ali Mustofa. (2020). Cinta Rasul, Cinta Nabi Muhammad pada Umatnya. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/q7u5pk440/cinta-rasul-cinta-nabi-muhammad-pada-umatnya
Ajeng Tejomukti, Ratna. (2020). Bahagia dan Bergembiralah dengan Maulid Nabi. Diakses dari https://www.republika.co.id/berita/qiu7w7430/bahagia-dan-bergembiralah-dengan-maulid-nabi